Liputan6.com, Purwokerto - Baru-baru ini sebuah video wanita mengenakan pakaian ihram diduga di Masjidil Haram, Makkah, menghebohkan dunia maya.
Video ini lantas beredar kencang di berbagai lini massa dan langsung menuai kontroversi. Warganet geram lantaran si wanita dianggap tidak sopan dan melecehkan tempat suci dan salah satu simbol umat Islam tersebut.
Belakangan, diduga wanita mengenakan pakaian ihram laki-laki itu berasal dari Malaysia, setelah beberapa unggahan menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) yang bersangkutan. Otoritas Malaysia juga langsung merespons peristiwa ini.
Meski belum ada konfirmasi atas klaim tersebut, Menteri Urusan Agama Datuk Idris Ahmad telah memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap wanita berpakaian ihram laki-laki tersebut jika terbukti benar.
Baca Juga
Advertisement
Idris Ahmad mengaku prihatin dengan isu tersebut karena menyangkut hukum Islam. Dia telah menghubungi Kementerian Dalam Negeri (MOHA) untuk melakukan penyelidikan terhadap orang tersebut segera setelah kembali ke Malaysia.
Dalam hal ini, Pihak Kementerian Dalam Negeri juga telah menginformasikan kepada Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (Kemenpar) untuk menindak tegas instansi yang menangani perjalanan umrah tersebut jika dugaan tersebut terbukti benar.
Sementara, Pahang Mufti Datuk Seri Dr Abdul Rahman Osman juga mengatakan bahwa tindakan harus diambil terhadap individu karena mereka telah menghina Islam. Sebab, pakaian ihram laki-laki yang dikenakan wanita saat melakukan umrah adalah penghinaan terhadap Islam dan harus diambil tindakan terhadap individu tersebut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tips Memakai Pakaian Ihram Laki-Laki dan Perempuan
Mengutip bpkh.go.id, ibadah umroh saat ini telah diperkenankan oleh Arab Saudi setelah sempat ditutup selama beberapa bulan. Perlakuan ini tidak hanya khusus untuk warga Arab Saudi saja, tetapi juga warga asing lainnya termasuk Indonesia.
Saat ihram haji atau umroh, jamaah diharuskan memakai pakaian khusus. Yaitu, pakaian ihram. lalu, bagaimana cara memakai pakaian ihram?
Untuk jamaah pria, pakain ihram memakai dua helai kain ihram. Satu kain disarungkan dan satu kain lainnya diselendangkan di kedua bahu dengan menutup aurat.
Saat ia tawaf, disunahkan memakai kain ihram dengan cara idhtiba’,yaitu meletakkan bagian tengah selendang di bawah bahu kanan, sedangkan kedua ujungnya di atas bahu kiri.
Sedangkan untuk jamaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari (kaffain), baik telapak tangan maupun punggung tangan.
Tim Rembulan
Advertisement