Ivan Gunawan Ngeluh ke Mendag, Terpaksa Impor Kain dari China

Selebriti sekaligus desainer Ivan Gunawan bercerita kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, terkait kesulitannya menemukan bahan baku kain yang bagus dan murah di Indonesia

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Agu 2022, 20:15 WIB
Ivan Gunawan, salah satu orang yang mendukung dan ikut andil dalam kompetisi Miss Universe 2016 yang diikuti oleh Kezia Warouw. Selebriti sekaligus desainer Ivan Gunawan bercerita kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, terkait kesulitannya menemukan bahan baku kain yang bagus dan murah di Indonesia. (Adrian Putra/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Selebriti sekaligus desainer Ivan Gunawan bercerita kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, terkait kesulitannya menemukan bahan baku kain yang bagus dan murah di Indonesia untuk merancang busana muslim.

Hal itu dibicarakannya dalam acara Indonesia Muslim Fashion From Local Wisdom for Global Inspiration di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

"Saya sebenarnya kesulitan mencari bahan baku karena dibilang pemainnya semakin banyak, tapi bahan bakunya itu-itu saja," keluh Ivan Gunawan.

Alhasil, ia terpaksa impor kain dari China. Kendati begitu, Ivan mengeluhkan kualitas kain-kain tersebut yang dinilai kurang sesuai kriteria.

"Bahan baku kain, Pak. awal-awal kita beli bahan dari China, tapi barangnya dari China ada lampu hijau, lampu merah, lampu kelap-kelip. Karya kita akhirnya tersendat," ungkapnya.

Di sisi lain, Ivan mengakui Indonesia sebenarnya kaya akan motif-motif kain berkualitas. Namun bila berbicara soal harga, per lembarnya bisa dibanderol mulai dari Rp 3,5-7 juta.

Sehingga karya-karya busana muslim buatannya hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah atas saja.

"Sedangkan market kita dari A-Z, karena komunitas muslim di Indonesia memang harus dari A-Z. Jadi kalau mau cuan-nya lebih banyak harus bermain di middle (class)," kata Ivan Gunawan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mendag Ingin Indonesia Kuasai Pasar Fashion Muslim Dunia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan didampingi sang putri yakni Futri Zulya Savitri menghadiri upacara HUT ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (17/8/2022), pagi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengutarakan keinginannya agar produk fashion muslim asal Indonesia bisa merajai dunia. Hal itu diungkapkannya dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

"Saya kira saatnya Indonesia go global, menguasai dunia, khususnya untuk pakaian muslim. Kami akan mendukung, Kemendag, apa-apa yang diperlukan," ujar Zulkifli Hasan.

Mendag mengaku, dirinya telah mendapat bisikan akan adanya gelaran London Fashion Week dalam waktu dekat. Namun, ia mengetahui teman-teman perancang pastinya membutuhkan ongkos yang besar agar bisa ikut pergelaran tersebut.

"Itu harus kita dukung, tahun ini ya acaranya. Mudah-mudahan dari Kemendag mendukung agar apa yang ditampilkan tadi bisa menyerbu dunia, sehingga kita jadi kiblat industri muslim dunia," ungkapnya.

Merujuk pada data, ia menyebut, ekspor pakaian muslim dari Tanah Air menunjukan adanya peningkatan. Pada semester I 2022, Indonesia membukukan ekspor USD 2,8 miliar untuk brand-brand muslim.

Namun, menurutnya capaian tersebut masih kalah besar dibanding negara-negara lain yang justru mayoritas penduduknya bukan beragama Islam, semisal Vietnam.

"Yang menarik ini ada data ekspor pakaian muslim, di semester pertama nilainya cukup besar, USD 2,8 miliar. Itu naik 39 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang nilainya USD 2,04 miliar," terang Mendag.

"Meski naik tapi masih kecil. Kita berada pada posisi ke-13 eksportir pakaian muslim dunia, dan share 1,86 persen, kecil sekali. Masa kalah dengan Dubai dan Vietnam, itu enggak masuk akal. Ini kita jadikan momentum menyerbu pasar global," serunya.


2 Kunci Bikin RI jadi Raja Fesyen Muslim Dunia, Apa Itu?

Fashion parade sekolah-sekolah fesyen di Indonesia membuka acara Embracing Jakarta Muslim Fashion Week di Aquatic Stadium Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, 18 November 2021. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Kementerian Perdagangan terus berupaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia pada 2024 mendatang.

Salah satunya dengan menyelenggarakan acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang bersamaan dengan gelaran Pemilihan Putri Indonesia (PPI) 2022 di Gandaria City Mall, Jakarta, hari ini, Minggu (22/5).

“Glowing with JMFW 2023” tersebut merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) – Kementerian Perdagangan bersama, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Yayasan Putri Indonesia, serta PT Mustika Ratu Tbk.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Frida Adiati, Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia Putri Kuswisnu Wardani, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe, Staf Khusus Wakil Presiden R.I Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid, serta Komite Promosi Fashion Muslim Indonesia.

“Ada dua faktor utama yang membuat Indonesia berpotensi menguasai pasar fesyen muslim dunia, yaitu kekayaan budaya dan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian tinggi. Indonesia memiliki merek fesyen muslim yang sudah mengikuti acara fesyen dunia internasional. Selain itu, dalam hal pengembangan SDM, saat ini juga sudah banyak sekolah fesyen di Indonesia,” kata Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Didi mengatakan, SDM industri fesyen muslim perlu diberikan akses seluas-luasnya dalam hal ketersediaan bahan baku, maupun kesempatan untuk terjun dalam industri fesyen nasional. Hal ini bertujuan mewujudkan industri fesyen muslim yang berdaya saing.


Sinergi

Foto Juara DIW 2019. (dok. Dream.co.id/Deki Prayoga)

Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Frida Adiati mengungkapkan, sinergi yang kuat antara industri fesyen muslim dan kosmetika nasional berkontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia.

“Kami menyadari upaya membangun ekosistem fesyen muslim secara serius dan berkelanjutan akan memberikan efek domino bagi industri penunjang dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Selain itu, juga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Kiblat Fashion Muslim dunia tahun 2024," kata dia.

"JMFW hadir tidak hanya mempromosikan produk fashion, tapi juga mengangkat potensi produk kosmetik Indonesia,” tutur Frida.

Frida optimis Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim yang besar dapat menangkap peluang, sehingga dapat menguasai pasar produk halal global.

Hal itu juga mengingat tren permintaan produk halal saat ini semakin meningkat.Direktur Pengembangan Produk Ekspo Miftah Farid menambahkan sebagaimana komitmen kita bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia, maka banyak hal yang perlu kita kerjakan bersama-sama.

Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya