Sudah Dapat Izin OJK, Merah Putih Fund Mulai Himpun Dana USD 300 Juta

Erick Thohir membuka kemungkinan keterlibatan perusahaan swasta untuk bisa bekerja sama di Merah Putih Fund. Baik itu dalam penghimpunan dana, atau menyalurkan ke startup lokal.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 23 Agu 2022, 13:40 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir resmi meluncurkan BUMN Start Up Day di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perusahaan modal ventura hasil patungan sejumlah BUMN yaitu Merah Putih Fund telah mendapat izin penggalangan dana dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahap awal, Merah Putih Fund menargetkan bisa menghimpun dana USD 300 juta atau setara Rp 4,4 triliun.

Merah Putih Fund adalah Project Management Officer (PMO) dari dana ventura yang dimiliki oleh BUMN. Tugasnya, akan memberikan pembiayaan kepada start up lokal dengan syarat-syarat khusus.

"Kita mau bikin USD 300 juta untuk dasarnya. Nah ini bisa bersama tapi yang tak boleh (terlupakan) benang merahnya dulu, founder harus orang Indonesia, perusahaannya beroperasi di Indonesia, kalau nanti go public juga harus di Indonesia," kata dia dalam konferensi pers Peluncuran BUMN Startup Day, di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Kedepannya, ia juga membuka kemungkinan keterlibatan perusahaan swasta untuk bisa bekerja sama di Merah Putih Fund. Baik itu dalam penghimpunan dana, atau menyalurkan ke startup lokal.

"Merah Putih Fund, kalau BUMN ataupun private sector di Merah Putih Fund kita terbuka," ujar Erick Thohir.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PMO Merah Putih Fund Eddi Danusaputro menguatkan pihaknya telah mendapat izin dari OJK. Izin itu keluar pada akhir Juli 2022 lalu.

"Sekarang sudah dapat izin dari OJK, nama resminya Dana Ventura Merah Putih Fund, itu dari OJK baru di akhir Juli ya, ini belum lama," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Himpun Dana USD 300 Juta

Menteri BUMN Erick Thohir resmi meluncurkan BUMN Start Up Day di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Atas izin itu, Merah Putih Fund bisa melakukan penggalangan dana. Proses penggalangan dana ini dilakukan tahun ini, dan tahap pertama akan berakhir di awal tahun depan.

"Target sebagian dai dana tersebut bisa dikumpulkan tahun ini, dan sebagian lagi di awal tahun depan, first close USD 300 juta, mudah-mudahan target semua terkkumpul di Q1-Q2 tahun depan," ungkapnya.

Kendati demikian, Eddi mengungkap langkahnya tak berhenti di situ. Pada tahap selanjutnya, ditarget bisa menghimpun dana USD 300 juta berbarengan dengan mencari investor strategis. Serta, tahap ketiga, membuka kemungkinan untuk masuknya peran perusahaan swasta.

"Kita akan ada second close another tambahan USD 300 juta lagi, jadi total di 2024 target terkumpul USD 600 juta, baru setelah itu ada third close," kata dia.

"Kalau first close adalah 5 anchor investor, second close adalah BUMN lain dan startegic investor, yang ketiga baru kita buka seperti Pak Erick bilang tadi, (perusahaan) swasta dan nasional," bebernya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Erick Thohir Luncurkan BUMN Start Up Day

Konferensi pers Peluncuran BUMN Startup Day, di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Menteri BUMN Erick Thohir resmi meluncurkan BUMN Start Up Day. Gelaran ini diikuti oleh sekitar 150 perusahaan rintisan, dari pemula hingga skala besar.

Menteri Erick melihat gelaran ini bisa menjadi momentum untuk Indonesia memanfaatkan peluang ekonomi digital. Ini berkaitan denga potensi yang muncul pada 2030 mendatang.

"Bahwa penting sekali kita lihat dan membaca perubahan ini, tapi kita penting untuk adaptasi terhadap perubahan, 2030 tidak lama lagi, dan angka-angka kita secara ekonomi di 2030 ini tak biasa digital economy kita Rp 4.800 triliun," kata dia dalam peluncuran BUMN Start Up Day, di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Dengan angka tersebut, Erick menyebut tingkat potensi ekonomi digital Indonesia menjadi terbesar di Asia Tenggara. Disamping itu, ada potensi kelas menengah yang jumlahnya cukup fantastis.

"Jumlah kelas menengah mencapai 145 juta di 2030, ini bukan angka kecil. Bayak negarar yang tak punya middle class sebanyak ini, ini potensi luar biasa," terangnya.

 


Bonus Demografi

Bonus demografi kembali jadi perhatian Menteri Erick. Ia melirik sejumlah potensi itu tak hanya bisa didiamkan saja, tapi Indonesia, termasuk BUMN perlu ikut berperan.

Utamanya berkenaan dengan pengembangan start up lokal. Nantinya, para perusahaan rintisan ini ikut bermain dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia.

"Disinilah kenapa kita buat BUMN start up day, bukan apa-apa, kita harus dorong BUMN bisa kolaborasi dengan private sector, dengan swasta dan mendukung generasi muda kreator indonesia pencipta lapangan kerja baru dan jadi bagian dari ekosistem," paparnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya