Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru saja mengumumkan akan meluncurkan ponsel flagship terbarunya seri Mate 50 pada 6 September 2022, tepat sehari sebelum Apple mengumumkan iPhone 14.
Dalam acara yang digelar di Tiongkok tersebut, Huawei dikabarkan akan mengumumkan empat model ponsel, yaitu Mate 50E, Mate 50, Mate 50 Pro, dan Mate 50 Porsche Design RS.
Advertisement
Mengutip GSM Arena, Selasa (23/8/2022), Huawei juga akan memanfaatkan momen peluncurannya ini dengan memperkenalkan engine pemrosesan gambar buatan mereka sendiri, yakni XMage.
Adapun XMage adalah teknologi pemrosesan gambar yang dibuat khusus oleh Huawei, setelah Leica resmi berlabuh ke Xiaomi.
Perusahaan mengklaim, teknologi imaging baru buatannya ini mampu menghadirkan hasil foto menakjubkan berkat algoritme khusus yang mampu meningkatkan kualitas gambar.
Tak hanya itu, semua model Mate 50 akan menggunakan NPU khusus yang dibuat oleh HiSilicon dan berfungsi untuk membantu pemrosesan gambar dari XMage.
Kabarnya, ketiga Huawei Mate 50 series, kecuali Mate 50 RS akan didukung chipset Kirin 9000s milik Huawei.
Huawei disebut-sebut tidak memiliki cukup stok chipset Kirin 9000S untuk mendukung kinerja keempat model Huawei Mate 50 di atas.
Hal ini karena pada 2020, Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekspor yang melarang Huawei menggunakan teknologi AS, termasuk chipset.
Tak Berkoneksi 5G
Akibatnya, meskipun flagship Huawei P50 series menggunakan chipset Snapdragon 888 dari Qualcomm, komponen modem di dalamnya dimodifikasi sehingga tidak bisa menjalankan jaringan 5G.
Sebelumnya bulan lalu, sebuah bocoran diunggah ke situs media sosial Tiongkok Weibo. Pada awalnya, informasi tersebut dianggap hanya spekulasi bahwa Huawei akan menggunakan chip yang diproduksi menggunakan fabrikasi 14nm untuk seri unggulan P60.
Namun sejauh ini, chip 14nm merupakan chipset kompleks paling canggih yang saat ini bisa diproduksi oleh perusahaan Tiongkok SMIC.
Jika Huawei mau bersaing di pasar smartphone dan bisa kembali berjaya, perusahaan setidaknya harus menawarkan model smartphone 5G. Namun, seri Huawei Mate 50 tampaknya hanya akan menggunakan teknologi 5G.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
HarmonyOS 3.0
Tentunya hal tersebut jadi ironis, karena posisi Huawei sebagai salah satu penyedia peralatan komunikasi terkenal di dunia telah mengembangkan lebih banyak jaringan 5G ketimbang perusahaan lainnya.
Sayangnya, Huawei justru luput menawarkan dukungan 5G pada ponsel flagship terbarunya.
Meski begitu, Huawei Mate 50 series tetap akan hadir dengan kejutan, salah satunya yang digadang-gadang adalah sistem operasi mandiri Harmony OS 3.0.
Masih gara-gara sanksi AS, Huawei kehilangan akses ke dukungan Google Mobile Service (GMS). Karena tudingan soal keamanan, Huawei masih belum bisa mengakses rantai pasokan dari perusahaan AS, termasuk dari Google dengan GMS di Android-nya.
Selamat Tinggal Leica
Huawei Mate 50 series digadang-gadang akan menghadirkan berbagai fitur baru untuk susunan kamera belakang. Berdasarkan bocoran sebelumnya, Mate 50 series disebut-sebut akan menghadirkan notch seperti milik iPhone di bagian layar.
Mate 30 yang dirilis 2019 menjadi seri Mate terakhir yang memiliki notch di layar. Sementara, Mate 40 hadir dengan dua lubang di sisi kiri layar untuk menempatkan kamera.
Tidak lagi bermitra dengan Leica, Huawei Mate 50 kini dikabarkan akan memakai branding kamera XMAGE. XMAGE adalah perusahaan yang menyediakan teknologi fotografi yang menggarap kamera di ponsel flagship-nya.
Kemitraan Huawei dengan Leica berakhir, di mana kini Leica bekerja sama menghadirkan teknologi kamera untuk smartphone-smartphone Xiaomi.
Huawei pun mengembangkan teknologi pencitraan dan optiknya sendiri di bawah merek dagang XMAGE. Jika benar ponsel Huawei Mate 50 sama dengan bocoran foto konsepnya, penampakan modul kamera Huawei Mate 50 hadir dengan desain yang menonjol.
(Ysl/Tin)
Advertisement