Dua Cerita SBY ini Buktikan Bahwa Indonesia Bangsa yang Tangguh

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita pengalaman memimpin Indonesia. Menurut SBY, dua cerita mengambarkan persatuan, kebersamaan, dan daya juang yang dimiliki bangsa Indonesia.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Agu 2022, 10:52 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi keynote speaker acara Syarahan Canselor Tuanku Muhriz Ke-5 di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita pengalaman memimpin Indonesia. Menurut SBY, dua cerita mengambarkan persatuan, kebersamaan, dan daya juang yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan tahun 2022 ini saya diminta oleh Setneg untuk memberikan testimoni berkaitan dengan daya juang bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan bahkan krisis. Sekretariat Negara meminta saya untuk menceritakan pengalaman sewaktu memimpin Indonesia dulu dikaitkan dengan semangat dan daya juang tadi," kata SBY memulai cerita seperti dikutip dalam rekaman video, Rabu (17/8/2022).

SBY mengungkapkan Indonesia sejak era kemerdekaan hingga sekarang ini adalah bangsa yang tangguh, pantang menyerah dan memiliki daya juang yang kuat.

SBY mengatakan, kebersamaan dan ketangguhan bangsa Indonesia salah satunya terlihat pada saat menghadapi bencana seperti bencana tsunami pada 2004 yang disebutnya sebagai becana terdahsyat didunia di awal abad ke-21. Di samping juga bencana gempa bumi Jogja dan Padang.

"Sebagai presiden tentu saya menjalankan kepemimpinan dan manajemen krisis. Saya mencatat kebersamaan dan kerja keras kita dulu sungguh luar biasa besarnya. Akhirnya Alhamdulillah bencana bisa kita atasi dan semua daerah yang terkena bencana bisa kita bangun kembali," ujar SBY.

SBY juga menceritakan kala Indonesia terkena dampak krisis ekonomi global tahun 2008 dan tahun 2009.

 


Krisis Ekonomi

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pada pidatonya di tengah-tengah bangsa Indonesia yang majemuk ini, menurut SBY, kasih sayang adalah sebuah harga mati. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut dia, krisis yang terjadi saat itu merontokkan ekonomi hampir semua negara. Namun, bangsa Indonesia lagi-lagi tidak panik, tidak kehilangan semangat dan kehilangan akal dan tidak menyalahkan keadaan.

SBY menyebut, berkat kerjasama semua elemen bangsa perkonomian kembali tumbuh rata-rata 6%. Selanjutnya, kesulitan rakyat bisa dikurangi secara signifikan.

"Kita bersatu dan bekerja bersama mulai dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah para ekonom para pelaku bisnis para organisasi pekerja, pers dan media dan masyarakat luas. Itulah kebersamaan kita persatuan kita dan daya juang yang kita tunjukkan dulu," ujar dia.

SBY menyakini Indonesia akan menjadi bangsa yang tanggung sampai kapan pun. Akhir cerita, SBY turut mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

"Saya yakin generasi bangsa Indonesia manapun akan tetap memiliki ketangguhan dan daya juang ini. Dirgahayu Indonesia," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya