Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN angkat bicara soal kabar kenaikan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar pada pekan ini. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pun mengatakan pihaknya akan mengikuti keputusan terkait kenaikan harga BBM tersebut.
Arya mengaku belum mengetahui kepastian besaran naiknya harga Pertalite. Alasannya, kedudukan Pertamina hanya sebagai operator.
Advertisement
Arya mengatakan pendataan masyarakat yang berhak membeli Pertalite melalui skema MyPertamina tetap akan dijalankan. Sesuai tujuannya, agar penyaluran BBM bersubsidi dan penugasan sesuai dengan sasaran.
Artikel mengenai tanggapan Kementerian BUMN soal kenaikan harga BBM Pertalite ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Selain itu, masih ada sejumlah informasi lain yang tak kalah menarik.
Berikut daftar berita yang paling banyak di baca di kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (24/8/2022):
1. Harga BBM Pertalite Disebut Naik Pekan Ini, Stafsus Erick Thohir: Kita Ikut Saja
Pemerintah disebut-sebut akan menaikkan harga BBM penugasan jenis Pertalite pekan ini. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya akan mengikuti keputusan.
Hal ini menyusul posisi Pertamina sebagai penyuplai Pertalite ke pasaran. Sedangkan, harganya diatur melalui diskusi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
2. Peringatan Dirut Pertamina: SPBU Selundupkan BBM Subsidi Langsung Ditutup
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melakukan tindakan melawan hukum dengan menyelundupkan BBM bersubsidi.
Adapun, sanksi yang siap diberikan seperti penghentian pasokan BBM hingga penutupan SPBU jika ada oknum SPBU yang terbukti bersalah.
"Perlu diketahui, anggaran subsidi dan kompensasi energi di tahun 2022 ini mencapai lebih dari Rp 500 triliun. Artinya, ada uang negara dan hak masyarakat yang berhak menikmati BBM dengan harga terjangkau pada BBM subsidi yang kita salurkan ini," ujar Nicke dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Advertisement
3. Lagi-Lagi The Fed Bikin Harga Emas Loyo, Bisa di Bawah USD 1.700
Harga emas turun mendekati level terendah dalam satu bulan pada penutupan perdagangan Senin. Penurunan harga emas hari ini sangat tajam karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS).
Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan tenaga kepada dolar AS sekaligus mengurangi daya tarik emas.
Mengutip CNBC, Selasa (23/8/2022), memperpanjang kerugian yang sudah dibukukan pada pekan lalu, harga emas spot terakhir turun 0,77 persen pada USD 1.734,3154 per ounce setelah mencapai level terendah sejak 27 Juli di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,86 persen menjasi USD 1.747,70 per ounce.