Liputan6.com, Jakarta PT Bank National nobu Tbk (Nobu Bank) kian gencar menangkap peluang pengembangan produk KPR seiring terus meningkatnya kebutuhan hunian pasca pandemi.
Salah satunya dengan program pemasaran yang dilakukan seperti Program Bebas Huru Hara yang diharapkan akan mampu mendongkrak pertumbuhan bisnis konsumer sebesar 25-35 persen di tahun 2022, sehingga akan berkontribusi signifikan pada pencapaian target pertumbuhan kredit secara bankwide.
Advertisement
Hal ini dimungkinkan dengan optimalisasi tenaga pemasar di jaringan kantor Nobu Bank diseluruh Indonesia dan penggunaan sarana pemrosesan KPR yang lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi berbasis digital yang tengah dikembangkan.
Head of Consumer Nobu Bank, Juanita Amanda Luthan mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit Nobu Bank di tahun 2022 ditopang salah satunya oleh penyaluran kredit consumer (KPR/KPA), selain kredit modal kerja untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menurut Juanita, sebagai pemain produk KPR yang relatif baru dibanding bank-bank penyedia KPR lainnya, Nobu Bank perlu membangun keunggulan kompetitif yang mampu menjadi value proposition yang berbeda bagi Nasabah.
“Untuk itu kami mengembangkan pemrosesan KPR yang cepat dengan layanan ‘One Day Service’ dimana pembeli dapat langsung akad setelah memilih properti yang diminati, sehingga tidak menghabiskan waktu terlalu lama”, jelas Juanita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Untuk proses akad kredit, Nobu Bank juga menyediakan berbagai kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi Nasabah melalui layanan ‘Nobu Drive Thru’ dan pilihan tanda tangan secara elektronik. Hal itu menjadi solusi jitu di masa pandemi ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyaluran Kredit Perbankan
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa penyaluran kredit perbankan di sektor properti terus menampakkan tren pertumbuhan sejak Kuartal IV-2021 dan berlanjut di tahun 2022.
Meningkatnya kebutuhan hunian di Indonesia tidak lepas dari optimisme akan pemulihan ekonomi Nasional yang telah menampakkan hasilnya. Untuk itu, salah satu langkah strategis Nobu Bank dalam mendorong penyaluran kredit adalah melalui kredit konsumer, dalam hal ini KPR/KPA.
Nobu Bank melihat bahwa potensi pengembangan produk KPR/KPA masih sangat besar, terutama di propinsi propinsi tertentu yang aktivitas ekonominya sedang berkembang.
Dalam kaitan tersebut, secara aktif Nobu Bank juga membangun kerja sama strategis dengan developer-developer terkemuka yang memiliki proyek proyek pengembangan perumahan dengan menawarkan paket join promo di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi.
Nobu Bank pun menggelar Program kepemilikan hunian “Bebas Huru Hara” yang telah dimulai sejak Januari hingga Juli 2022.
Program “Bebas Huru Hara” merupakan program khusus Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA) dengan berbagai keuntungan, antara lain pembebasan berbagai biaya, seperti bebas biaya KPR, bebas biaya notaris, dan bebas biaya pelunasan dipercepat. Setiap pembeli hunian dengan KPR Nobu Bank pada periode tersebut juga berkesempatan memenangkan Hadiah Utama berupa satu unit mobil Hyundai Ioniq 5.
Program Bebas Huru Hara merupakan salah satu program yang diluncurkan Nobu Bank untuk menangkap peluang pengembangan produk KPR seiring terus meningkatnya kebutuhan hunian pasca pandemi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Siap-Siap, Bunga KPR Bakal Meroket
Sebelumnya, suku bunga perbankan termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) dipercaya bakal naik. Hal ini sebagai imbas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) sebesar 50 basis poin (bps).
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, bunga KPR biasanya merespon cepat kenaikan suku bunga acuan.
"Yang perlu jadi kekhawatiran adalah naiknya bunga pinjaman di dalam negeri. Paling cepat penyesuaian suku bunga KPR dan kredit kendaraan bermotor," kata Bhima kepada Liputan6.com, Jumat (6/5/2022).
Menurut perhitungannya, yang terdampak peningkatan BI 7 Day Reverse Repo Rate adalah KPR dengan bunga floating. Dia memperkirakan kenaikannya bisa mencapai 1-2 persen di tahun ini, dari 7,5 persen menjadi 9,5 persen.
"Bunga floating KPR diperkirakan akan naik tahun ini. Membuat milenial makin sulit punya rumah," sebut Bhima.
Sebagai catatan, bunga KPR sempat ikut terkerek naik saat BI melakukan pengetatan moneter pada 2018 silam. Kala itu, suku bunga acuan BI7DRRR meningkat 50 bps dari 5,5 persen di Mei 2018 menjadi 6 persen di November 2018.
Alhasil, rata-rata bunga KPR juga melonjak dari 9,49 persen menjadi 10,7 persen.
Kondisi serupa bisa saja terjadi jika Bank Indonesia kembali meningkatkan suku bunga acuan dalam rapat dewan gubernur per Mei 2022 ini. Bhima bahkan memperkirakan, bank sentral bakal mengangkat suku bunga acuan selama tiga bulan beruntun hingga sebesar 75 bps, atau setara 0,75 persen.
"Mei ini mulai 25 bps. Bisa berlanjut 25-50 bps dalam 3 bulan ke depan," ujar dia.