Liputan6.com, Jakarta - Anak usia 12 bulan hingga 36 bulan menjadi masa yang sangat penting bagi para orangtua dalam proses membesarkan anak. Di dunia parenting, anak usia 12 bulan hingga 36 itu disebut memasuki fase toddler. Fase tersebut membutuhkan perhatian lebih dari orangtua.
Masa toddler adalah masa penting, sensitif & kritis yang dipastikan tidak akan kembali lagi (irreversible) dirasakan orang tua. Disebut periode kritis karena pengaruh dari lingkungan sangat diperlukan untuk pembentukan sinaps otak.
Advertisement
Kemudian, jika stimulasi tidak diberikan, maka fungsi otak yang berperan dalam fungsi tersebut tidak dapat diperbaiki. Disebut periode sensitif karena stimulasi yang diberikan pada periode tumbuh kembang ini memberikan efek yang paling besar.
Oleh karena itu, apabila masa toddler terlewatkan maka akan membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk dapat mempelajari si anak.
Berikut apa saja yang menjadi indikator perkembangan pesat bayi buah hati di masa toddler dirangkum dari berbagai sumber:
Perkembangan Volume Otak
Sejak di dalam kandungan hingga berusia tiga tahun, otak si buah hati mengalami sejumlah perubahan yang mengesankan. Saat lahir, ia sudah memiliki semua neuron yang diperlukan.
Kemudian ukurannya akan berlipat ganda pada tahun pertama, dan pada usia dua tahun, pertumbuhan volume otak bayi akan mulai mencapai 80 persen dari volume orang dewasa. Tahapan tumbuh kembang ini sangat menakjubkan bagi bunda juga, lho.
Kemandirian Eksplorasi
Mungkin ciri terbesar kemandirian dalam tahapan tumbuh kembang anak adalah saat ia belajar berjalan pada usia 1 tahun. Menurut Alan Fogel, Ph.D, seorang profesor psikologi di University of Utah, pada usia ini, anak sudah memahami bahwa ia bisa berjalan sendiri, dan kembali kepada Bunda.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Keterampilan Mandiri
Termasuk makan hingga toilet training, sekitar 18 bulan, kepercayaan dirinya akan meningkat. Karena pada usia ini, berbagai macam keterampilan mulai dikuasai si anak.
Peningkatan kosakata yang memungkinkan anak memberi tahu Bunda apa yang dia inginkan.
Keterampilan motorik kecil dan besar bekerja bersama lebih lancar, dan ia juga sudah mengenali “medan” di sekelilingnya dengan lebih baik.
Daya Tahan Tubuh Berkembang
Ketika lahir, anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna. Sehingga, menyusui dapat membantu melindunginya dari penyakit dengan menurunkan antibodi Bunda.
Namun, setelah mencapai usia tertentu, tubuhnya mulai dapat menghasilkan antibodi sendiri. Hal ini ditambah dengan perkembangan organ tubuh seperti saluran THT atau saluran pencernaannya yang semakin sempurna, dan memasuki usia toddler.
Anak sudah dapat mencerna lebih banyak nutrisi dari berbagai jenis makanan. Sehingga, Bunda dapat mengantisipasi daya tahan tubuh yang makin meningkat di usia ini.
Kebutuhan Nutrisi
Pada orang dewasa, nutrisi dibutuhkan sebagai energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kebutuhan nutrisi anak 2x lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Karena digunakan dalam proses tahapan tumbuh kembang anak sebagai energi untuk aktivitasnya.
Pastikan mencukupi asupan makanan hariannya sesuai anjuran gizi seimbang untuk anak usia 2-3 tahun yaitu karbohidrat, sayuran, buah, lauk nabati, lauk hewani, susu atau produk olahan susu. Tentunya dibarengi kegiatan fisik untuk mencegahnya obesitas.
Jadi bunda, masa toddler ini penting untuk anak, karena semua perkembangan yang terjadi di masa toddler tidak dapat diulang kembali.
Perkembangan otak anak yang pesat, pencapaian tumbuh kembang penting, dan kebutuhan nutrisi yang tentunya memengaruhi kesehatan dan perkembangan keterampilan kognitif, fisik, sosio-psikologis, emosional dan bahasa sebagai fondasi saat dewasanya nanti.
Advertisement