Menko Luhut Jengkel Ada Orang Indonesia Jelekkan Negeri Sendiri

Luhut pun mengaku jengkel jika masih ada pihak yang memandang Indonesia sebelah mata. Apalagi orang tersebut masih bagian dari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2022, 20:50 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok Kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak investasi asing yang ingin menanamkan modalnya ke Indonesia. Indonesia masih memiliki daya tarik dibanding negara lain dan hal tersebut terbukti dalam dengan realisasi investasi hingga kuartal II 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan,  Indonesia tidak akan kehilangan investor. "Kita tidak kekurangan investor. Saya ulangi sekali, kita tidak kekurangan investor," kata Luhut saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8/2022).

Para investor mengakui keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi. Berdasarkan data kondisi ekonomi Tanah Air sangat kuat. Tercermin dari pertumbuhan di kuartal I dan II masing-masing sudah mencapai 5,01 persen dan 5,44 persen.

Selain itu, tingkat inflasi di Indonesia terkendali di angka 4,94 persen per Juli. Angka ini dinilai jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lainya.

"Investor datang menggebu-gebu karena mereka lihat data," ungkap Luhut.

Begitu juga dengan neraca perdagangan yang tetap surplus selama 27 bulan berturut-turut. Kinerja ekspor aneka hasil tambang Indonesia terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2015, ekspor nikel ore Indonesia hanya USD 1,1 miliar. Namun tahun 2021 ekspor iron steel yang merupakan turunan dari nikel ore sudah mencapai USD 21 miliar. Angka ini pun diprediksi terus meningkat sampai akhir tahun.

"Tahun ini akan USD 31 miliar karena sudah datang (prduksi) lagi prekusor, katode dan litium baterai," kata dia.

Tingginya ekspor hasil hilirisasi ini, kata Luhut akan terus bertambah. Ditargetkan nilai eskpornya dalam 2 tahun kedepan bisa tembus USD 300 miliar.

"Pada 2024 ekspor kita mungkin dekat ke USD 300 miliar, angka yang fantastis mengenai Indonesia," ujar Luhut.

Luhut pun mengaku jengkel jika masih ada pihak yang memandang Indonesia sebelah mata. Apalagi orang tersebut masih bagian dari Indonesia.

"Jadi kalau orang Indonesia yang mengatakan negerinya jelek, saya kadang mikir ini orang bodoh atau pintar," kata dia.

Apalagi berdasarkan data, Indonesia sudah membuktikan posisinya dan telah diakui oleh para investor di pasar.

"Kalau tidak suka sama sesuatu silakan, itu hakmu, Tapi jagan kau bohongi rakyatmu dengan cerita angka yang tidak benar. Angka tidak bisa bohong,"pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menteri Bahlil: Ekonomi Indonesia Terbaik di G20

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022). Dia mengatakan para konglomerat harus turut serta mengurus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM bahwa capaian realisasi investasi sebelumnya. Contohnya pada Triwulan I (periode Januari-Maret) untuk Tahun 2022 yakni sebesar Rp 282,4 triliun, lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Sementara capaian Triwulan I Tahun 2022 juga meningkat 16,9 persen dibandingkan Triwulan IV Tahun 2021. Capaian Triwulan I Tahun 2022 berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target realisasi yang dicanangkan sebesar Rp 1.200 Triliun.

Bahlil Lahadalia menyampaikan dengan peningkatan presentase capaian realisasi investasi Triwulan I 2022 menjadi dua digit dibanding Triwulan I 2021, hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi.

"Salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia adalah Indonesia. Di Asia Tenggara kita di bawah Vietnam, tetapi di G20, kita yang terbaik. Cadangan devisa kita di 2022 adalah 20.000 trilliun. Inflasi kita juga salah satu yang terbaik di dunia," ujar Bahlil saat menerima audiensi Pengurus Pusat Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) yang dipimpin oleh Ketua Umum Japnas Bayu Djokosoetono dan Ketua Harian Widiyanto Saputro, dikutip Senin (15/8/2022).

Lebih lanjut Bahlil mengatakan bahwa tentunya prestasi Indonesia tak hanya dari kerja keras pemerintah saja tetapi juga banyak faktor berkontribusi termasuk peran serta banyak pihak.

Diantaranya adalah para pengusaha termasuk yang tergabung dalam Japnas yang akan menggelar Munas Pertamanya pada 25 Agustus 2022 mendatang.

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi sekali dengan keterlibatan Japnas. Karena sebagai warga negara Indonesia, kita mempunyai kewajiban untuk berperan dan berkontribusi melalui caranya masing masing," imbuh Bahlil yang berjanji akan hadir pada Munas Japnas nanti.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Japnas

Dalam kesempatan itu Ketua Umum dan Ketua Harian Japnas turut didampingi oleh jajaran Pengurus Pusat dan Pengawas Japnas yaitu Boncau Fakkari Maza, Cecep Darmadji, Masbukin, Defrizal, Iben Rifa, Rizky Diansyah, Reza Irsyad Aminy, Budi Kamira, KPA Tedjodiningrat Broto Asmoro.

Audiensi dengan Menteri Bahlil dan Ketua Umum Japnas Bayu Djokosoetono adalah momentum hangat pertemuan dua sahabat lama yang telah lama tidak bertemu. Keduanya adalah kader terbaik organisasi pengusaha di Indonesia.

"Terima kasih atas kehadiran Ketum Bayu sebagai sahabat yang pernah bersama sama berproses dalam organisasi pengusaha yang sama. Dimana kita semua adalah anak buah kapal dalam sebuah organisasi yang sama. Bahwa dalam dinamika saya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan Ketum Bayu dimana menyalurkan hal hal positif secara terukur melalui Japnas selama ini," beber Bahlil.

Dalam kesempatan itu Bayu menjelaskan bahwa Japnas fokus dalam business matching di seluruh daerah dan pusat. Di tahun 2019 tercipta MOU sign sebesar 3,2 trillun dan hal tersebut akan sangat berkaitan dengan BKPM ke depannya.

"Di Japnas ini menggunakan system fit and proper test yang akan dinilai oleh 4 unsur panelis. yaitu pengurus pusat, pengurus wilayah, akademisi dan profesional. Positioning Japnas adalah organisasi alternatif transisi di Indonesia, dan fokus dari kami adalah sinergi untuk berkontribusi kepada bangsa ini. sehingga bisa menciptakan peluang usaha dan investasi di Indonesia," terang Bayu.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya