Liputan6.com, Jakarta - Dokumen laporan keuangan salah satu perusahaan kripto terbesar di dunia, FTX bocor dan ungkap perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan 1.000 persen pada 2021.
Dilansir dari CNBC, Senin (22/8/2022), pendapatan pertukaran kripto itu melonjak lebih dari 1.000 persen dari USD 89 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun menjadi USD 1,02 miliar atau sekitar Rp 15,1 triliun pada 2021. Pendapatan operasional FTX adalah USD 272 juta, naik dari USD 14 juta pada tahun sebelumnya. FTX mencatatkan laba bersih USD 388 juta pada 2021, naik dari hanya USD 17 pada 2020.
Advertisement
Perusahaan menghasilkan pendapatan USD 270 juta pada kuartal pertama 2022, dan berada di jalur untuk menghasilkan pendapatan sekitar USd 1,1 miliar pada 2022, menurut dek investor yang dibagikan dengan CNBC.
Meskipun begitu, masih belum jelas bagaimana FTX bertahan pada kuartal kedua 2022 di tengah harga kripto jatuh selama apa yang disebut “Crypto Winter” baru-baru ini.
Sebagai perbandingan, Coinbase yang diperdagangkan secara publik juga mengalami ledakan keuntungan selama pasar bull crypto 2021, dengan pendapatan USD 7,4 miliar dan laba bersih USD 3,6 miliar tahun lalu.
Tetapi pada kuartal kedua tahun ini, Coinbase melaporkan pendapatan USD 808,3 juta, penurunan 64 persen dari kuartal tahun lalu, dan kerugian bersih yang mengejutkan sebesar USD 1,1 miliar, dibandingkan dengan laba bersih USD 1,59 miliar tahun sebelumnya.
FTX didirikan tiga tahun lalu oleh mantan pedagang kuant Wall Street Sam Bankman-Fried. CEO berusia 30 tahun itu baru-baru ini masuk sebagai pemberi pinjaman terakhir di industri kripto.
Perusahaan telah memberi pinjaman ratusan juta dolar kepada beberapa perusahaan kripto yang terancam bangkrut.
Pada Juli, FTX menandatangani kesepakatan yang memberikan opsi untuk membeli pemberi pinjaman BlockFi dan sedang dalam diskusi untuk mengakuisisi Bithumb Korea Selatan.
FTX juga menawarkan untuk membeli Voyager pada Agustus 2022 tetapi ditolak karena apa yang diklaim perusahaan sebagai tawaran rendah.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
FTX Bakal Akuisisi Pertukaran Kripto Korea Selatan Bithumb
Sebelumnya, pemilik bursa cryptocurrency Korea Selatan Bithumb, Vidente, mengatakan pada Selasa, 26 Juli 2022 pihaknya telah mengadakan diskusi tentang kemungkinan penjualan sahamnya ke pertukaran kripto FTX.
Dilansir dari CNBC, Senin (1/8/2022), perusahaan mengungkapkan sedang meninjau semua opsi yang mungkin terjadi, termasuk akuisisi penuh Bithumb atau manajemen bersama bursa. Namun, sejauh ini belum ada tindakan khusus yang diputuskan.
Pembicaraan akuisisi ini adalah bagian dari pendekatan agresif FTX dan pendirinya Sam Bankman-Fried di tengah penurunan besar di pasar cryptocurrency. Belakangan ini FTX dan Bankman-Fried menjadi penyelamat berbagai perusahaan kripto yang terancam bangkrut.
Selain melakukan akuisisi, FTX juga sering memberikan bantuan dana dalam bentuk kredit pada perusahaan kripto lainnya yang terancam bangkrut.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Bulan lalu, FTX menandatangani kesepakatan yang memberinya opsi untuk membeli perusahaan pemberi pinjaman kripto BlockFi dengan harga maksimum USD 240 juta atau setara 3,5 triliun.
Awal tahun ini, FTX menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi pertukaran kripto Jepang Liquid. Jika kesepakatan dengan Bithumb berhasil, FTX akan mendapatkan pijakan lebih lanjut di Asia dan khususnya Korea Selatan, di mana perdagangan kripto sangat populer.
Bithumb adalah salah satu bursa terbesar di Korea Selatan. Pada puncaknya dalam 24 jam terakhir, ia memproses lebih dari USD 500 juta perdagangan, menurut data dari CoinGecko.
Bankman-Fried, sementara itu, telah memposisikan dirinya sebagai pemberi pinjaman terakhir karena banyak bisnis kripto berjuang.
Alameda Research, firma riset kuantitatif Bankman-Fried, memberikan pinjaman kepada Voyager Digital. Voyager Digital akhirnya mengajukan kebangkrutan karena eksposurnya ke Three Arrows Capital, dana lindung nilai yang juga jatuh bangkrut.
FTX Siap Bantu Nasabah Voyager Digital yang Terdampak Kebangkrutan
Pertukaran kripto FTX mengumumkan pada Jumat (22/7/2022) pihaknya berencana untuk menawarkan nasabah Voyager Digital akses ke sebagian dana mereka.
Hal ini merupakan langkah bantuan terbaru oleh pertukaran cryptocurrency yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried untuk industri kripto yang sedang sakit.
Berdasarkan rencana tersebut, Alameda Ventures, perusahaan perdagangan yang juga didirikan oleh Bankman-Fried, akan membeli semua aset digital dan pinjaman aset digital Voyager.
“Pelanggan Voyager kemudian dapat menerima sebagian dari dana tersebut jika mereka membuka akun di platform FTX. Pelanggan juga dapat menarik saldo tunai segera atau menggunakannya untuk melakukan pembelian di platform FTX,” kata perusahaan dikutip dari Channel News Asia, Minggu (24/7/2022).
FTX mengharapkan untuk menutup kesepakatan pada awal Agustus. Partisipasi dalam rencana itu akan bersifat sukarela, tambah perusahaan itu.
Voyager Digital telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 awal bulan ini. Pada Juni, perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Alameda Ventures untuk jalur kredit bergulir.
Miliarder kripto, Bankman-Fried telah menjadi ksatria putih dalam industri beberapa minggu terakhir, karena telah memberi bantuan pada sederet perusahaan kripto yang bangkrut.
Seperti diketahui, industri kripto masih berada dalam zona abu-abu, sehingga sedikit pihak yang dapat membantu perusahaan kripto ketika alami kebangkrutan. Perusahaan tersebut hanya bisa bergantung pada perusahaan lain dalam industri yang sama.
Advertisement