Pekerjaan yang Bikin Kamu Jalan-Jalan 'Dibayarin', Berminat?

Iya, kamu enggak salah baca. Menjadi ASN berpeluang besar untuk pergi keliling Indonesia, lho.

Apalagi kalau di kerjanya di pusat. Kamu bisa pergi ke sana kemari untuk bekerja lalu dibayarin.

Tak jarang, ada rapat-rapat luar kota yang bikin kamu juga bisa dibayarin perjalanannya, hotelnya, bahkan dikasih uang hariannya. Mantap kan?

Tentu ASN ini tidak hanya mereka yang PNS. Mereka yang berstatus honorer atau PPNPN/PPPK juga berkesempatan pergi-pergi seperti ini. 

Sebagai pekerja lapangan, tentu sales ini akan pergi kemana saja tempat tujuannya. Apalagi jika sudah menjadi manajer atau koordinatornya.

Justru pekerjaanmu akan mengelilingi tempat-tempat bisnis sembari mengecek anak buah. Kayaknya, hampir semua sales akan seperti ini. Entah sales yang menjajakan ke orang per orang, dari bisnis ke bisnis, atau bisnis ke pemerintah.

Selain tangkas dalam menulis, mengambil foto, berbicara, atau mengambil gambar, jurnalis juga harus tahu isu, memiliki kedalaman pengetahuan, dan mudah beradaptasi di situasi yang sulit.

Menjadi jurnalis tentu berpeluang sangat besar untuk jalan-jalan dibayarin. Entah sama kantor, pemerintah, atau perusahaan yang mengundang jurnalis meliput acaranya. Gesit, berwawasan luas, dan tidak peduli waktu adalah ciri khas jurnalis.

Apa pun pekerjaan yang bersangkutan dengan moda transportasi, tentu dia akan dengan mudah menuju satu tempat ke tempat lainnya. Selain pasti dibayar karena mereka bekerja di ranah tersebut, biasanya mereka juga punya waktu untuk berjalan-jalan ke tempat tujuan sebagai waktu istirahat. Kalau mepet, bisa kan beli oleh-olehnya di bandara/terminal.

Pemandu biasanya akan pergi jalan-jalan dibayarin karena tugasnya memandu orang-orang yang mau berwisata, bepergian ke beberapa tempat, hingga pergi umrah/haji. Tugas merekalah yang memastikan semuanya beres dan tuntas. Tak hanya itu, ajudan juga bisa menjadi orang yang bisa jalan-jalan ke mana saja tergantung pimpinannya. Apalagi, kalau pimpinannya sekelas presiden, menteri, atau eselon I di pemerintahan.

Penulis: Fathia Uqimul Haq