Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan pasien cacar monyet pertama di Indonesia baru melakukan perjalanan dari Eropa Barat dan melakukan isolasi mandiri di indekosnya. Hal itu dipaparkan Riza pada
“Atas kesepakatan bersama, domisilinya belum bisa disampaikan. Pokoknya di Jakarta, tinggal di kos-kosan, usianya 27 (tahun), laki-laki, baru pulang dari Eropa Barat,” kata Riza, Senin (22/8/2022)
Riza juga menyampaikan terdapat delapan ruam pada pasien pertama tersebut. Namun, kondisinya sudah membaik dan terus berobat jalan serta melakukan karantina di kamar indekosnya.
“Yang bersangkutan masih terus berobat jalan dan dalam karantina di tempat masing-masing. Sekitarnya juga sudah diberi tahu ya. (Pasien) sudah diperiksa cuma ada delapan titik begitu seperti cacar. Sudah membaik, Alhamdulillah,” kata Riza.
Baca Juga
Advertisement
Secara terpisah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengungkapkan, pasien pertama tersebut melakukan kontak erat kepada tiga orang.
“Hasil tracing Dinkes menemukan tiga kontak erat, yang sampai saat ini ketiganya dalam kondisi baik dan tidak mempunyai keluhan kesehatan," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti.
Lebih lanjut, Dinkes meminta masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan sering mencuci tangan di air mengalir dan sabun, tidak menggunakan handuk atau peralatan pribadi bersama-sama, hindari melakukan kontak dengan siapa pun yang memiliki gejala, termasuk tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.
Untuk pasien cacar monyet, perlu melakukan isolasi diri dengan baik untuk menghindari penularan ke orang lain.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minta Warga Tak Panik
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menanggapi soal kasus cacar monyet atau monkeypox pertama yang ditemukan di Jakarta pada Sabtu, 20 Agustus 2022. Dia mengimbau masyarakat agar tidak panik.
"Masyarakat diimbau tidak panik, tetapi tetap waspada," kata Widyastuti dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).
Dia menyatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi pasien yang tertular cacar monyet dan seluruh kontak eratnya. "Pasien cukup kooperatif dan terbuka dengan tim kami. Kondisi pasien juga sudah membaik," ucap Widyastuti.
Selain itu, Widyastuti menyampaikan beberapa gejala cacar monyet. Umumnya, kata dia cacar monyet diawali dengan demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak, dan lipatan paha atau selangkangan.
"Selain itu, gejala umum ini dapat disertai keluhan nyeri otot, sakit punggung, dan rasa lelah yang berkepanjangan," ujar Widyastuti.
Setelah 1-3 hari sejak demam, gejala akan disusul dengan munculnya ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh, berbentuk bintik merah seperti cacar, melepuh kecil berisi cairan bening atau berisi nanah yang kemudian menjadi keropeng dan rontok.
"Jumlah Lesi (luka atau lenting gelembung berisi cairan di kulit) ini dapat sedikit maupun beberapa buah yang tersebar," jelas Widyastuti.
Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement