Viral Joget Erotis Biduan Saat Golf Riau, Potret Penurunan Moralitas Budaya Melayu

Penutupan Turnamen Golf Piala Gubernur Riau menyambut Hari Ulang Tahun ke-65 Provinsi Riau menuai sorotan tajam setelah adanya biduan joget di atas meja undangan.

oleh M Syukur diperbarui 23 Agu 2022, 15:00 WIB
Tangkapan layar hiburan pada penutupan Turnamen Golf Riau yang menuai kontroversi. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Penutupan Turnamen Golf Piala Gubernur Riau menyambut Hari Ulang Tahun Riau menuai sorotan tajam. Penyebabnya aksi biduan joget di atas meja yang di sekelilingnya terdapat sejumlah pria.

Video viral ini makin banyak media sosial mengunggahnya. Ragam komentar juga muncul, apalagi ada aksi seorang pria yang sengaja memotret celana dalam penyanyi yang tak diketahui namanya itu.

Tidak diketahui awal mula biduan itu naik ke atas meja. Apakah karena keinginannya atau karena diminta oleh tamu undangan dengan janji saweran tak sedikit.

Saweran ini diduga sebagai pemicu. Pasalnya, saat biduan menyanyi dan berjoget hingga jongkok ada sejumlah orang memberikan uang pecahan Rp100 ribu dalam jumlah banyak.

Tak hanya di atas meja, di panggung karpet merah yang disediakan panitia, ada pria yang mendatangi biduan tadi. Bagian belakang biduan menempel dengan bagian depan pria itu.

Pria tadi berusaha memeluk biduan tadi. Di tangannya terdapat lembaran uang pecahan Rp100 ribu. Uang itu akhirnya berserakan di panggung setelah disengaja dijatuhkan pria.

Dari video viral biduan joget yang beredar, tamu undangan yang hadir di lokasi rata-rata merupakan pejabat, baik itu pemerintah, penegak hukum, pengusaha hingga petinggi sejumlah organisasi masyarakat.

Penutupan turnamen ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto menggantikan Gubernur Riau Syamsuar. Tidak diketahui apakah Sekda ikut menyaksikan biduan itu diminta naik ke atas meja.

 


Siapa yang Salah?

Pengamat Sosial dari Universitas Riau, M Rawa El Amady, mengaku prihatin atas kejadian itu. Menurutnya, Hari Ulang Tahun Riau seharusnya diisi dengan kegiatan yang positif dan juga sebagai introspeksi.

"Perayaan Ulang tahun Riau adalah waktu introspeksi pemerintah Riau untuk memperbaiki diri dan meningkatkan layanan masyarakat. Ini jelas terjadi penurunan moralitas dalam memahami budaya Melayu Riau," kata Rawa.

Menurut Rawa, biduan yang berjoget dan disawer dengan pakaian seksi bukan lah pihak yang sepenuhnya salah. Namun, para pria berumur justru terlihat tidak etis, apalagi menggunakan kaus lengan panjang dengan lambang Pemprov Riau.

"Seorang pria menggunakan kaus lambang Pemda Riau ada di situ dan tidak terlihat melarang. Ini betul-betul tidak menghargai budaya Melayu yang harusnya menjadi dasar nilai pejabat. Kok malah pejabatnya yang memberikan ruang seperti itu," tegas Rawa.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya