Liputan6.com, Jakarta Good Morning Everyone (GME) grup band asal Semarang, Jawa Tengah, membuat gebrakan dalam dunia hiburan Tanah Air. Untuk memvisualisasikan mini album mereka bertajuk Lusi yang dirilis tahun lalu, band yang terbentuk 2008 lalu membuat sebuah film berjudul ILUSI.
Bersama dengan Sony Music Entertainment, GME pun menggandeng SURE Picture untuk menghadirkan film ini. ILUSI sendiri di sutradarai oleh Ardian Parasto, penggagas Sure Pictures.
Kemasan yang baik ini juga direspon dengan baik oleh produser film ILUSI Indra Prasetya. "Sebenarnya ini pikiran kami bersama sih. Setelah membuat mini album Lusi. Sebelumnya kan kami juga buat mini series," kata Sani vokalis GME saat jumpa pers di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).
"Sekarang buat mini album Lusi kepikiran gimana ya kalau cerita dari mini album Lusi divisualisasikan? Kami hanya berkarya, awalnya film pendek, ternyata hasilnya menjadi film panjang," sambung Sani.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
7 Hari
Ardian Parasto menyebut proses syuting tidak membutuhkan waktu yang lama. Kendati demikian, ia berusaha memaksimalkan film tersebut agar bisa dikemas dengan apik dan bisa ditonton oleh pencinta film tanah air.
"Proses syuting sekitar tujuh hari. Sebenarnya awalnya adalah mau bikin film pendek," ucap Ardian Parasto.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Empat Kota
Rencananya, Good Morning Everyone melakukan roadshow screening film Ilusi di bioskop diempat kota, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang.
"Banyak pesan di film ini, termasuk orang yang berhak mendapatkan cintanya," kata Sani.
Alur Cerita
Film Ilusi menceritakan sakit hati sani setelah perpisahannya dari Vio, kini penyesalan yang lebih berat menghampiri Sani saat Arini pergi untuk selamanya. Hidup Sani yang dipenuhi ilusi akibat penyesalan menganggu perjalanan karirnya.
Hingga puncaknya ia dikeluarkan dari band yang ia dirikan dan besarkan. Sani semakin terpuruk hingga akhirnya Sani menemukan Dinda.
Dari kisah film ini, diharapkan bisa memberi mental boost bagi yang sedang mengalami masa sulit dan meyakini hidup akan lebih baik, seperti tagline dalam film ini “Yang hilang akan kembali dengan wujud yang lain”.
Advertisement