Liputan6.com, Solo Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka tengah menjalani isolasi mandiri. Ia positif COVID-19 untuk ketiganya kaliya. Gibran terkena COVID-19 pertama pada Juli 2021, lalu yang kedua pada Maret 2022.
Gibran berada di ruang publik saat sempat memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Lapangan Sriwedari, Rabu, 17 Agustus 2022. Lalu, sore harinya ia melakukan tes COVID-19.
Advertisement
"Sorenya beliau swab (tes usap), hasilnya positif COVID-19," kata Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa mengutip Antara.
Mengingat COVID-19 adalah penyakit menular, maka beberapa penghuni rumah juga terinfeksi. Istri Gibran, Selvi Ananda dan anak pertama mereka, Jan Ethes juga terpapar COVID-19.
"Kan beliau pembantunya yang kena. Akhirnya kena ke satu keluarga. Ada Ibu Selvi, Pak Wali, Mas Ethes. Saat ini beliau dan keluarga menjalani isolasi mandiri, saya kira di rumah. Kan yang kena satu rumah," kata Teguh di Solo.
Tanpa Gejala
Teguh mengatakan bahwa kondisi putra pertama Joko Widodo itu saat ini dalam keadaan baik. Ia positif COVID-19 tanpa gejala.
Setelah lima hari menjalani isolasi, mereka sekeluarga rencananya akan tes PCR kembali.
"Kalau hasilnya itu (negatif) tinggal istirahat dua hari, hari ketujuh sudah bisa aktivitas lagi," kata Teguh
Advertisement
Mengapa Bisa Terkena Lagi?
Teguh memperkirakan Gibran kembali terjangkit COVID-19 karena kelelahan beraktivitas. Sebagai pucuk pimpinan Kota Surakarta, ayah dua anak itu memiliki agenda padat.
"Kondisi pekerjaan yang begitu berat, artinya kerjaan itu tanpa berhenti di Surakarta. Beliau concern sekali harus didatangi semua, mungkin beliau keletihan," demikian Teguh Prakosa.
Seseorang yang sudah terinfeksi COVID-19 memang bisa kembali terkena COVID-19 lagi atau reinfeksi. Kondisi ini memang banyak terjadi di gelombang ketiga Omicron.
Sebuah studi yang dilakukan sekelompok pakar kesehatan di Afrika Selatan pada Desember 2021 melaporkan bahwa varian satu ini memiliki risiko dua hingga tiga kali kena COVID-19 lagi.
Studi lain yang dilakukan ilmuwan di Imperial College London, mengatakan, setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, Omicron dikaitkan dengan risiko infeksi ulang antara 4,38 dan 6,63 kali lipat, dibandingkan dengan Delta.
Dokter spesialis penyakti dalam konsultan Iris Rengganis menjelaskan reinfeksi COVID-19 bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena varian Omicron itu memiliki karakteristik yang jauh berbeda dari varian sebelumnya. Varian ini bisa menipu imun kita, sehingga dia masuk dan menginfeksi.
Kedua, soal imunitas tubuh yang tidak memenuhi syarat dalam artian sistem imun tubuh tidak bisa menahan serangan dari luar.
Iris menjelaskan lebih lanjut soal faktor kedua ini penyebabnya bisa beragam, termasuk asupan makanan yang kuran baik. Aspek-aspek itu membuat seseorang mengalami reinfeksi COVID-19 seperti disampaikan Iris dalam dialog bersama BNPB ditulis Senin, 7 Maret 2022.