Liputan6.com, Palembang - Ada suasana berbeda di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), ketika sudah memasuki tanggal belasan di bulan Agustus setiap tahunnya.
Tepatnya di Jalan Merdeka Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang Sumsel, pasti selalu berderet mainan tradisional yang dipajang di pinggir jalan. Namanya kapal telok abang, mainan khas setiap 17 Agustusan.
Ada berbagai bentuk kapal telok abang yang bisa dipilih, mulai dari bentuk kapal pesiar, pesawat terbang, becak, mobil dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Yang uniknya, di tiap mainan tradisional yang berbahan gabus tersebut, diselipkan telur ayam yang diberi warna merah, atau disebut telok abang. Telur ini ditancapkan pakai lidi ke bagian atas mainan, yang menjadi rebutan anak-anak.
Jika mainan ini sudah dijajakan di Kota Palembang, artinya sudah dekat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia. Karena mainan ini, hanya akan dijajakan setiap 17 Agustusan.
Salah satu pedagang kapal telok abang di Jalan Merdeka Palembang, Eder (58), menjajakan beragam jenis mainan khas 17 Agustusan setiap tahun. Bahkan, usaha sampingannya ini sudah dilakoni sejak tahun 2000-an.
“Saya jualan kapal telok abang, pesawat gabus dan telok ukan. Ambilnya di pengrajinnya setiap tahun. Dijual seharga Rp 30.000-an per unit,” ucapnya kepada Liputan6.com, Kamis (18/8/2022).
Setiap tahunnya, dia selalu menjajakan mainan tradisional ini di pinggir jalan, agar lebih mudah dijangkau oleh para pengendara yang berlalu-lalang.
Sama halnya dengan Yanto (44), warga Palembang Sumsel ini juga menjual kapal telok abang seharga Rp 40.000 per item, di Jalan Merdeka Palembang Kelurahan Talang Semut Palembang Sumsel.
Bahkan di bulan Agustus 2022, dia sudah membuka lapak jualannya sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, sembari membuka warung miliknya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tradisi Khas Palembang
“Saya beli kapal telok abang ini di kawasan Silaberanti Jakabaring Palembang. Karena di sana banyak warga yang membuat kapal telok abang,” katanya.
Bahan utama dari kapal telok abang yakni gabus dan kayu yang dibentuk seperti perahu, pesawat terbang dan aneka alat transportasi lainnya.
Dia berharap dengan masih adanya penjual kapal telok abang, bisa turut melestarikan tradisi khas Palembang dan mengajak anak-anak cinta Indonesia, dengan mainan tradisional ini.
Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani mengatakan, tradisi kapal telok abang memang selalu mewarnai peringatan 17 Agustus di Kota Palembang Sumsel. Yang membuat Indonesia memiliki ciri khas yang kaya akan budaya.
Advertisement
Hanya di Palembang
“Telur itu direbus dan kulitnya dicat berwarna merah, khusus untuk Kemerdekaan Indonesia. Telok abang tetap menjadi tradisi bagi Bumi Sriwijaya,” ujarnya.
Vebri menuturkan, tradisi kapal telok abang hanya bisa ditemukan di Kota Palembang, tidak ada di kabupaten/kota lain di Sumsel. Apalagi di luar Sumsel, tidak ada tradisi kapal telok abang yang terpantau hingga saat ini.
Apalagi kapal telok abang sudah menjadi sovenir khas Palembang dan sedang diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, bahkan sejak tahun lalu.
“Kita masih menunggu pengumuman dari pusat. Yang pasti, kapal telok abang ini cuma ada di Palembang, baik di Sumsel maupun di Indonesia. Untuk perayaan Kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Penulis : Muhammad Arnold Habibullah Waworuntu
Mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang Sumsel