Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Unit Reskrim Polsek Cipayung menangkap seorang pelaku tawuran remaja di Jalan Al Baidho 2, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim). Satu orang remaja dilaporkan tewas dalam peristiwa tawuran ini.
"Pelaku sudah diamankan dan masih terus dikembangkan," kata Kapolsek Cipayung AKP Bayu Marfiando di Jakarta, Minggu (21/8/2022).
Baca Juga
Advertisement
Namun Bayu belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait identitas dan detail penangkapan pelaku tawuran remaja yang menewaskan satu orang tersebut.
"InsyaAllah besok kita rilis," katanya seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, beredar di media sosial video yang menampilkan aksi tawuran remaja menggunakan senjata tajam di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur pada Sabtu (20/8/2022).
Dalam video itu, terlihat dua kelompok remaja saling serang menggunakan senjata tajam. Akibatnya, satu orang remaja berinisial MH (16) tewas terkena senjata tajam.
Belum diketahui penyebab tawuran remaja tersebut. Namun aksi tawuran ini membuat warga di sekitar lokasi resah.
Pasalnya, berdasarkan keterangan warga, dalam sebulan terakhir setidaknya sudah tiga kali terjadi aksi tawuran remaja serupa di lingkungan tersebut.
22 Pelajar Ditangkap Buntut Tawuran Maut di Jakbar
Sebelumnya diberitakan, tawuran antarpelajar di Jakarta Barat kembali memakan korban jiwa. Salah seorang pelajar tewas usai dikeroyok di Jalan Kesederhanaan, Tamansari, Jakarta Barat pada Selasa, 17 Juli 2022 sekira pukul 17:40 WIB.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Moch Taufik Iksan menerangkan, korban AIS (16) meninggal dengan luka sabetan senjata tajam pada dada sebelah kanan.
Terkait kejadian ini, Polsek Metro Tamansari dibantu Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Jatanras Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 22 pelajar yang diduga terlibat kasus pengeroyokan.
"Terdapat 22 pelajar dari beberapa sekolahan yang terlibat dalam kasus tersebut," ujar Kompol Moch Taufik Iksan dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Kapolsek Metro Taman Sari AKBP Rohman Yonky Dilatha menerangkan, tiga dari 22 pelajar merupakan eksekutor yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Untuk eksekutornya berdasarkan keterangan ini ada 3 orang. Semuanya kita amankan di Polsek dan semua masih di bawah umur,” ujar dia.
Rohman mengatakan, penyidik turut menyita puluhan telepon genggam yang diduga digunakan untuk janjian antarkelompok pelajar.
"Ada juga 5 unit senjata tajam berupa celurit, dan 7 sepeda motor," ujar dia.
Advertisement