Top 3: Harga Tiket Kereta Panoramic

Artikel mengenai harga tiket kereta panoramic ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Agu 2022, 06:30 WIB
PT. KAI (Persero) baru saja melakukan modifikasi dari kereta kelas eksekutif biasa menjadi kereta panoramic pertama di Indonesia. Kereta panoramic merupakan jenis gerbong kereta yang dilengkapi dengan sunroof atau kaca di bagian kabin gerbong kereta. Lain itu ukuran kaca jendela juga menjadi lebih besar. (Sumber: Instagram @balaipengujianka)

Liputan6.com, Jakarta PT. KAI (Persero) baru saja melakukan modifikasi dari kereta kelas eksekutif biasa menjadi kereta panoramic pertama di Indonesia.

Kereta panoramic merupakan jenis gerbong kereta yang dilengkapi dengan sunroof atau kaca di bagian kabin gerbong kereta. Selain itu, itu ukuran kaca jendela juga menjadi lebih besar.

Namun, akan dibanderol berapa harga tiket kereta panoramic ini?

Pihak KAI menyatakan saat ini belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan kereta beroperasi, hingga harga tiket. Saat ini masih belum bisa beroperasi secara resmi, lantaran harus melewati tahap pengujian.

Artikel mengenai harga tiket kereta panoramic ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 22 Agustus 2022:

1. Berapa Harga Tiket Kereta Panoramic? Ini Kata KAI

PT KAI (Persero) baru saja melakukan modifikasi dari kereta kelas eksekutif biasa menjadi kereta panoramic. Kereta tersebut menjadi kereta panoramic pertama di Indonesia.

Menanggapi, VP Public Relations KAI Joni Martinus, mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan kereta beroperasi, hingga harga tiket kereta.

“Terkait hal ini kami belum bisa memberikan rilis atau info dikarenakan kereta tersebut masih dalam proses restorasi , dan masih dalam perubahan interior serta perbaikan-perbaikan, baik eksterior, serta belum selesai proses pengujian,” kata Joni kepada Liputan6.com, Minggu (21/8/2022).

Baca artikel selengkapnya di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2. Pantas Perang dengan Ukraina Enggak Kelar-Kelar, Rusia Menang Banyak dari Minyak

Penguatan dolar dan produksi minyak Rusia serta ekspor Irak tinggi membuat harga minyak dunia merosot 5 persen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mengungkapkan alasan perang Rusia dan Ukraina berlangsung lama, karena menguntungkan di sektor penjualan minyak. Diketahui Rusia menginvasi Ukraina pada dini hari tanggal 24 Februari 2022.

“Kenapa perang Rusia dan Ukraina ini akan cukup lama? Karena ini sangat profitable, Rusia setiap harinya dengan harga minyak yang naik, dan dia menjual sekarang di bawah harga pasar untungnya USD 6 miliar per hari,” kata Sandiaga dikutip melalui akun TikTok-nya @sandiagauno.official, Minggu (21/8/2022).

Sandiaga menjelaskan, cost of war atau biaya perang Rusia mencapai USD 1 miliar. Alhasil Rusia profit atau untung setiap hari sebanyak USD 5 miliar. Di situasi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu karena pandemi serta adanya perang Rusia-Ukraina saat ini, menuntut kita untuk bersikap bijak! Tegas untuk tidak pro terhadap salah satu negara.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


3. Kenaikan Harga BBM Diumumkan Pekan Depan, Luhut Beri Bocoran

Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga BBM untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi tersebut.

Luhut menjelaskan, saat ini pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampak kepada masyarakat.

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, terangnya, masih relatif murah dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya