Industri IT Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Terampil Digital, Cek Ragam Tawaran Profesinya

Tenaga kerja di sektor IT bakal terus meningkat sampai 2025

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2022, 15:53 WIB
Talkshow bertema ‘Strategi Memulai Karir Di Dunia IT dengan Potensi Gaji 2 Digit dalam Satu Tahun Bersama Practicum’ di Silol Kafe Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).

Liputan6.com, Yogyakarta - Industri Informasi dan Teknologi (IT) di Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga terampil digital pada 2030. Padahal, saat ini tenaga terampil digital siap pakai di Indonesia ganta berkisar 600.000 tenaga kerja.

“Ketinggalan jauh,” ujar Indonesia VP Marketing Practicum Putra Nasution dalam talkshow bertema ‘Strategi Memulai Karir Di Dunia IT dengan Potensi Gaji 2 Digit dalam Satu Tahun Bersama Practicum’ di Silol Kafe Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).

Saat ini, 84 persen pengusaha berencana memperluas kerja jarak jauh. Hal ini mengindikasikan kebutuhan tenaga kerja IT bakal terus meningkat sampai 2025, sekitar 1,97 juta orang.

Oleh karena itu, beragam program pendidikan ditawarkan untuk mencetak profesional di bidang digital, seperti data scientist, data analyst, dan full stack engineer. Profesi-profesi ini banyak diminati oleh para fresh graduate di seluruh dunia yang tertarik pada bidang teknologi dan ingin bertumbuh serta bekerja di lingkungan yang modern dan ingin meningkatkan keahlian mereka.

“Program-program pendidikan digital itu juga menarik minat para pekerja profesional di tingkat global yang ingin memahami pentingnya literasi data di bidang teknologi,” ucapnya.

Sekitar 5.000 lulusan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa memajukan karier mereka di bidang digital dan data atas bantuan Practicum dalam dua tahun ini. Sejumlah lulusan lembaga ini juga diklaim berkarir di perusahaan teknologi ternama dunia, seperti Google, Apple, Spotify, Microsoft, Tesla, Cisco, dan Nielsen.

Putra menyebutkan hampir 80 persen alumni Practicum telah langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus tanpa pendidikan teknis dan 70,4 persen alumni berhasil mendapatkan pekerjaan tanpa memiliki pengalaman di bidang IT sebelumnya.

Di Indonesia, Practicum telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan seperti GoTo dan Flip dan menjajaki kolaborasi dengan beberapa bank dan kementerian. Practicum Indonesia dibuat khusus bagi masyarakat Indonesia dan kami telah khusus membuat program dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan siapa saja yang tertarik untuk meningkatkan kemampuan, serta membantu memotivasi pengalihan karier ke bidang teknologi.

Sementara, Co-Founder & CMO Tukoni dan Botika, Eri Kuncoro, berpendapat pandemi telah memaksa digitalisasi hadir di masyarakat dan berlomba-lomba menguasai masa depan. Ia mencontohkan, kehadiran teknologi kendaraan tanpa pengemudi akan menghadirkan nilai ekonomi sebesar 60 miliar dolar AS, pengiriman barang dengan drone bernilai 2 miliar dolar AS, dan pengindetifikasian data melalui mata bernilai 5 miliar dolar AS.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya