Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mengubah susunan komisaris pada Selasa, 23 Agustus 2022.
RUPSLB Wijaya Karya Beton mengagendakan satu mata acara agenda perubahan pengurus perseroan. Hasil RUPSLB pun memutuskan mengangkat Harum Akhmad Zuhdi sebagai komisaris utama perseroan. Harum menggantikan Mursyid yang pindah tugas sebagai direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Advertisement
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Wika Beton, Harum menjabat sebagai Direktur Operasi II PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak 2020.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasi II, ia menjabat sebagai General Manager Power & Energi Wijaya Karya pada 2019-2020.
Pria kelahiran Surabaya ini juga pernah menjabat sebagai Deputy General Manager Power Plant & Energi Wijaya Karya pada 2018-2019. Pada 2017-2018, pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November ini menjabat sebagai manager divisi operasi EPC Power Plant & Energi Wijaya Karya.
"Berbekal pengalaman hingga 27 tahun di WIKA dan dua tahun sebagai direktur operasi II WIKA, pengangkatan Harum Akhmad Zuhdi sebagai pengurus baru menumbuhkan optimisme Wika Beton untuk kembali meraih masa kejayaannya seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda tanah air," demikian mengutip keterangan tertulis perseroan.
Dengan demikian susunan dewan komisaris Wika Beton antara lain:
-Komisaris Utama: Harum Akhmad Zuhdi
-Komisaris: R.Permadi Mulajaya
-Komisaris: Harno Trimadi
-Komisaris Independen: Priyo Suprobo
-Komisaris Independen: Dadan Tri Yudianto
Sementara itu, susunan direksi Wika Beton dijabat oleh:
-Direktur Utama: Kuntjara
-Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara
-Direktur Operasi dan SCM: Taufik Dwi Wibowo
-Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya
-Direktur Teknik dan Produksi: Sidiq Purnomo
Jadi Direktur Waskita Karya, Mursyid Undur Diri dari Komisaris Utama Wika Beton
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengumumkan pengunduran Komisaris Utama Perseroan, Mursyid.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk, Yuherni Sisdwi Rachmiyati mengatakan, pengunduran diri tersebut terkait pengangkatan Mursyid dalam jajaran Direksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Pengunduran diri Mursyid selaku Komisaris Utama perseroan dikarenakan yang bersangkutan telah diangkat sebagai Direktur Human Capital Management dan Pengembangan Sistem PT Waskita Karya Tbk,” ungkap Yuherni dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/6/2022).
Penunjukkan Mursyid sebagai Direktur PT Waskita Karya telah disepakati dalam RUPS PT Waskita Karya pada 16 Juni 2022 dan atas dasar Peraturan Menteri BUMN No. PER- 03/MBU/02/2015 tanggal 17 Februari 2015 Lampiran Bab IV Butir A Angka 6. Menyusul hal itu, terdapat pelimpahan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Komisaris Utama sementara kepada Anggota Dewan Komisaris perseroan lainnya sampai adanya penetapan penggantian Komisaris Utama.
Mursyid menyelesaikan gelar S1 Teknik jurusan Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1993. Ia menyelesaikan S2 Manajemen di Universitas yang sama pada 2010. Ia mulai berkarier di PT Wijaya Karya Tbk sejak 1993 dan dipercaya untuk menjabat di sejumlah posisi strategis PT Wijaya Karya Tbk. Di antaranya;
- Manajer Konstruksi Proyek Double Track Yogyakarta-Kroya (2005 - 2008).
- Manajer Konstruksi, Proyek Kanal Timur Paket 24 (2008 - 2009).
- Manajer Proyek Pembangunan Dam Tembesi Tahap 1 - Pilot Dyke (2009 - 2012).
- Manajer Proyek Pembangunan Dermaga Utara Pelabuhan Laut Batu Ampar (2012 - 2013).
- Manajer Divisi, Divisi Sipil Umum 2 (2013 - 2014).
- Manajer Divisi, Divisi Operasi 2 (2014 - 2015). - General Manager Departemen Sipil Umum 1 (2015 - 2017).
Advertisement
Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan membagikan dividen tunai 20 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 82,91 miliar. Keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 18 April 2022.
PT Wijaya Karya Beton Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 16,56 miliar kepada pemegang saham. Pembagian dividen itu setara Rp 1,90 per lembar saham. Sisa 80 persen dari laba bersih atau Rp 66,35 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Pada 2021 merupakan tahun penuh tantangan seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 yang membawa dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional. Demikian mengutip keterangan tertulis, Selasa, 19 April 2022.
WIKA Beton mencatat omzet kontrak baru Rp5,21 triliun pada 2021.Perseroan membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan membukukan penjualan Rp4,31 triliun pada 2021. Penjualan turun 10,21 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,80 triliun.
Beban pokok pendapatan susut menjadi Rp 4,08 triliun pada 2021, dan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,49 triliun.Laba bruto turun 27,17 persen menjadi Rp 225,41 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 309,52 miliar.
Kinerja Laba
Sementara itu, beban usaha susut menjadi Rp 112,73 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 125,12 miliar.Dengan demikian, laba usaha tercatat Rp 112,68 miliar pada 2021.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut sekitar 35 persen menjadi Rp82,90 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 128,05 miliar.
Laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 9,51 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,69.Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,44 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,39 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 5,48 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,11 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 8,92 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,50 triliun. Sementara itu, arus kas WIKA Beton dari aktivitas operasi dapat mencatatkan surplus sebesar Rp44,40 miliar.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp183,79 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp336,06 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2021 sebesar Rp1,74 triliun.
Advertisement