Liputan6.com, Kendari - Puluhan bocah tampak gembira berdiri memegang bendera merah putih sepanjang 770 meter di atas Jembatan Bahteramas Kota Kendari, Rabu (17/8/2022). Mereka bersama puluhan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Muhammadiyah Kendari serta ratusan pemuda dari berbagai kelompok masyarakat merayakan HUT ke-77 RI.
Bendera merah putih, membentang dari ujung jembatan ke ujung lainnya yang berada di seberang teluk. Inisiatif spontan ratusan pemuda di Kota Kendari, bendera mulai membentang sejak pukul 10.30 Wita hingga pukul 14.00 Wita.
Diketahui, bendera terpanjang di Sulawesi Tenggara ini, dibuat seorang wanita di Kelurahan Anduonohu, Kota Kendari. Panitia pelaksana, menyerahkan kain merah dan putih pada Selasa (16/8/2022) sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca Juga
Advertisement
Bekerja nonstop sejak sore hingga subuh, sang penjahit berhasil menyelesaikan pekerjaannya pada pukul 7.00 Wita keesokan harinya, Rabu (17/8/2022). Dia ikut memanggil lima orang kerabatnya agar jahitan bendera 770 meter dan terpanjang yang pernah diterima seumur hidupnya bisa selesai tepat waktu.
Ketua Umum Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Muhammadiyah Kendari La Ode Izhar menyatakan, mereka berinisiatif menciptakan momen ikonik bagi Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara.
"Kami ingin momen ini sebagai bentuk silaturahmi, dilakukan di jembatan untuk menyambungkan semangat kemerdekaan antara masyarakat di sisi teluk satu dengan lainnya serta masyarakat umum dalam kota," cerita La Ode Izhar.
Menurutnya, selama jembatan belum terbangun warga jarang berkumpul lebih dekat dalam momen 17 Agustus. Pasalnya, warga mesti menyeberangi teluk sepanjang 1,3 kilometer lebih menggunakan perahu agar bisa berkumpul dengan warga di seberang.
Diketahui, pengibaran bendera sepanjang 770 meter ini dihadiri sejumlah pejabat Kota Kendari, diantaranya, Wali Kota Kendari Sulkarnain, Kapolres Kombes Pol M Eka Faturahman dan Ketua DPRD Kota Kendari Subhan ST.
Wali Kota Kendari Sulkarnain menyatakan, mengapresiasi pengibaran bendera terpanjang di Sulawesi Tenggara. Dia menambahkan, ide ini merupakan spontanitas.
"Anak-anak muda ini hanya butuh diberikan kesempatan, mereka kreatif," dia menjelaskan.
Dia mengatakan, anak-anak muda mesti menjaga Kota Kendari dengan memupuk persatuan dan kesatuan. Kata Sulkarnain, anak muda membutuhkan dukungan agar bisa ikut menyumbang ide dan tindakan kreatif dalam upaya pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur di Kota Kendari.
Sempat Kalah Bersaing, Jadi Alasan Pembuatan Bendera
Pembuatan bendera sepanjang 770 meter yang dibentangkan di Jembatan Bahteramas Kendari, berawal dari ide mahasiswa dan pemuda. Tahun lalu pada HUT ke-76 RI, menurut La Ode Izhar, mereka pernah mengibarkan bendera sepanjang 76 meter di puncak Alebo, Konawe Selatan.
Namun, ternyata aksi mereka kalah dengan pengibaran bendera di Kabupaten Buton Tengah, yakni sepanjang 500 meter. Melihat hal itu, mereka kemudian berinisiatif membuat bendera agar lebih ikonik.
"Kami kemudian sepakat, berupaya membuat bendera sepanjang 770 meter, kami yakin ini paling panjang di Sulawesi Tenggara," dia memungkasi.
Diketahui, ada 11 kelompok pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam aksi ini, yakni, UKM Seni Universitas Halu Oleo, Paguyuban Bombana, Komunitas Masyarakat Konawe Selatan, Kolaka Utara, Mapala UMK, Keluarga Besar Teknik Sulawesi Tenggara, HMI Universitas Halu Oleo, dan HMI UMK, serta kelompok masyarakat Kota Kendari.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement