Liputan6.com, Jakarta - Tak ada Nigeria di Piala Dunia 2020 Qatar. Mereka gagal lolos ke pesta sepak bola termegah di muka bumi untuk pertama kalinya selama 16 tahun karena kalah gol tandang dengan Ghana.
Nigeria sebelumnya lolos ke turnamen Piala Dunia 2010, 2014 dan 2018. Mereka tersingkir di babak grup pada edisi 2010 dan 2018.
Advertisement
Pada perjalanan menuju Qatar, Nigeria bermain tanpa gol di markas Ghana. Di leg kedua mereka hanya bermain imbang juga 1-1 di National Stadium. Kegagalan ini membuat fans Nigeria mengamuk, menghancurkan stadion mereka sendiri.
Kalaupun mampu merebut tiket Piala Dunia 2022, Nigeria memang tidak jadi tim unggulan. Namun bukan perkara itu yang membuat penggemar sepak bola menyesal. Pendukung lebih menanti seperti apa seragam perang Nigeria untuk Piala Dunia 2022.
Jersey Nigeria di Piala Dunia 2018 Rusia tak terlupakan oleh penggemar sepak bola. Dirilis pada 1 Juni 2018, jersey produksi Nike ini dalam waktu beberapa menit saja sudah dipesan sebanyak tiga juta buah. Jersey timnas Nigeria ini juga tercatat jadi jersey Piala Dunia 2018 terbaik menurut jajak pendapat yang dilakukan Sky Sports.
Desain jersey The Super Eagles itu begitu unik, begitu berani, memang layak untuk mendapatkan penjualan sebegitu banyak.
Jersey si Elang Super, julukan Nigeria, sangat mencolok dengan warna dasar putih dan desain etnik hijau neon. Rancangan Nike itu menampilkan garis-garis di bagian badan dan lengan, dalam perpaduan warna hijau limau, putih dan hitam (pada bagian lengan) yang memukau.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fashionable
Tak mengherankan jika jersey dengan pola garis yang memadukan warna hijau limau, putih, dan hitam tersebut menjadi produk fesyen yang amat menggoda.
Nigeria juga memperkenalkan produk fesyen lainnya, seperti jaket dan celana jogger melalui sesi foto yang temanya amat terkonsep.
Desain yang menarik dan fashionable itu menjadi fenomena. Apalagi jika dibandingkan dengan jersey beberapa negara peserta Piala Dunia 2018 yang cenderung polos, hanya dihiasi lambing negara. Seperti Inggris misalnya yang jerseynya diluncurkan berbarengan dengan Nigeria.
GQ.com bahkan pernah memuat artikel berjudul “How Nigeria’s World Cup Jersey Became a Streetwear Grail”.
Artikel itu hendak menggambarkan kuatnya dampak jersey Nigeria tersebut terhadap tren streetwear. Di sana dituliskan pula bahwa hype atau obsesi orang-orang dari jersey tersebut sudah seperti obsesi orang-orang terhadap sneakers.
Sedangkan media fesyen ternama, Hypebeast, menyebut jersey Nigeria sebagai salah satu yang terbaik dengan estetika yang sesuai dengan identitas tim.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dipuji
Pujian lebih lagi diberikan FourFourTwo yang memberikan peringkat pertama bagi jersey Nigeria dan menyebutnya sebagai salah satu seragam terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia.
Ketika jersey Super Eagles yang disuplai Nike hilang di pasaran, kostum palsu pun meraja rela.
Nike membanderol kostum Nigeria senilai USD90 (Rp1,2 juta), harga yang bagi mayoritas warga negara tersebut tak mampu membeli. Tak heran bila jersey palsu jadi pilihan.
Jersey palsu dijual 7.000 Naira (USD19, Rp270.000) tapi karena request meningkat harganya jadi 15.000 Naira (USD41, Rp600.000. Permintaan jersey palsu bukan hanya dari Nigeria, tapi juga dari Spanyol, Denmark, Dubai, Afrika Selatan, India, juga Mesir.
Banyak yang mengira desain jersey Nigeria itu dibuat lewat proses yang sulit. Namun Direktur Desain Nike FC, Pete Hoppins justeru mengatakan desain itu yang paling muda dibandingkan proses desain jersey lainnya yang dibuat oleh Nike.
Bebas
Desain itu terinspirasi dari jersey klasik Nigeria pada 1994 dengan ikon sayap elangnya. Dari situ Nike terus melakukan eksperimen hingga menemukan desain yang menjadi fenomenal itu.
Lebih bebasnya tim Nike berkreasi juga didukung tak adanya pakem khusus. Berbeda dengan jersey timnas lainnya yang sudah punya pakem, seperti Brasil dengan warna kuning dan Inggris dengan warna putih.
Sehingga tak ada tekanan bagi para desainer kostum untuk mengotak-atik kostum tim yang memiliki julukan Super Eagles tersebut.
Hoppkins menjelaskan, desain yang dinamis tersebut menggambarkan semangat para pemain muda Nigeria untuk maju bersama timnasnya.
Selain itu juga juga sempat menyiapkan desain jersey yang lebih tradisional, jika ternyata desain enerjik tersebut tak disetujui.
Advertisement
Tak Ada Lagi
Namun ternyata, koleksi jersey terebut justru mendapat respons yang amat positif. Hal ini, kata dia, tak terlepas dari semakin bermunculannya pendukung sepak bola muda yang juga ikut menyaksikan Piala Dunia.
Anak muda cenderung menyukai desain yang dinamis. Berbeda dengan pendukung sepak bola generasi lama yang mungkin lebih menyukai desain konvensional dari jersey sebuah tim.
Tidak lolosnya Nigeria membuat tim desain Nike tidak bisa lagi berkreasi seperti 2018 lalu. Sepertinya tak ada lagi jersey timnas yang fenomenal di Piala Dunia 2022 ini.