Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan mitra pengelola di perusahaan manajemen aset global Skybridge Capital, Anthony Scaramucci berbagi pandangan perusahaannya untuk Bitcoin dan Ethereum dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
Skybridge Capital “cukup optimis” tentang Bitcoin dan Ethereum selama 12 hingga 24 bulan ke depan. Scaramucci mengatakan cryptocurrency terbesar di dunia dapat mencapai USD 300.000 atau sekitar Rp 4,4 miliar dalam enam tahun ke depan.
Advertisement
"Dalam enam tahun ke depan, jika kita benar, jika bitcoin mencapai USD 300.000 per koin, tidak masalah apakah Anda membelinya dengan harga USD 20.000 atau USD 60.000. Ini benar-benar tidak masalah,” ujar Scaramucci dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (19/8/2022).
Jadi untuk saat ini, Scaramucci menyarankan agar para investor untuk tetap bersantai dan tetap fokus pada pandangan jangka panjang.
“Pasar kripto, kami percaya sebagian besar leverage sepenuhnya di luar sistem itu. Jadi Anda akan melihat pemulihan yang sangat kuat,”
Menurut Scaramucci, ini adalah pengingat bagi investor untuk tidak menarik diri, melawan ketakutan mereka sendiri dalam kondisi pasar saat ini, tetap sabar dan tetap dalam jangka panjang.
Posisi kripto terbesar Skybridge ada di Bitcoin dan Ethereum, perusahaan juga menyukai Solana dan memiliki beberapa posisi besar dalam kripto itu. Berbagi pandangannya tentang bitcoin secara khusus, Scaramucci menggambarkan peningkatan jaringan Lightning, peningkatan aplikasi, dan kemudahan transaksi dalam jaringan Bitcoin.
Sementara itu untuk Ethereum, Scaramucci menyinggung soal proses The Merge yang akan menurunkan biaya transaksi di jaringan itu. Menurutnya ini bisa menjadi potensi jangka panjang Ethereum.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Jumat Pagi 19 Agustus 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022. Mayoritas kripto masih melanjutkan pelemahan sejak beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (19/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat terbatas 0,14 persen dalam 24 jam terakhir,tetapi masih melemah 3,29 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.357 per koin atau setara Rp 346,8 juta (asumsi kurs Rp 14.849 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat tipis pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 1,74 persen, tetapi masih melemah 1,22 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.867 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen dan 6,88 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,71 per koin.
Kemudian Cardano masih bertahan di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 1,24 dan 0,62 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5299 per koin.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) berhasil menguat tipis pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 1,17 persen. Namun masih melemah 4,79 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 41,01 per koin.
Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil menguat tipis. XRP naik tipis 0,63 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 0,42 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3785 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,03 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD1,00. Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di level USD 1,1 triliun.
JPMorgan Ungkap Pasar Kripto Sudah Sentuh Titik Bawah
Sebelumnya, menyusul kenaikan kecil baru-baru ini di pasar cryptocurrency, raksasa perbankan JPMorgan mengungkapkan sektor kripto telah menemukan landasan atau sudah mencapai bawah.
Dalam sebuah catatan kepada klien pada Senin,8 Agustus 2022, analis JPMorgan Kenneth Worthington, mengaitkan perubahan nasib sektor kripto dengan peningkatan Penggabungan Ethereum (ETH) mendatang yang akan mentransisikan blockchain dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).
Selain itu, analis JPMorgan menyatakan keuntungan pasar telah menghasilkan reklamasi kapitalisasi pasar kripto USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.576 triliun sebagian karena berkurangnya dampak dari kehancuran ekosistem Terra (LUNA).
“Tampaknya pasar kripto telah menemukan landasan meskipun volume perdagangan masih tertekan. Apa yang membantu, menurut kami, adalah penularan baru yang lebih terbatas dari runtuhnya Terra/Luna,” ungkap JPMorgan, dikutip dari Finbold, Senin (15/8/2022).
Namun, JPMorgan berpikir pendorong sebenarnya adalah penggabungan ethereum yang akan terjadi dan data positif setelah peluncuran testnet Sapolia pada awal Juli dan testnet Ropsten pada Juni, yang menunjukkan penggabungan dapat dilakukan pada 2022.
Advertisement
Selanjutnya
Dampak Harga Bitcoin dan Ethereum di Pasar Kripto
Bank mencatat kemampuan Bitcoin (BTC) dan Ethereum untuk naik 36 persen dan 102 persen sejak posisi terendah Juni adalah indikator lain pasar telah mencapai titik terendah. Secara keseluruhan, Bitcoin telah jatuh lebih dari 60 persen dari tertinggi sepanjang masa hampir USD 68.000 pada November 2021.
Sejak mengumumkan tanggal upgrade penggabungan yang dijadwalkan pada 19 September, Ethereum telah berada pada momentum bullish memimpin pasar dalam keuntungan setelah paruh pertama 2022 yang membawa bencana.
Akibatnya, pemberi pinjaman mencatat jika penggabungan berhasil, itu akan membantu sentimen umum dalam pasar kripto.