3 Jenis Kanker Darah dan Faktor Risikonya

Mengenal apa itu kanker darah, jenis, dan faktor risiko terjadinya kanker darah

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Agu 2022, 21:00 WIB
Kanker darah/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kanker darah adalah kanker yang terjadi ketika sel darah tumbuh tidak normal dan mengganggu fungsi sel darah normal.

Kanker darah yang juga disebut kanker hematologi memiliki jenis yang bervariasi berdasarkan sel yang mereka pengaruhi serta akibat yang ditimbulkannya. Ada tiga jenis utama kanker darah yakni:

- Leukemia : Kanker pada sel darah putih

- Limfoma : Kanker pada sistem limfatik

- Myeloma : Kanker dalam sel plasma

Gejala kanker darah dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi gejala umumnya termasuk:

- Demam

- Panas dingin

- Batuk

- Sakit dada

- Kehilangan selera makan

- Ruam atau kulit gatal

- Keringat malam

- Kelemahan atau kelelahan yang menetap

- Sesak napas

- Pembengkakan atau nyeri kelenjar getah bening

Penyebab kanker darah tidak sepenuhnya dipahami. Para ahli percaya bahwa kanker darah dapat berkembang dari mutasi genetik yang diwariskan, merokok, dan faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia dan radiasi

Kanker sel darah putih atau leukemia adalah kanker paling umum untuk orang yang berumur lebih dari 55 tahun dan anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Ini terjadi di sumsum tulang ketika sel darah putih abnormal dibuat terlalu cepat dan menghancurkan sel darah normal.

"Leukemia akut terjadi dengan cepat dan dapat menjadi parah hanya dalam waktu singkat, sedangkan leukemia kronis tumbuh lambat dan akan berkembang perlahan," mengutip Very Well Health, Kamis (18/8/2022).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


4 Jenis Leukemia

Gejala Leukimia pada Anak / Sumber: iStockphoto

Ada empat jenis leukemia yang umum. Jenis ditentukan berdasarkan seberapa cepat penyakit berkembang, dan sel darah putih mana yang terpengaruh.

Keempat jenis tersebut yakni:

-AML

Leukemia mieloid akut (AML) adalah bentuk leukemia yang paling umum pada orang dewasa. Ini tumbuh cepat dan berdampak pada darah dan sumsum tulang. Pilihan pengobatan termasuk kemoterapi, terapi radiasi, terapi bertarget, atau transplantasi sel induk.

-ALL

Leukemia limfositik akut (limfoblastik) (ALL) berkembang pesat dan dapat memengaruhi sumsum darah di seluruh tubuh. Ini dapat menyebar ke hati, limpa, atau kelenjar getah bening.

Ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun atau orang dewasa di atas 45 tahun. ALL menyumbang diagnosis leukemia terbesar pada anak di bawah 15 tahun, tetapi jarang terjadi pada orang dewasa

-CLL

Leukemia limfositik kronis (CLL) biasanya memengaruhi orang dewasa yang lebih tua dan menyumbang sepertiga dari semua diagnosis leukemia.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Faktor Risiko Leukemia

Ilustrasi kanker darah (Sumber: PIxabay)

Beberapa kasus CLL dimulai perlahan dan gejalanya bisa saja tidak terlihat selama bertahun-tahun, sementara kasus CLL lainnya tumbuh dengan cepat.

-HCL

Leukemia sel berbulu (HCL) adalah bentuk langka dari CLL. Ini berkembang perlahan dan paling sering terjadi pada orang paruh baya atau orang tua. HCL adalah penyakit kronis

Sedangkan, faktor risiko leukemia termasuk:

-Merokok

-Sejarah keluarga

-Sindrom genetik seperti sindrom Down

-Paparan radiasi dosis tinggi

-Riwayat kemoterapi atau terapi radiasi

Meskipun tidak ada obat untuk leukemia, tapi tingkat kelangsungan hidup untuk leukemia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Antara 2010 dan 2016 tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah 63,7 persen.

Jenis kanker darah kedua adalah limfoma. Ini adalah hasil dari sel darah putih abnormal yang disebut limfosit berkembang biak dengan cepat dan membanjiri sistem limfatik

Ada dua jenis utama limfoma yakni Hodgkin dan non-Hodgkin.

Hodgkin: Biasanya memengaruhi mereka yang berusia antara 15 dan 35 dan menyumbang kurang dari 10 persen kasus limfoma. Pertumbuhan kanker jenis ini cenderung lambat.


Faktor Risiko Limfoma

Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Non-Hodgkin: Biasanya memengaruhi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun dan terjadi pada sel B. Biasanya tumbuh dengan cepat.

Mereka yang berusia antara 15 hingga 35 atau di atas 55 tahun berisiko lebih tinggi terkena limfoma Hodgkin, sedangkan mereka yang berusia di atas 60 tahun berisiko terkena limfoma non-Hodgkin.

Mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah berisiko terkena limfoma, seperti juga mereka yang memiliki virus seperti HIV atau Epstein-Barr.

Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk limfoma Hodgkin adalah 87 persen. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk limfoma non-Hodgkin adalah 73 persen.

Jenis kanker darah ketiga adalah myeloma atau mieloma multipel. Ini adalah kanker yang dimulai di sel plasma. Sel plasma membantu sistem kekebalan tubuh dengan membuat antibodi untuk menyerang kuman. Gejala biasanya tidak terlihat sampai kanker telah berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh.

Jenis myeloma yakni:

-Gammopathy monoklonal signifikansi tidak ditentukan (MGUS). Ini adalah kondisi jinak yang menempatkan pasien pada peningkatan risiko kanker. Rata-rata, setiap tahun, 1 persen orang dengan MGUS terus mengembangkan multiple myeloma.

-Smoldering myeloma adalah kondisi prakanker di mana setengah dari mereka yang didiagnosis akan berkembang menjadi multiple myeloma dalam waktu lima tahun.

Pria lebih mungkin didiagnosis dengan multiple myeloma daripada wanita. Orang Afrika-Amerika dua kali lebih mungkin didiagnosis dengan multiple myeloma daripada yang lainnya.

Meskipun multiple myeloma dapat diobati, tapi kanker ini jarang dapat disembuhkan. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk myeloma adalah 52 persen.

Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya