Harga Pangan Stabil, Menko Airlangga Optimistis Inflasi Terkendali

Airlangga juga menyampaikan, inflasi pada Juli 2022 berada di angka 4,94 persen. Tingkat inflasi ini dipengaruhi oleh faktor harga komoditas global dan tekanan inflasi yang terjadi di beberapa daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2022, 16:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi tahun 2022, Kamis (18/8/2022). (Foto : Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, harga pangan sudah tidak melambung tinggi. Harga beras, bawang, cabai telah mengalami penurunan dan saat ini cukup stabil.

“Harga beras itu juga rata-rata masih kuat sekitar Rp10 ribu, daging sapi dan daging ayam pun sudah turun harganya. Demikian pula terkait dengan gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai merah, itu seluruhnya turun,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8/2022).

Harga volatile food saat ini sudah relatif terkendali dibandingkan saat Lebaran 2022 kemarin. Harga pangan melambung saat Lebaran lalu karena kenaikan permintaan.

Airlangga juga menyampaikan, inflasi pada Juli 2022 berada di angka 4,94 persen. Tingkat inflasi ini dipengaruhi oleh faktor harga komoditas global dan tekanan inflasi yang terjadi di beberapa daerah.

“Inflasi kita 4,94 persen di bulan Juli 2022. Inflasi di paruh waktu 2022 faktornya selain komoditas global juga cuaca kemudian juga terkait dengan tekanan inflasi oleh beberapa daerah dan juga terkait dengan produksi,” ujarnya.

 

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan harga komoditas pangan sudah relatif stabil. (Dok Kemenko Perekonomian)

Secara spasial, terdapat 30 provinsi yang realisasi inflasinya di atas nasional. Airlangga pun meminta seluruh kepala daerah beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga tingkat inflasi di daerahnya.

“Para gubernur untuk ikut menjaga (inflasi) dan melalui TPID agar melakukan ekstra effort agar stabilisasi harga dapat dijaga,” ujarnya.

Airlangga mengungkapkan, partisipasi pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat TPID saat ini mencapai 78 persen, meningkat dari partisipasi tahun lalu yang sebesar 71 persen.

“Ada beberapa daerah yang berprestasi, tentu diharapkan dapat diberikan fasilitas dan tambahan tentunya insentif dari Ibu Menteri Keuangan,” imbuhnya.


KUR

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan neraca perdagangan Indonesia surplus secara konsisten selama 26 bulan beruntun. (Dok Kemenko Perekonomian)

Airlangga melanjutkan, Pemerintah berencana untuk meningkatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian di 2022 sebesar Rp 90 triliun.

"Jumlah ini merupakan alokasi yang bisa dinaikkan, bukan plafon. Tahun lalu Rp 70 triliun," ujar Airlangga.

Pemberian KUR pertanian adalah salah satu upaya untuk memastikan ketersediaan pangan dan pasokan, yang merupakan langkah 4K dalam menjaga stabilitas dan daya beli dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pangan dan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.

Selain memberikan fasilitas KUR pertanian, Airlangga menyebutkan langkah menjaga ketersediaan juga dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan beras oleh Perum Bulog yang relatif aman, dengan saat ini ada sebanyak satu juta hingga 1,5 juta ton cadangan beras.

INFOGRAFIS JOURNAL_Konflik Ukraina dan Rusia Ancam Krisis Pangan di Indonesia? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya