Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui aktivitas Eksplorasi secara konsisten berkomitmen berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Hal ini terbukti dengan penemuan cadangan migas baru melalui pengeboran sumur Eksplorasi R-2 yang terletak di offshore Aceh bagian Barat, Bajakah-001 yang terletak di onshore Jawa Barat bagian Utara dan Markisa-001 yang terletak di onshore Salawati Papua.
Advertisement
“Hingga tengah Agustus ini yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia, Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah merampungkan 8 sumur dan 7 sumur on going yang akan dilanjutkan dengan uji alir. Kami berharap target penyelesaian 29 sumur di akhir tahun dapat tercapai dan membuahkan hasil yang maksimal," ungkap Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) – Subholding Upstream, Medy Kurniawan pada Rabu (17/08).
Pada tahun 2021, Subholding Upstream berhasil melakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 12 sumur. Tahun 2022, Subholding Upstream berupaya meningkatkan kinerja secara masif dan agresif melalui rencana kerja pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, atau 242 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2021.
Lebih lanjut Medy menjelaskan bahwa temuan cadangan baru dari 3 (tiga) sumur Eksplorasi ini melengkapi keberhasilan temuan cadangan sebelumnya di Semester-1 pada tahun 2022, yaitu sumur Sungai Gelam Timur-1 di Jambi, Wilela-001 di Sumatera Selatan, GQX-1 di Jawa Barat Bagian Utara dan Manpatu-1X di Mahakam.
Adapun sukses rasio pengeboran Ytd Agustus 2022 mencapai 70 persen. Tentunya sukses ini andil dari seluruh pihak terkait baik internal maupun eksternal.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Inisiatif Utama
Dalam strategi eksplorasi, Subholding Upstream memiliki tiga inisiatif utama. Tiga strategi utama tersebut antara lain berupa aset Wilayah Kerja (WK) eksisting dimana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting.
Selanjutnya strategi New Ventures dimana Subholding Upstream Pertamina mencari potensi eksplorasi yang baru. Terakhir, strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerjasama dan joint bidding domestic serta luar negeri.
Selain kinerja yang optimal, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak 16 Juni 2022.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG).
Subholding Upstream Pertamina akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Temuan Sumber Migas di Blok North Sumatera Offshore Jadi Kado HUT RI ke-77
Industri hulu migas kembali memberikan kado kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Kali ini, Pertamina Hulu Energi North Sumatara Offshore (PHE-NSO) Regional 1 Sumatera menemukan indikasi hidrokarbon berupa gas melalui pengeboran Sumur Eksplorasi R2.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, Sumur eksplorasi tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) North Sumatra Offshore dengan operator PHE NSO, yang berada di lepas pantai Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam. Pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batugamping Formasi Malacca.
“Dalam waktu yang berdekatan, menjelang peringatan kemerdekaan ke-77, industri hulu migas memberikan kado bagi bangsa Indonesia dengan kembali ditemukannya hidrokarbon. Jika hari Sabtu yang lalu (13/8), ditemukan hidrokarbon di Papua Barat wilayah timur Indonesia, hari ini ditemukan hidrokarbon di lepas pantai Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darusslalam wilayah paling barat Indonesia,” kata Benny, di Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Sumur R2 dibor dengan profil vertikal menggunakan rig Semi-Submersible, Essar-Tribara. Sumur R2 ditajak sejak tanggal 14 Juni 2022 dan mencapai kedalaman akhir di 4339 ftMD pada tanggal 27 Juli 2022.
Saat ini sedang dilakukan DST#1 (FAF Period) interval 3826 – 3846 ftMD pada lapisan Batugamping Formasi Malacca. Status per 16 Agustus 2022, Sumur R2 sedang melakukan Shut-in well , setelah itu akan direncanakan untuk 24 jam kedepan dilanjutkan FAF period dan Shut-in sumur untuk final PBU.
Penemuan Hidrokarbon
Benny menambahkan penemuan hidrokarbon yang terus berkelanjutan di ujung barat dan ujung timur wilayah Indonesia menunjukkan potensi hulu migas masih menjanjikan dan menjadi kabar menggembirakan, serta semakin memperkuat keyakinan seluruh pemangku kepentingan, termasuk SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bahwa peningkatan produksi berkelanjutan menuju target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) gas di tahun 2030 akan dapat direalisasikan.
Benny menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang tinggi kepada seluruh KKKS, sehingga setahun sejak Presiden mengamanatkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional pada lampiran pidato kenegaraan tahun lalu, SKK Migas dan KKKS telah menindaklanjutinya dengan program kerja yang masif dan agresif, termasuk dalam program pengeboran sumur eksplorasi.
Sampai semester pertama 2022, success ratio pengeboran sumur eksplorasi mencapai 75 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebesar 55 persen dan mengungguli capaian global success ratio tahun 2021 yang sebesar 23,8 persen.
Penemuan hidrokarbon berturut-turut oleh sumur markisa-001 dan sumur R2 akan menambahkan keyakinan masa depan industri hulu migas yang semakiin menjanjikan di tahun ini.
“Melihat success ratio yang tinggi dan temuan hidrokarbon secara berturut-turut di bulan Agustus ini, maka dengan program pengeboran sumur ekplorasi tahun 2022 yang mencapai 42 sumur atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun lalu yang sebesar 28 sumur, maka kami optimis tahun ini akan menghasilkan penemuan hidrokarbon yang lebih besar dibandingkan tahun lalu”, ujar Benny.
Advertisement