Biang Kerok Laba Indosat Susut 41,75 Persen pada Semester I 2022

Pada semester I 2022, Indosat (ISAT) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,75 persen menjadi Rp 3,26 triliun

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Agu 2022, 18:07 WIB
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 50,3 persen menjadi Rp 22,53 triliun dari Rp 14,98 triliun pada semester I 2021.

Sayangnya, raihan itu tak berbanding lurus dengan perolehan laba perseroan. Pada semester I 2022, Indosat mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,75 persen menjadi Rp 3,26 triliun dari Rp 5,6 triliun pada semester I 2021. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 406,57 dari sebelumnya Rp 1.030.

Director & Chief Financial Officer IOH, Nicky Lee menjelaskan, ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap laba bersih perseroan pada semester I 2021. Salah satunya penjualan dan sewa menara yang tercatat menyumbang Rp 6,17 triliun. Sementara untuk tahun ini tidak ada transaksi serupa yang dicatatkan, sehingga ada selisih signifikan.

"Jadi ada pendapatan dari jual dan sewa balik menara yang sangat besar, yang hanya terjadi sekali. Dan pada paruh pertama 2022, kami berhasil menyelesaikan aliansi kami membentuk usaha patungan pada bisnis Data Center dengan grup BDX. Sehingga membantu berkontribusi untuk pendapatan," ujar Nicky dalam paparan publik perseroan, Kamis (18/8/2022).

Mengutip laporan keuangan Indosat, pada semester I 2021 Indosat mencatatkan keuntungan dari jual dan sewa menara senilai Rp 6,17 triliun, pada semester I 2022 perseroan mencatatkan keuntungan yang dialokasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,58 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Dengan asumsi dua transaksi itu tidak terjadi, Nicky mengatakan laba bersih perseroan tercatat masih tumbuh.

"Jika anda kembali melihat jumlah yang sebenarnya, tidak termasuk item yang terjadi satu kali namun signifikan, anda lihat sebenarnya ada pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun,” kata dia.

Adapun laba usaha perseroan pada semester I 2021 tercatat sebesar Rp 7,07 triliun. Dengan asumsi keuntungan jual dan sewa menara sebesar Rp 6,17 triliun tidak dicatatkan, laba usaha akan menjadi Rp 906,53 miliar.

Sementara laba usaha pada semester II 20222 tercatat sebesar Rp 6,1 triliun. Dengan asumsi keuntungan yang diasosiasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,6 triliun tidak dicatatkan, laba usaha menjadi Rp 2,52 triliun.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Tebar Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, pemegang saham PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), menyetujui rencana pembagian dividen tunai sekitar Rp 7 triliun atas laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Hal itu disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Indosat yang digelar Kamis, 18 Agustus 2022.

"RUPSLB menyetujui pembagian dividen tunai dengan total hampir Rp 7 triliun," ungkap Director and Chief Regulatory Officer IOH, Muhammad Danny Buldansyah dalam paparan publik usai RUPSLB, Kamis (18/8/2022).

Besaran dividen yang dibagikan terdiri dari seluruh laba bersih perseroan tahun buku 2021 sebesar Rp 6,75 triliun, ditambah dengan sebagian laba ditahan yang belum dicadangkan sampai dengan 31 Desember 2021 sebesar Rp 249,1 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, President Director & CEO IOH, Vikram Sinha mengatakan, pada Desember lalu perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 4,99 triliun atau setara setara Rp 920,14 per saham. Sementara sisanya sekitar Rp 2 triliun 2 akan dibagikan pada September 2022.

"Sisanya sekitar Rp 2 triliun atau Rp 248,06 per saham akan dibayarkan pada pemegang saham selambat-lambatnya 21 September 2022,” kata dia.

 

 


Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Perseroan mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2021. Perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp 31,4 triliun, tumbuh 12,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Raihan itu ditopang layanan selular dengan kontribusi 80,9 persen atau Rp 25,4 triliun.

Kemudian multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) 17,3 persen atau Rp 5,42 triliun.. Serta telekomunikasi tetap menyumbang 1,8 persen atau Rp 574,84 miliar. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, Indosat berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,75 triliun, meningkat sebesar Rp 7,5 triliun, atau berbanding dari posisi tahun sebelumnya yang catatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 630,16 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 Agustus 2022, saham ISAT stagnan di posisi Rp 7.325 per saham. Saham ISAT dibuka stagnan Rp 7.325 per saham.

Saham ISAT berada di level tertinggi Rp 7.425 per saham dan terendah Rp 7.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.469 kali dengan volume perdagangan 58.633 saham. Nilai transaksi Rp 42,9 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya