Liputan6.com, Bogor - Dalam Al-Qur’an surah al-Ahzab 56 disebutkan bahwa Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Kemudian Allah memerintahkan setiap hamba-Nya turut membaca sholawat nabi.
Membaca sholawat merupakan salah satu bentuk kecintaan seorang umat kepada Nabi Muhammad SAW. Berharap di akhirat nanti orang yang membaca sholawat dapat mendapatkan syafaat atau pertolongan darinya.
Menurut jumhur ulama, sholawat merupakan bentuk dari ibadah dan qurbah, seperti zikir, tasbih, dan tahmid. Sejatinya setiap umat Nabi Muhammad SAW untuk memperbanyak sholawat kepadanya.
Baca Juga
Advertisement
Keutamaan membaca sholawat telah disebutkan dalam beberapa hadis. Berikut keutamaan sholawat dalam HR at-Tirmidzi.
من صلى علي في كتاب لم تزل الملائكة تستغفر له ما دام اسمي في ذلك الكتاب من سره أن يلقي الله وهو عنه راض فليكثر من الصلاة علي أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة ( رواه الترمذي)
Artinya: “Barangsiapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku.
Barangsiapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku. Seutama-utamanya manusia bersamaku di hari kiamat adalah orang yang banyak membaca sholawat.” (HR. at Tirmidzi)
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا ( رواه مسلم)
Artinya: “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku, maka Allah memberikan sholawat takzim padanya 10 kali.”
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bacaaan Sholawat Nariyah
Ada banyak sholawat yang dapat dibaca dan diamalkan. Salah satunya adalah sholawat Nariyah.
Mengutip Tebuireng Online, sholawat Nariyah disebut sebagai sholawat tafrijiyyah yang berarti pelepasan dari kesusahan. Menurut penulis kitab Khazinatul Asrar, Syekh Muhammad Haqqi Nazili, sholawat Nariyah termasuk sholawat yang sudah biasa dan terbukti berkhasiat (mujarrobat).
Berikut bacaan sholawat Nariyah lengkap dengan tulisan arab, latin, dan terjemahannya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Arab-latin: Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa'alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmilak(a).
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.”
Advertisement