Liputan6.com, Jakarta - Financial Times Stock Exchange (FTSE) kembali merombak susunan saham konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional yang efektif pada September 2022.
Mengutip laman ftrussell, Senin (22/8/2022), perubahan indeks FTSE Global Equity Asia Pacific ex Japan ex China akan efektif setelah penutupan perdagangan Jumat, 16 September 2022. Indeks tersebut efektif pada 19 September 2022. Namun, perubahan tinjauan indeks tersebut dapat direvisi hingga Jumat, 2 September 2022, dan efektif 5 September 2022.
Advertisement
FTSE Russell merupakan penyedia indeks pasar saham yang dimiliki seluruhnya oleh London Stock Exchange.
Mengutip laman FTSE Russell, berikut saham-saham yang masuk ke dalam dan keluar dari indeks.
Dalam emiten kapitalisasi besar, dari Indonesia ada dua emiten yang masuk yaitu PT Adaro Energi Tbk (ADRO) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Sebelumnya saham ADRO berada di kapitalisasi pasar menengah masuk jajaran kapitalisasi besar dan saham AMRT tambahan kapitalisasi pasar besar.
Sedangkan saham yang keluar dari kapitalisasi pasar besar yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Saham BRIS keluar dan masuk ke kapitalisasi menengah.
Di kapitalisasi pasar menengah ada empat emiten asal Indonesia yaitu PT Avia Avian Tbk (AVIA), BRIS, PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN). Adapun saham AVIA dan ISAT merupakan pindahan dari kapitalisasi kecil ke kapitalisasi menengah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kapitalisasi Pasar Kecil dan Mikro
Sedangkan saham BRIS pindah dari kapitalisasi besar ke kapitalisasi menengah. Sementara itu, saham MSIN merupakan tambahan emiten kapitalisasi menengah.
Di sisi lain, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) keluar dari kapitalisasi menengah ke kapitalisasi besar.
Pada kapitalisasi pasar kecil ada dua emiten Indonesia yang masuk yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Dua saham SIDO dan HEAL ini merupakan tambahan saham kapitalisasi pasar kecil.
Sedangkan yang keluar yaitu saham AVIA dan ISAT dari kapitalisasi pasar kecil yang pindah ke kapitalisasi pasar menengah.
Untuk emiten kapitalisasi mikro Indonesia yang masuk FTSE antara lain PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) , PT Budi Starch dan Sweetener Tbk (BUDI), PT Delta Jakarta Tbk (DLTA), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kapitalisasi Mikro
Selain itu PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Suparma Tbk (SPMA), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).
Sedangkan saham-saham emiten Indonesia yang keluar dari kapitalisasi pasar mikro antara lain PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).
Selain itu, PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Sarimelati Kencana Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Selamat Sempurna Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Temas Tbk (TMAS).
Penutupan IHSG 19 Agustus 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada 15-19 Agustus 2022. Pada pekan ini, laju IHSG dipengaruhi sentimen global dan domestik.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/8/2022), IHSG menguat 0,61 persen ke posisi 7.172,43 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG ditutup ke posisi 7.129,27. Kapitalisasi pasar bursa juga menguat 0,07 persen menjadi Rp 9.340,88 triliun. Kapitalisasi pasar bursa naik tipis Rp 7 triliun dari posisi pekan lalu di Rp 9.333,89 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa rilis data baik dalam negeri dan luar negeri.
Di antaranya ada pernyataan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) ata the Federal Reserve (the Fed) yang akan lebih slowing down terhadap fed fund rate (FFR) yang diapresiasi oleh pasar. Hal ini terjadi meski rilis data penjualan rumah dan penjualan ritel turun tipis.
“Dari Indonesia ada rilis data neraca perdagangan yang masih positif meskipun agak turun dan indeks properti yang juga masih berada di level 1,72 persen,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pidator dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai energi hijau dan ibu kota nusantara (IKN) turut sumbang kenaikan IHSG. "Hal-hal tersebut juga kami perkirakan sebagai sentimen atas aksi beli investor,” tutur dia.
Untuk pekan depan, Herditya prediksi, IHSG rawan koreksi dengan menguji area koreksi terdekat di 7.100-7.160 dengan level support di 7.080 dan resistance di 7.230. Adapun sentimen yang pengarugi yaitu ada riils suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau 7 day reverse repo rate.
Advertisement