Liputan6.com, Cilacap - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Bali. BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Menurut data BMKG, gempa terjadi pada Senin (22/8/2022) pukul 15.36 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Pusat gempa yang berada di 74 km arah tenggara Kuta Selatan, Bali ini seluruh kecamatan di Banyuwangi dapat merasakan getaran gempa ini.
Berdasarkan laporan pos pusat pengendali operasi (pusdalops) BPBD Banyuwangi, dari 25 Kecamatan di di Banyuwangi warga merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
"Bisa disimpulkan gempa 5,8 SR yang berpusat di Bali dirasakan di seluruh Banyuwangi," ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, Senin (22/8/2022).
Meski dirasakan merata kata Ilzam, tidak ada laporan kerusakan rumah, gedung, maupun korban jiwa akibat gunacangan gempa tersebut.
"Tidak ada laporan adanya kerusakan, baik itu rumah, gedung maupun adanya korban jiwa. Hanya saja banyak orang berhamburan keluar rumah maupun ruang kerjanya karena kaget denga. Getaran gempa yang kuat," tambah ilzam.
Meski demikian masyarakat diimbau untuk tenang dan tetap waspada, karena berdasarkan informasi dari BMKG Gempa tidak menimbulkan tsunami.
"Saya harap masyarakat tetap tenang dan tetap waspada karena gempa tidak menimbulkan tsunami," papar Ilzam.
Menyikapi hal tersebut, Islam mengajarkan bahwa jika terjadi sesuatu yang dahsyat, seperti gempa bumi ini maka dianjurkan untuk berdoa. Di bawah ini adalah doa saat gempa bumi.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Doa Jika Terjadi Gempa Bumi
Mengutip NU Onlline, di antara gempa bumi yang tercatat dalam sejarah Islam adalah gempa bumi yang menimpa kota Madinah pada masa khalifah Umar bin Al-Khattab RA.
Setelah gempa berlalu beliau keluar dan berdiri di hadapan penduduk Madinah seraya berkata sebagai berikut ini.
يَا أَهْلَ الْمَدِينَةِ ، مَا أَسْرعَ مَا أَحْدَثْتُمْ ، وَاللهِ لَئِنَ عَادَتْ لَأَخْرُجَنَّ مَنْ بَيْنِ أَظْهُرِكُمْ
Artinya, “Wahai penduduk Madinah, alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan. Demi Allah jika gempa itu kembali lagi niscaya aku akan keluar di antara kalian,” (Lihat Ibnu Baththal, Syarhu Shahihil Bukhari, Saudi Arabia, Maktabah Ar-Rusyd, cet ke-2, 1423 H, juz III, halaman 26).
Selanjutnya perihal doa jika terjadi gempa bumi adalah sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”
Khazim Mahrur
Advertisement