Liputan6.com, Jakarta - Klub sepak bola amatir Slovakia TJ Tatran Cierny Balog bangga memiliki salah satu stadion paling unik di dunia, lengkap dengan rel kereta api dan mesin uap yang berjalan lurus melewatinya.
Cierny Balog, sebuah kota kecil di Slovakia berpenduduk sekitar 5.100 orang, telah menjadi semacam tempat wisata dalam tujuh tahun terakhir ini, dan itu semua berkat stadion sepak bolanya.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (16/8/2022), pada 2015, sebuah video mesin uap melewati stadion, di trek yang diposisikan tepat di antara lapangan dan satu-satunya tribun, menjadi viral secara online, membuat banyak orang menggaruk-garuk kepala.
Kedengarannya aneh, namun ini benar-benar ada. Kereta uap Iernohronska melewati stadion Cierny Balog, dan kereta wisata bertenaga uap melewatinya sepanjang musim panas.
Stadion Cierny Balog dibangun sekitar tahun 1980-an, pada saat kereta api lama tidak digunakan lagi. Tidak jelas mengapa kota ini memilih lokasi tersebut untuk membangun stadion sepak bola, tetapi selama satu dekade penuh, rel kereta api yang melewatinya hanyalah bagian dari dekorasi.
Segalanya berubah di awal 1990-an, ketika sekelompok penggemar Slovakia mulai memperbaiki rel kereta api. Pada tahun 1992, secara resmi dibuka kembali sebagai kereta api warisan bagi wisatawan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kereta Rute Chvatimech dan Vydrovo
Selama musim panas, wisatawan yang ingin mengagumi keindahan pegunungan Tatras Bawah dari atas kereta dapat membeli tiket kereta api bertenaga mesin uap yang berjalan di jalur sepanjang 17 km antara Chvatimech dan Vydrovo. Melewati stadion Cierny Balog adalah salah satu highlights dari perjalanan.
Melihat kereta uap berguling melewati stadion selama pertandingan sepak bola adalah pengalaman yang cukup nyata.
Para pemain mencoba mengabaikan kereta dan sinyal siulannya yang kuat, sementara di tribun, beberapa penonton melambai ke kereta, sementara yang lain mencoba untuk tetap fokus pada permainan.
Cierny Balog diyakini sebagai satu-satunya stadion di dunia dengan jalur kereta api aktif yang melewatinya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Unik, Sepak Bola Ini Dimainkan di Tanah Curam
Sebagian besar sepak bola dilakukan di lapangan yang datar, tetapi hal berbeda dilakukan di pegunungan Alpine, dengan kondisi curam.
Kedengarannya benar-benar mustahil, tetapi sekelompok penggemar sepak bola di Pegunungan Alpen Austria mengklaim bahwa itu adalah cara terbaik untuk memainkan olahraga favorit mereka.
Para pemain merasa bahwa perlu tantangan dan hal yang tidak membosankan. Terlebih saat ini tengah menyambut Piala Dunia, demikian dikutip dari laman Oddity Central, Rabu (3/8/2022).
“Kami menonton pertandingan dan menganggapnya sangat membosankan,” kata salah satu penemu sepak bola alpine adalah Franz Mair.
Tanah datar sangat sulit ditemukan di Pegunungan Alpen, jadi kondisi ini tak lazim untuk main sepak bola, tapi mereka tak ada pilihan.
Sekarang, penduduk setempat bangga bermain sepak bola Alpine.
Aturan sepak bola Alpine sama dengan versi reguler, satu-satunya perbedaan adalah membutuhkan kekuatan kaki yang kuat dan stamina yang cukup untuk melawan gravitasi di lapangan yang tidak rata.
Sepak bola Alpine ekstrem terlihat menarik, menyenangkan dan punya tantangan. Pasalnya bola yang bergulir lebih cepat turun karena kondisi yang curam.
Bikin Bangga, Klub Sepak Bola Remaja Indonesia Menang Besar di Swedia
Berbicara soal sepak bola, kabar baik datang dari kelompok Indonesia di Swedia.
Kompetisi internasional sepak bola remaja Gothia Cup setiap tahun diselenggarakan di Swedia. Sekitar 1.700 tim sepak bola dari 80 negara lebih mengikuti pertandingan bergengsi ini.
Tahun ini Gothia Cup dilangsungkan 17-23 Juli 2022, di Gothenberg Swedia, dan Indonesia mengirim klub Indonesian Junior Soccer Club (IJSL) yang terdiri dari 15 pemain berusia 12 tahun. Mereka berkompetisi dalam 6 pertandingan melawan tim-tim remaja lainnya termasuk dari Inggris, Jerman, Swedia dan Singapura.
Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (1/8/2022), Novand Hippy adalah ketua tim dan sekaligus CEO IJSL, klub swasta yang kegiatannya dibiayai oleh sponsor dan invenstor olahraga. Ia menjelaskan alasan mengirim para pemain sepak bola belia ini ke luar negeri.
"Kita mengembangkan bakat-bakat grass root, kita berusaha menemukan bakat-bakat yang ada di generasi muda, jadi keluar mengikuti turnamen di luar Indonesia, mungkin kita bisa melihat mana penampilan terbaik mereka, kalau kompetisi dilokalkan lawannya itu-itu saja, kalau di luar mereka bisa melawan pemain asing, mungkin dengan postur yang lebih tinggi, gerak yang lebih cepat dan gaya permainan yang berbeda dari Indonesia".
Gilang Ramadan, pelatih tim IJSL untuk Gothia Cup 2022 ini, mengatakan para pemain sepak bola remaja diseleksi secara ketat.
“Dari berbagai macam wilayah khususnya dari daerah Jabodetabek, (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) juga dari SSB-SSB (Sekolah Sepak Bola) yang tadinya ada 1.000 anak kurang lebih kemudian dipilih 56 pemain lalu, kemudian diseleksi lagi menjadi 21 pemain dan terakhir menjadi 15 anak yang berangkat ke Gothia Cup di Swedia,” ujarnya.
Advertisement