Liputan6.com, Jakarta - Setelah dua tahun berlalu tanpa perayaan meriah, peringatan HUT ke-77 RI kembali membawa segala semaraknya. Salah satunya dilakoni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan menggelar Lomba Foto Tujuh Belasan di #17anKemenparekraf bersama LinkAja Syariah.
Acara yang digelar di Lapangan Parkir Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf itu juga mengundang Roy Citayam. Menparekraf Sandiaga Uno sempat berpose dengan salah satu anak nongkrong di kawasan Dukuh Atas itu dengan bergaya ala para pemuda Citayam Fashion Week.
Menyesuaikan dengan hari kemerdekaan Indonesia, Sandi mengenakan busana bertema merah putih. Ia memadukan kaus putih dan jaket hoodie merah dengan celana hitam. Sementara, Roy membawa ciri khas fesyennya, dengan kemeja kotak-kotak yang dikombinasikan kaus hitam dan celana berwarna senada.
Baca Juga
Advertisement
"Ini saya dengan Roy, semua pakai brand lokal, streetwear ya. Yang ingin kami tampilkan bagaimana brand lokal yang saya kenakan ini berkualitas dan harganya tidak lebih dari Rp300 ribu. Jadi, untuk trendi itu ternyata tidak harus mahal," kata Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 17 Agustus 2022.
Kegiatan bertema "Share Your Street Style with Local Brands" itu bertujuan mendorong pemulihan ekonomi, khususnya sektor ekonomi kreatif dengan memaksimalkan penggunaan produk kreatif buatan lokal. Melalui kegiatan itu, ia ingin menunjukkan bahwa produk ekonomi kreatif buatan lokal memang berkualitas baik dan berdaya saing.
Selain kegiatan tersebut, Kemenparekraf juga akan membantu mempromosikan karya lokal lewat layar LED besar yang terpasang di Gedung Sapta Pesona. Layar yang diresmikan beberapa bulan lalu itu diklaim sebagai yang terbesar di Jakarta.
"Jadi, sejumlah brand lokal yang dikenakan Roy nanti bisa ditampilkan juga di sini. Di hari kemerdekaan ini, saya berharap para pemilik brand lokal di Indonesia tidak hanya bisa go national, tapi juga bisa go international," ucapnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Detik-Detik Proklamasi di Untung Jawa
Sebelum menghadiri acara lomba tersebut, Sandiaga Uno mengikuti upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, bersama Bupati Kepulauan Seribu Junaerdi. Lokasi itu dipilih sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menugaskan menteri untuk menyapa langsung masyarakat di sentra tugas dan fungsi masing-masing kementerian/lembaga.
"Kebetulan kami bertugas di Kemenparekraf, jadi kita melihat bagaimana ekonomi yang mulai meningkat dan produk ekonomi kreatif unggulan yang kita support semakin menunjukkan ekonomi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," ujarnya.
Pulau Untung Jawa merupakan perwakilan sentra pariwisata dan ekonomi kreatif karena pada tahun lalu menjadi salah satu dari 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Kondisi ekonomi masyarakat di pulau itu disebutnya sudah meningkat 50--60 persen dibanding sebelum Covid-19.
Di samping, Kepulauan Seribu masuk sebagai proyek strategis nasional (PSN) khusus pariwisata, yang akan mendapatkan investasi senilai 3,2 miliar dolar AS. Karena itu, kata Sandi, Kepulauan Seribu harus all out untuk bisa mewujudkan 35 ribu lapangan kerja, meski penduduknya hanya sekitar 29 ribu jiwa, khususnya pengembangan wisata air.
Pihaknya juga sudah memanggil semua jajaran untuk mengonsolidasikan persiapan pelaksanaan PSN, mengingat ada pekerjaan rumah besar terkait kesiapan SDM. "Angka partisipasi murni di Kepulauan Seribu ini salah satu yang terendah di Indonesia, maka kita harus tingkatkan sehingga penyiapan SDM di destinasi unggulan ini akan kita tingkatkan," kata dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Busana Adat
Dalam kesempatan itu, Sandi mengenakan baju adat dari Suku Kaili, Palu, Sulawesi Tengah. Busana itu terdiri dari kemeja yang disebut baju koje dan sarung tenun yang dibuat secara tradisional. Menparekraf mengenakan baju koje berwarna hijau dan sarung warna kuning keemasan.
"Dipilih warna hijau yang menunjukkan transisi ekonomi kita menuju ekonomi hijau. Sementara, kuning khas Betawi, melambangkan keceriaan dan cerahnya masa depan Kepulauan Seribu, pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata dia.
Busana tersebut dilengkapi Siga sebagai aksesori kepala yang menggambarkan kebesaran masyarakat Kaili. Ikat kepala itu khusus dikenakan kaum lelaki dan menunjukkan status sosial pemakainya.
Warna kuning adalah warna tertinggi yang hanya dapat dikenakan para raja (magau) dan bangsawan, warna biru menunjukkan strata sosial pemakainya yang memangku sebagai gubernur, wali kota, dan bupati atau perangkat pemerintah lain.
Warna merah dapat dipakai oleh siapapun tanpa membedakan kelas sosial. Namun kini di kota Palu, siapapun dapat memakai ikat kepala Siga yang menjadi kebanggaan masyarakat Kaili tanpa melihat kasta si pemakai.
"Ini juga mewakili Indonesia Timur sebagai tanah kelahiran dari ayah saya, yang memang kelahiran Sulawesi (Gorontalo), dan istri saya kelahiran Betawi, asli, sama Mak Bupati dan Pak Bupati juga," ujarnya menambahkan.
Arti Merdeka
Sandi juga mengungkap makna kemerdekaan versinya. Menurut dia, merdeka itu haruslah bebas dari kemiskinan, perpecahan, keterpurukan, dan pendidikan yang rendah.
"Kita juga merdeka dari rasa khawatir, kita merdeka dari pandemi, dan kita merdeka menuju Indonesiia maju, sejahtera, adil, dan makmur," kata dia.
Khusus untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, ia mengemban misi untuk terus membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kemenparekraf menargetkan bisa membuka 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini, dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.
Salah satu terobosan terbaru yang dilakukan adalah menghadirkan platform "WonderVerse Indonesia" untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia secara interaktif digital. Pengembangannya menggandeng PT. Magnus Digital Indonesia.
"Hadirnya platform baru ini adalah untuk mengangkat promosi pariwisata dan bagaimana ekonomi kreatif bisa kita tingkatkan dengan perkembangan teknologi," kata Menparekraf.
Pemasaran melalui metaverse menjadi satu keniscayaan seiring semakin terakselerasinya digitalisasi. Potensinya pun sangat besar. Bloomberg memproyeksikan metaverse akan menjadi masa depan internet dengan nilai yang ditaksir mencapai 800 miliar dolar AS pada 2024. Pada 2026, diperkirakan akan ada 25 persen dari populasi dunia yang akan menghabiskan setidaknya satu jam dalam sehari di metaverse.
"Berarti mereka akan bekerja, berbelanja, mengakses pendidikan, melakukan perawatan kesehatan, dan kegiatan apapun termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif di metaverse. Ada di dalam ruang meta yang tentunya harus kita lakukan langkah-langkah terobosan dari empat tahun sebelum itu," kata Sandiaga.
Advertisement