Sensasi Pertama Berkendara Mobil Listrik Wuling Air EV, Simpel dan Menarik

Setelah melakukan debut globalnya, Wuling Motors memberikan kesempatan kepada jurnalis otomotif, termasuk Liputan6.com untuk mencoba mobil listrik mungil Air EV

oleh Arief Aszhari diperbarui 17 Agu 2022, 17:04 WIB
Wuling Air ev di area test drive GIIAS 2022 (doc. Otosia.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors resmi meluncurkan mobil listrik mungilnya, Air EV. Model ramah lingkungan dari pabrikan asal Cina ini, dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau,Rp 238 juta untuk Standard Range dan Rp 295 juta untuk Long Range. Harga tersebut telah berstatus on the road Jakarta.

Setelah melakukan debut globalnya, Wuling Motors memberikan kesempatan kepada jurnalis otomotif, termasuk Liputan6.com untuk mencoba mobil listrik mungil Air EV. Berlokasi di Navapark, tempat yang tidak jauh dari lokasi pameran GIIAS 2022, tersedia 3 Wuling Air EV dengan tipe long range untuk bisa dicoba.

Jujur saja, Liputan6.com penasaran untuk mencoba mobil berdimensi mungil ini. Begitu membuka pintu mobil, yang sudah menggunakan passive keyless entry, yaitu tidak perlu lagi menggunakan anak kunci, tinggal mengantongi remote, pencet tombol hitam kecil di pintu, dan menarik handle pintu untuk membukanya.

Masuk ke kabin, kesan pertama yang dirasakan, adalah sederhana. Namun, dengan pengaturan tombol yang tidak terlalu banyak, tapi tertata cukup rapi.

Duduk di kursi penumpang, hal yang dirasakan cukup canggung. Jok tidak memiliki headrest adjustable, tidak ada tombol pengaturan naik turun kursi, dan memang tidak terlalu empuk. Mengatur posisi nyaman saat berkendara membutuhkan waktu, terlebih dengan tinggi badan jurnalis Liputan6.com yang mencapai 170-an cm.

Interior Wuling Air EV (Arief A/Liputan6)

Satu hal yang juga masih belum terbiasa, ketika mengemudi mobil lain, adalah tombol naik turun kaca jendela Wuling Air EV ini yang tidak ada di pintu, melainkan di konsol tengah.

Setelah mendapatkan posisi nyaman berkendara, saatnya menguji mobil listrik Wuling EV. Satu lagi yang masih cukup canggung, adalah tidak adanya tombol engine start. Cara untuk menghidupkan mobil ini, adalah dengan menginjak pedal rem beberapa saat, dan muncul keterangan ready di instrumen cluster.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Performa

Tampilan belakang Wuling Air ev (doc. Otosia.com)

Untuk mulai berjalan, pengemudi hanya tinggal memindahkan transmisi, mulai dari P ke N, D, atau R untuk mundur dengan cara memutar knop bulat yang ada di konsol tengah. Oia, mobil listrik Wuling Air EV ini memiliki dua layar di dasbor, satu untuk instrumen cluster dan satu lagi untuk headunit.

Saat transmisi berada di posisi D, langsung saja, kita injak pedal gas untuk mulai berjalan. Ketika menginjak pedal gas, memang ada rasa sedikit tertahan, namun ketika sudah berjalan tenaga dan torsi cukup besar dirasakan. Karakteristik mobil listrik, dengan tenaga dan torsi instan, sepertinya tidak terlalu dirasakan di Wuling EV.

Wuling Air EV ini memiliki tiga model berkendara, yaitu eco, normal, dan sport. Kami juga mencoba singkat ketiga model tersebut, dengan pertama mencoba eco. Dengan menggunakan mode tersebut, ada rasa akselarasi dari motor listrik agak tertahan. Sedangkan mode normal, tenaga dan torsi lebih terasa, begitu juga dengan mode sport.

Liputan6.com mengujinya dengan jalan perlahan, dan membiarkan kami sedikit tertinggal jauh. Saat menggunakan mode sport, ketika pedal gas diinjak, tenaga langsung responsif, begitu juga torsi yang dihasilkan.

Dalam pengujian Wuling Air EV ini, disediakan ramp untuk menguji fitur hill hold control, yaitu menahan laju mobil saat berada di tanjakan dan turunan, ketika pedal rem diinjak, mobil akan menahan meskipun pedal rem sudah dilepas.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Handling

Wuling Air EV (Ist)

Sesuai konsepnya, sebagai mobil perkotaan dengan dimensi panjang tak sampai 3 meter, dan lebar 1,5 meter, dan radius putar yang kecil, yaitu 4,3 meter, ketika putar balik di jalanan dua jalur, mobil langsung berbalik arah dan tidak perlu melakukan koreksi putaran.

Selain itu, handling mobil listrik ini juga cukup mudah. Berjalan zigzag di area yang cukup sempit, bisa dilakukan dengan sangat mudah di mobil ini.

Satu catatan lagi, suspensi mobil ini bisa dibilang tidak terlalu empuk, dan cukup keras. Sangat terasa, ketika Wuling EV ini berpindah jalur jalan, seperti menaiki ramp, dan bantingan mobil ini sangat terasa sekali.

Tidak hanya sebagai penumpang, Liputan6.com juga mencoba sebagai penumpang baris kediua. Untuk naik turun mobil ini ke baris kedua cukup mudah, dengan memajukan kursi depan, dan sudah tersisa ruang untuk keluar masuk.

Di baris kedua, Wuling Air EV layak diapresiasi, karena tidak terlalu sempit. Legroom terasa luas, bahkan bagi pemilik tinggi badan 170-an ke atas. Namun ada catatan sedikit, di kursi baris kedua posisinya terlalu tegak.


Kesimpulan

Wuling Air EV (Ist)

Meskipun memiliki banderol yang cukup terjangkau, mobil listrik Wuling Air EV ini bukan produk murahan. Meskipun terlihat simpel, terutama di bagian kabin, namun sebagai model dengan teknologi terbaru, produk ini cukup menarik.

Untuk penggunaan perkotaan, dengan jarak tempuh maksimal yang bisa dicapai, yaitu 200 km untuk model standar dan 300 km untuk long range, terbilang sudah sangat cukup.

Jadi, bagi yang ingin mencoba memiliki mobil listrik, namun dengan harga terjangkau, Wuling Air EV ini bisa jadi pilihan.

 

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya