BBM Solar Langka, Ratusan Sopir Truk dan Mahasiswa Geruduk Balai Kota Samarinda

Ratusan sopir truk dan mahasiswa melakukan aksi demo di halaman kantor Wali Kota Samarinda lantaran sulitnya mendapatkan solar.

oleh Apriyanto diperbarui 25 Agu 2022, 07:08 WIB
Ratusan massa saat menggelar aksi demo di depan Balai Kota Samarinda. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Samarinda - Ratusan sopir truk bersama mahasiswa di Kota Samarinda menggelar aksi demo di halaman kantor Wali Kota Samarinda, Rabu (24/8/2022).

Demo yang dilakukan oleh ratusan sopir yang tergabung dalam Forum Gabungan Sopir Samarinda (FGSS), dan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda, lantaran terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar yang terjadi di Kota Tepian.

Selain permasalahan kelangkaan solar subsidi yang terjadi bertahun-tahun, demo ini juga dilakukan lantaran uji Kir yang dinilai sulit didapatkan oleh para sopir ketika mengurusnya di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, khususnya uji Kir yang biasa dilakukan per enam bulan sekali tersebut. Untuk itu para sopir menuntut Wali Kota Samarinda Andi Harun harus bisa mengatasi persoalan itu.

"Yang pertama karena kelangkaan BBM solar bersubsidi, kemudian sulitnya mendapatkan uji Kir di Dishub, karena salah satu syarat yang menjadi masalah adalah tinggi bak dump truck harus 70 sentimeter dan lebar bak 40 sentimeter dari sasis," kata Koordinator Aksi, Hendra.

Hendra menegaskan pihaknya siap mengikuti asalkan syarat-syarat berupa penerbitan Kir diterapkan pula pada jenis kendaraan angkutan yang lain. Termasuk pada dump truck Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk mengangkut sampah.

"Karena kalau tidak bisa Kir kita tidak dapat Kartu Brizzi (untuk beli solar). Kartu dari Bank BRI untuk mendapatkan solar, buat pembayarannya karena tidak boleh tunai," pungkasnya.

Di lokasi demo, Koordinator Lapangan (Korlap) dari PMII Samarinda, Ahmad Naelul Abrori mengungkapkan mereka mengawal keresahan masyarakat mengenai kelangkaan BBM solar dan membantu menuntaskan permasalahan sopir truk.

"Ada beberapa tuntutan kami, di antaranya mengatasi dan menuntaskan kelangkaan BBM solar di Samarinda, menyetop dan menangkap mafia solar yang mengakibatkan kelangkaan, mengawasi dan menindak tegas SPBU yang nakal, membentuk gugus tugas pengawasan independen yang melibatkan masyarakat, memberantas dan mengadili calo-calo yang meloloskan izin tanpa syarat," kata Abrori.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Respons Wali Kota Samarinda

Aksi demo di Balai Kota Samarinda. (Liputan6.com)

Sementara Ketua Umum PC PMII Samarinda Usamah Ahmad Syahid menegaskan jika dalam waktu dekat Wali Kota Samarinda H Andi Harun tidak menindak tuntutan yang diberikan oleh massa aksi mereka akan melakukan demonstrasi kembali dengan jumlah massa yang lebih besar.

"Kami akan terus follow up supaya tuntutan bisa direalisasikan dan permasalahan BBM kembali teratasi. Jika diperlukan nanti kami akan kembali demo menurunkan masa yang lebih banyak lagi," tegas Syahid.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang menemui para pedemo menolak saat diminta menandatangani angket perjanjian, karena ada regulasi yang harus dipatuhi. Dia pun meminta tuntutan aksi dikaji lebih lanjut dan diatasi secara bersama.

“Saya tidak bisa asal tanda tangan, tapi kalau terbukti ada yang melakukan penyelewengan dan sebagainya silahkan lapor dan kita semua kaji bersama," tandas Andi Harun.

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya