PT Timah Tbk Prediksi Sumbang Pendapatan Negara Rp 900 Miliar pada Semester I 2022

Perbaikan tata kelola industri timah juga berdampak ke pajak, PT Timah Tbk melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Agu 2022, 12:16 WIB
(Foto: PT Timah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) memperkirakan kontribusi pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada paruh pertama tahun ini meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Keyakinan itu merujuk pada harga komoditas timah yang melejit pada awal tahun ini, sehingga perseroan optimis perolehan pajak dan PNBP tahun ini dapat melampui tahun lalu.

"Kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk semester I 2022 estimasinya di atas 400 persen dari kontribusi pajak dan PNBP semester I tahun lalu. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentunya selaras dengan kontribusi perusahaan kepada negara," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (18/8/2022).

Pada semester I 2021, PT Timah Tbk menyetorkan pajak dan PNBP ke negara yakni mencapai Rp 234,6 miliar. Mengacu pada angka ini, pajak yang akan disetorkan pada semester I 2022 yakni sekitar Rp 938,4 miliar. Secara keseluruhan tahun, perseroan menyumbang pada pendapatan negara sebesar Rp 776,6 miliar pada 2021 lalu. Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 677,9 miliar.

Abdullah menjelaskan, peningkatan kontribusi pajak dan PNBP perseroan sejalan dengan peningkatan jumlah pajak PPH Badan. Meningkatnya kontribusi perseroan dari sektor pajak dan PNBP juga didorong oleh harga komoditas yang tinggi pada awal tahun ini yang berada di kisaran 48.000 per metrik ton.

"Perbaikan tata kelola industri timah juga mempengaruhi peningkatan pajak, PT Timah Tbk melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan, sehingga masyarakat penambang yang bermitra dengan PT Timah Tbk juga melaksanakan kewajiban perpajakannya,” imbuh Abdullah.

Pada 2018, perseroan berkontribusi pada pendapatan negara melalui pajak sebesar Rp 818,7 miliar. Kemudian pada 2019 sebesar Rp 1,2 triliun. Lalu pada 2020 dan 2021 masing-masing sebesar Rp 677,9 miliar dan Rp 776,7 miliar.

“PT Timah Tbk terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perseroan sebagai tanggungjawab kepada pemilik saham dalam hal ini pemerintah Indonesia melalui MIND ID sebagai pemilik saham mayoritas,” tandas Abdullah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Achmad Ardianto Jadi Direktur Utama PT Timah Tbk

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun buku 2021 PT Timah Tbk (TINS) menetapkan perubahan direksi dan komisaris perseroan pada Kamis, 23 Desember 2021.

Hasil RUPSLB PT Timah Tbk memutuskan mengangkat Achmad Ardianto sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk. Ia menggantikan M.Riza Pahlevi Tabrani.

Selain itu, Direktur Keuangan PT Timah Tbk yang semula dijabat oleh Wibisono digantikan oleh M Krisna Sjarif. Kemudian posisi Direktur SDM semula dijabat oleh Muhammad Rizki digantikan oleh Yenita. Selanjutnya Direktur Operasi yang semula dijabat oleh Agung Pratama berganti dengan Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha yang semula dijabat oleh Alwin Albar digantikan oleh Purwoko.

Sementara itu, perubahan nomenklatur juga dilakukan dengan penghapusan Direktur Niaga pada perusahaan.

 


Pengurus Baru

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

RUPS LB juga menetapkan pengurus baru di jajaran komisaris TINS. Pemegang saham memberhentikan dengan hormat Rudy Suhendar selaku komisaris untuk kemudian dilakukan perubahan dengan penambahan, Yudo Dwinanda Priadi dan Danny Praditya sebagai Komisaris.

Terkait perubahan manajemen PT Timah Tbk, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar Baswedan menuturkan, perubahan pengurus di tubuh perusahaan merupakan sesuatu yang lumrah. Penyegaran ini semata – mata dilakukan berorientasi kepada kinerja perusahaan.

"Ke depan, kondisi pertimahan diprediksi akan semakin kompetitif dan dinamis. Dalam setiap entitas usaha, perubahan susunan pengurus dan nomenklatur merupakan hal yang umum dilakukan dan hal ini juga bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis Kamis, 23 Desember 2021.

Ia menambahkan,  ke depan, tentu penting untuk perusahaan dapat menjawab tantangan yang akan semakin dinamis, menghadapi kondisi persaingan usaha dan bisnis global yang semakin meningkat serta mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar lagi.


Siap Melanjutkan Visi

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Abdullah menuturkan, Kementerian BUMN pasti memiliki pertimbangan yang matang dalam menentukan sosok-sosok yang akan mengelola TINS beberapa tahun ke depan.

“Perusahaan dengan hormat mengucapkan terimakasih, atas pengabdian pengurus perusahaan yang lama, dan dengan penyesuaian ini tentunya PT TIMAH Tbk siap untuk terus melanjutkan visi perusahaan di bawah arahan jajaran Direksi yang telah mendapat penugasan oleh pemegang saham,” kata dia.

 

Jajaran direksi baru PT Timah Tbk:

-Direktur Utama: Achmad Ardianto

-Direktur Keuangan: M Krisna Sjarif

-Direktur SDM: Yennita

-Direktur Operasi: Alwin Albar

-Direktur Pengembangan Usaha: Purwoko

Perseroan tambah dua komisaris:

Komisaris:  Yudo Priadi

Komisaris: Danny Praditya

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya