Ford PHK 3.000 Karyawan

Perusahaan otomotif asal AS, Ford mengumumkan akan melakukan PHK pada 3.000 karyawannya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Agu 2022, 14:15 WIB
Logo perusahaan Ford di salah satu dealer di Jakarta, Selasa (26/1). Ford memastikan para konsumen dapat tetap mengunjungi dealer Ford untuk layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan di tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford Motor Co. melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawannya.

PHK ini terjadi karena perusahaan sedang beralih dari produsen kendaraan mesin dan meningkatkan keuntungan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik.

Pihak Ford mengatakan, di antara yang akan di PHK, 2.000 pekerja masih digaji dan 1.000 lainnya merupakan kontraktor. Karyawan yang terkena PHK akan diberi tahu akhir pekan ini.

"Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali di hampir semua aspek terkait cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad," demikian pesan tertulis CEO Ford Jim Farley dan ketua eksekutif Bill Ford kepada karyawan, dikutip dari CNN Business, Selasa (23/8/2022).

Ford memiliki target untuk menghasilkan setengah dari penjualan globalnya dari kendaraan listrik pada 2030.

Ketika membahas pendapatan kuartal kedua dengan analis bulan lalu, Farley sudah mengkonfirmasi kabar akan dilakukannya PHK.

Terkait itu, Farley mengatakan bahwa pihaknya saat ini sudah kelebihan karyawan dengan keterampilan yang sudah tidak relevan lagi.

"Kami benar-benar memiliki terlalu banyak orang di tempat-tempat tertentu, tidak diragukan lagi," terangnya saat itu.

"Dan kami memiliki keterampilan yang tidak berfungsi lagi. Kami memiliki pekerjaan yang perlu diubah," jelas dia.

Selain itu, ia juga mengakui biaya Ford tidak kompetitif dibanding produsen mobil lain. Namun, Farley menegaskan PHK ini tidak hanya untuk mengurangi biaya, tetapi untuk memfokuskan kembali perusahaan.

"Kami sedang membentuk kembali perusahaan kami, dan di bisnis ICE (mesin pembakaran internal) kami. Kami ingin menyederhanakannya. Kami ingin memastikan keterampilan dan pekerjaan yang kami miliki menjadi seramping mungkin," pungkasnya.

 

 

 


Ford Ogah Datangkan Mobil Listrik ke Indonesia, Mengapa?

Logo Ford Motor

Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin bergerak cepat. Berbagai pabrikan, baik roda empat maupun roda dua berlomba-lomba membawa kendaraan listriknya, baik baterai murni, hybrid, maupun plug-in hybrid (PHEV).

Namun, salah satu merek yang baru saja kembali berbisnis di Indonesia, Ford, melalui PT Mitra Bisnis (RMA Group) sebagai agen pemegang merek (APM) belum berniat untuk membawa kendaraan listrik ke Tanah Air.

"Kalau kami lihat di Amerika Serikat sana, kan banyak produk Ford yang dibangun dari mesin elektrik. Tetapi saat ini di Indonesia memang belum, tapi tidak menutup kemungkinan (datangkan kendaraan listrik)," jelas Yanto Mardianto, Sales & Marketing Senior Manager RMA Indonesia, saat ditemui di diler Ford Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Lanjut Yanto, jika memang nantinya ada kesempatan, dan semua regulasi serta harga kendaraan listrik sudah lebih terjangkau, maka tidak menutup kemungkinan pabrikan asal Negeri Paman Sam ini akan membawa mobil ramah lingkungannya.

"Seperti yang kita ketahui saat ini mobil listrik harganya masih cukup kurang bersahabat dengan kebanyakan konsumen di Tanah Air," tambah Yanto.

Sementara itu, Ford juga memiliki salah satu model listrik, yaitu Mustang Mach E. Mobil ini cukup populer, dan laris manis hingga sempat pemesanan untuk kendaraan ini ditutup.

Persiapan

"Kenapa tidak. ketika Mustang Mach E sudah tersedia dengan setir kanan, kami akan melihat lebih lanjut kesempatannya untuk dijual di sini," jelas Country Manager RMA Indonesia Pinaki Mukherjee, beberapa waktu lalu.

Lanjut Pinaki, sebelum menghadirkan satu model baru di Indonesia, pihaknya akan memastikan dukungan bagi pemiliknya.

Hal tersebut, bisa saja dari layanan purna jual, servis, ataupun sparepart. Terlebih, sebagai mobil listrik, pastinya membutuhkan dukungan fasilitas pengisian baterai.


Ford dan VW Bakal Investasi Mobil Listrik di Indonesia, Susul Tesla?

Volkswagen I.D. Buzz saat dipamerkan dalam North American International Auto Show di Detroit, Michigan, AS, (9/1). Mobil ini mampu berkendara secara otonom menggunakan satu motor listrik di depan dan satu di belakan. (AFP Photo/Saul Loeb)

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengabarkan, Ford (Amerika Serikat) dan Volkswagen alias VW (Jerman) bakal menaruh investasi untuk industri mobil listrik di Indonesia.

Kehadiran dua perusahaan otomotif dunia tersebut mengemuka setelah Pemerintah RI melakukan perbincangan dengan Elon Musk, CEO Tesla beberapa waktu lalu.

Bahlil menyampaikan, pemerintah saat ini telah bertemu dan melakukan penjajakan dengan Ford untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Kemarin saya juga ngomong sama Ford dari AS. Tapi saya belum menyampaikan tetang potensi investasi mereka, baru penjajakan dan kami diskusi," ujar Bahlil di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Diharapkannya, kehadiran pabrikan mobil asal Negeri Paman Sam tersebut bakal meramaikan partisipasi pemain besar pada industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Ford itu pemain mobil kedua setelah Tesla, itu Vice President nya sudah ketemu sama saya. Jadi negara kita ini orang percaya untuk melakukan investasi," imbuhnya.

Selain Ford, ia juga memastikan Volkswagen (VW) bakal masuk ke Indonesia. Setidaknya, perusahaan asal Jerman tersebut mulai membangun pabriknya di Indonesia pada akhir 2022.

"Kemarin VW juga sudah melakukan kunjungan, dan di sana akan berproduksi tapi bukan sekarang, sekarang masa konsturksi mungkin produksinya 2024-2025 karena itu bagian dari hilirisasi," kata Bahlil Lahadalia.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya