Liputan6.com, Bogor - Berbicara sholat sunah, ada banyak yang dapat kita lakukan sebagai umat Islam. Setiap sholat sunah yang dilakukan memiliki keutamaannya masing-masing. Jika ikhlas melaksanakannya, kita bisa mendapatkan keutamaan tersebut.
Sholat witir merupakan satu di antara sholat sunah dalam Islam. Sholat ini dapat dilakukan setelah menunaikan sholat isya hingga terbitnya fajar shadiq.
Artinya, jika seseorang belum melaksanakan sholat isya maka tidak dianjurkan untuk melaksanakan sholat witir. Hal ini pun berlaku ketika sudah melewati waktu subuh. Ketentuan waktu pelaksanaan sholat witir telah disepakati para ulama.
Baca Juga
Advertisement
Meski dapat dilakukan antara setelah isya hingga terbitnya fajar shadiq, namun ada waktu yang lebih baik untuk melaksanakan sholat witir, yakni pada akhir malam. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW berikut.
اِجْعَلُوْا اٰخِرَ صَلَاتِكُمْ مِنَ الَّليْلِ وِتْراً
Artinya, “Jadikanlah akhir sholat kalian semua di malam hari dengan dengan sholat witir.” (Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuh).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hukum Sholat Witir
Mengutip NU Online, ulama yang bermazhab Hanafi berpendapat bahwa sholat witir hukumnya wajib. Dilakukan akan mendapatkan pahala, namun jika tidak akan mendapatkan dosa.
Berbeda dengan ulama bermazhab Syafi’i, mereka menyepakati bahwa status hukum sholat witir adalah sunah. Artinya, dilakukan akan mendapatkan pahala, meskipun ditinggalkan tidak akan mendapat dosa.
Dalil pelaksanaan sholat witir adalah sebagai berikut.
أَوْتِرُوْا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ، فَإِنَّ اَللّٰهَ وِتْرٌ يُحِبُّ اَلْوِتْرَ
Artinya: “Berwitirlah kalian semua, wahai ahli Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil.” (HR Khuzaimah).
Advertisement
Jumlah Rakaat Sholat Witir
Witir secara bahasa berarti ganjil. Sesuai artinya, jumlah rakaat witir adalah ganjil.
Sholat witir dapat dikerjakan sebanyak satu rakaat, tiga, rakaat, lima rakaat, bahkan lebih selama jumlahnya ganjil. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW.
اَلْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Artinya: “(Sholat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barangsiapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barangsiapa yang yang suka melakukan sholat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Kendati demikian, alangkah baiknya sholat witir dikerjakan sebanyak tiga rakaat. Dan yang paling sempurna adalah sebelas rakaat.
Jika melaksanakan sholat witir sebanyak tiga rakaat, bacaan yang dianjurkan setelah surah al-Fatihah adalah al-A’la pada rakaat pertama. Lalu al-Kafirun pada rakaat kedua. Kemudian rakaat ketiganya membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas.
Niat Sholat Witir
Adapun niat sholat witir satu rakaat dan dua rakaat adalah sebagai berikut.
Niat Satu Rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Dua Rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Advertisement
Tata Cara Sholat Witir
Mengutip laman yang sama, sholat witir dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama disambung (washal), yakni menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebulumnya. Misalnya, melakukan sholat witir sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan salam.
Kedua, dipisah (fashal). Artinya memisahkan sholat witir sebelumnya dan sesudahnya. Misalnya, mengerjakan sholat witir sepuluh rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan salam. Lalu dilanjutkan dengan satu rakaat sholat witir.
Bisa juga melakukan sholat witir sebanyak sepuluh rakaat dengan setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. Lalu dilanjutkan melaksanakan satu rakaat sholat witir.
Doa Sholat Witir
Setelah melaksanakan sholat witir, kita dapat membaca doa berikut.
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab-latin: Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman.
Wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin.
Washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.
Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,
kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,
Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam."
Wallahu’alam.
Advertisement