Unik, China Bangun Hotel 26 Lantai Sebagai Tempat Ternak Babi

Akhir bulan ini, Zhongxin Kaiwei Modern Farming, sebuah perusahaan swasta di Hubei, akan menyelesaikan sebuah hotel babi 26 lantai.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Agu 2022, 19:10 WIB
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) tingkatkan respon penanganan kasus kematian babi di Kalimantan Barat.

Liputan6.com, Beijing - Setelah melihat produksi daging babinya hancur oleh wabah flu babi Afrika, China banyak berinvestasi ke dalam projek 'hotel babi', fasilitas pemeliharaan babi bertingkat dan mewah namun kontroversial.

Bicara tentang meningkatkan peternakan babi ke tingkatan yang lebih baru, selama tiga tahun terakhir, para petani di seluruh China telah menginvestasikan miliaran dolar agar babinya bisa pindah fasilitas pemeliharaan babi di gedung bertingkat tinggi yang dikenal sebagai hotel babi.

Tren ini dimulai dengan fasilitas dua dan tiga lantai, tetapi dengan cepat meningkat menjadi struktur monolitik lebih dari 10 tingkat, dengan masing-masing puluhan ribu hewan dibesarkan, seperti dikutip dari laman Oddity Central, Senin (22/8/2022).

Akhir bulan ini, Zhongxin Kaiwei Modern Farming, sebuah perusahaan swasta di Hubei, akan menyelesaikan sebuah hotel babi 26 lantai yang disebut-sebut sebagai bangunan terbesar di dunia untuk hewan tersebut.

Terletak di Kota Ezhou, struktur besar Zhongxin Kaiwei disebut-sebut sebagai “tempat berkembang biak babi tertinggi di dunia”.

Ini terdiri dari dua bangunan seluas 400.000 meter persegi, keduanya akan dilengkapi dengan mesin pengumpanan otomatis dan sistem penyaringan dan desinfektan udara cerdas, serta sistem pengolahan limbah berbasis biogas yang akan mengubah kotoran babi menjadi energi bersih untuk pembangkit listrik dan pemanasan.

Ketika konstruksi selesai, hotel babi terbesar di China diharapkan menghasilkan sekitar 54.000 ton daging babi dari 600.000 kawanan setahun.

Peternakan babi multi-level seperti itu juga telah dibangun di Eropa, dan beberapa masih beroperasi hari ini, sebagian besar ditutup selama bertahun-tahun, karena masalah manajemen dan penolakan publik terhadap peternakan babi besar-besaran dan begitu intensif.

Namun, tidak satu pun dari mereka yang melebihi tiga lantai. Hotel babi China, di sisi lain, benar-benar membawa model ini ke tingkat yang lebih tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Studi Baru Menguak Kemampuan Tersembunyi Babi

Ilustrasi ternak babi (Istimewa)

Babi memang tidak dikenal dengan kepintarannya seperti orangutan ataupun lumba-lumba, namun ternyata mereka membuktikan sebaliknya. Babi menjadi subjek tes yang ternyata terbukti bisa menyelamatkan jiwa manusia.

Dilansir dari CNN pada 7 Oktober 2019, peneliti mengobservasi spesies babi yang terancam punah, yaitu Visayan Warty menggunakan tongkat untuk menggali lubang dan membangun rumah. Berdasarkan Journal Mammalian Biology, hal tersebut menjadi bukti atas kemampuan babi dalam menggunakan alat.

Babi memang tidak diketahui kemampuannya dalam membangun rumah dan menggunakan alat. Mereka belum pernah diobservasi sebelumnya, hal ini dikarenakan jumlahnya yang tidak banyak dan bentuk moncongnya yang tidak jelas.

Meredith Root-Bernstein, seorang ahli konservasi ekologi, melakukan observasi di salah satu kebun binatang Paris, di mana ia menemukan seekor babi dewasa bernama Priscilla yang menggunakan sebuah tongkat di moncongnya.

"Dia akan meletakkan dedaunan, memindahkannya ke tempat yang berbeda dan menggalinya dengan moncongnya," tulisnya dalam hasil observasi.

Root-Bernstein sangat terpikat oleh Priscilla sehingga membuatnya mengadakan percobaan pada 2015-2017 bersama beberapa peneliti lainnya untuk mengetahui kemampuan Priscilla dan kawanannya dalam menggunakan sebuah alat.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Hasil Observasi

Ilustrasi babi | Via: liputan6.com

Kawanan babi tersebut tidak bereaksi terhadap alat pada percobaan pertama yang dilakukan Root-Bernstein. Namun dalam percobaan kedua pada 2016, Priscilla dan satu babi betina lainnya memindahkan tongkat tersebut untuk menggali dan membangun rumah. 

Kawanan Priscilla, Billie, juga menggali sebuah lubang dengan tongkat tersebut. Para peneliti menilai aksinya lebih ceroboh dibandingkan babi betina sebelumnya.

Dalam percobaan pada 2017, Priscilla mendominasi karena menggunakan tongkat untuk menggali sebanyak tujuh kali.

Walaupun begitu, para peneliti menilai bahwa kegiatan menggali dengan tongkat yang dilakukan babi tersebut kurang efektif jika dibandingkan langsung dengan menggunakan moncongnya. Namun, para babi itu tetap melakukannya dan peneliti menilai bahwa mereka menikmatinya. 


Observasi Hewan dalam Menggunakan Tongkat

Ilustrasi monyet (Dok. Unsplash)

"Beberapa spesies lainnya telah terlihat menggunakan alat untuk memudahkan mereka," ujar Root-Bernstein kepada CNN. 

Hewan primata seperti simpanse dan orangutan menggunakan tongkat untuk membantu mereka dalam mencari makanan. 

Root-Bernstein juga menjelaskan, sebelumnya belum pernah ada hasil riset yang menyatakan babi juga menggunakan alat dalam kehidupan mereka.

Selain penemuan kemampuan intelektual babi, hasil studi tersebut juga menemukan bagaimana kognisi berkembang dan bagaimana tubuh berkaitan dengan lingkungan mereka.

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya