Ribuan Obat Analgesik Tramadol dan Hexymer Dijual Bebas di Kabupaten Tangerang

Ribuan butir Tramadol dan Hexymer dijual secara ilegal di Kabupaten Tangerang. Ribuan obat analgesik itu lalu disita dinas kesehatan (dinkes) setempat bersama dengan tim gabungan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Agu 2022, 08:50 WIB
Barang bukti dalam kasus peredaran obat tanpa izin di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (7/2). Polisi menyita 7.797 butir tramadol, 4.116 butir Hexymer, 20 butir alprazolam, 440 butir trihexphenidyl dan 630 butir double LL. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ribuan butir Tramadol dan Hexymer dijual secara ilegal di Kabupaten Tangerang. Ribuan obat analgesik itu lalu disita dinas kesehatan (dinkes) setempat bersama dengan tim gabungan.

Pasalnya, obat-obatan yang dijual bebas di pasaran itu dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh masyarakat.

Kasi Farmasi dan Keamanan Pangan Dinkes Kabupaten Tangerang Desi Tirtawati mengatakan, penyitaan obat ini merupakan bagian dari program Gerakan Bersama Masyarakat Cegah Maraknya Peredaran Obat-Obat Terlarang (Gebyar Gempita).

Dalam kegiatan ini pihaknya bergerak bersama Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM), Satpol PP, dan Apoteker Puskesmas Se-kabupaten Tangerang.

"Hasilnya, kami menemukan 304 butir psikotropika, 6.712 butir tramadol, 10.138 butir Trihexyphenydyl atau Hexymer dan ribuan butir obat keras lainnya. Diperkirakan nilai ekonomi dari obat tersebut berkisar Rp50 juta," katanya, Jumat (19/8/2022).

Ribuan butir obat keras tersebut berasal dari 20 toko yang tidak berizin di 17 kecamatan. Temuan obat terlarang di toko itu pun langsung diamankan.

 

2 dari 2 halaman

Imbauan

"Jika tidak diawasi, obat tersebut berpotensi dibeli anak remaja dan rawan disalahgunakan, mengingat obat tersebut tergolong jenis obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter," ujar Desi.

Dia mengimbau, kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan semakin waspada. Mengingat, distribusi obat yang tidak memiliki izin dapat membahayakan masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang.

"Kami akan rutin melakukan pengawasan. Sehingga diharapkan mutu dan keamanan obat yang beredar di Kabupaten Tangerang dapat terjamin bagi masyarakat," kata Desi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya