Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Front Row Paris 2022," Indonesian Fashion Chamber (IFC) memboyong tidak kurang dari 17 desainer Indonesia untuk unjuk karya di Paris, Prancis. Ini merupakan perpanjangan upaya memperkenalkan karya desainer Indonesia di salah satu kiblat mode dunia, yang sebelumnya telah terselenggara pada 2018 dan 2019 melalui LA MODE Sur La Seine à Paris.
"Kami sengaja colong start sebelum Paris Fashion Week," National Chairman IFC, Ali Charisma, mengatakan dalam jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 24 Agustus 2022. "Karena dari sebelum-sebelumnya, justru malah susah undang media dan buyer (jika berbarengan dengan PFW). Dengan begini, harapannya akan lebih ramai lagi."
Baca Juga
Advertisement
Acara ini ditargetkan tidak hanya digelar di kapal pesiar yang menyusuri Sungai Seine di Paris. Agenda Front Row tahun ini juga meliputi fashion showcase, business matching, dan pop-up store ini diselenggarakan di Kota Paris. "Penjualan jadi salah satu gol kami tahun ini, selain membangun awareness," tutur Ali.
Ia juga mengungkapkan agenda itu bertujuan untuk membuka peluang kerja sama bisnis ke depannya dengan para desainer Indonesia dengan para pelaku industri fesyen maupun pembeli dari Eropa. Ali berkata, "Ini juga tentang konsistensi. Kami akan menuntut para desainer (yang berpartisipasi di Front Row) untuk secara konsisten go international, mungkin dalam bentuk merilis koleksi atau fashion show. Bukan one-time thing."
17 Desainer dan Jenama Fesyen Indonesia
Total 17 desainer dan jenama fesyen Indonesia akan turut berpartisipasi dalam Front Row PARIS 2022. Mereka adalah Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Phillip Iswadono, Roemah Kebaya Vielga, LAELYIND, Putri Anjani by Pranaliving, BBPPMV BISPAR x SMKN 3 Malang, Nura Boutique by Oewi Wahyono, Nina Nugroho, Mida Gita Fitria, Hikmat Fashion, ISWI Fashion Academy, dan Tenun Gaya by Wignyo.
Lenny Agustin menyiapkan kebaya berdesain unik. Sementara, Lisa Fitria menyiapkan lima tampilan, terdiri dari tiga busana perempuan dan dua busana pria. "Mengangkat batik warna alam dengan motif geometris. Ada tabrak motif juga, dan dibuat modest wear untuk grab pasar internasional," katanya.
Lalu, NY by Novita Yunus akan memprsentasikan 10 looks, membawa seri untuk koleksi resort kemudian sustainable fashion. "Pakai pewarna alam: indigo, kombinasi kayu jati dari Bali. Lalu, ada juga sutra tenun dari Garut," katanya.
Advertisement
Rancangan Para Desainer
Nina Nugroho siap memboyong bawa batik kanoman yang disajikan dengan modest fashion untuk busana kerja. "Ada 5 looks warnanya warna alam, tapi ada juga merah dan biru keabuan. Karena aku putri Cirebon, aku mau mengantar batik Cirebon ke kancah internasional," katanya.
Deden Siswanto kali ini sebentar lepas dari wastra, dan mempresentasikan eco print. Ia berkata, "Karena (koleksi) Spring/Summer, jadi tidak tumpuk-menumpuk. Sehelai baju yang lebih ringan."
Roemah Kebaya Vielga siap memperkenalkan koleksi terinspirasi tegel kunci yang menurut mereka memiliki seni tingkat tinggi. Presentasinya berupa kebaya maupun outer yang dipadukan dengan kain Nusantara, juga memanfaatkan sutra organdi sebagai salah satu meterial.
ISWI Fashion Academy akan memperlihatkan tema Kalimantan Timur dalam koleksinya melalui kain tenun ulap doyo. "Bagaimana pandan hutan dipadukan dengan denim," katanya. "Kami ingin mempresentasikan wastra Indonesia yang lebih santai," pihaknya mengatakan.
Tenun Gaya by Wignyo mengusung konsep sustainable fashion dalam koleksi busananya. "Material tenun perca ATBM yang dipadukan dengan tenun ATBM khas DNA kami untuk menampilkan busana yang artistik dan elegan," tuturnya.
Rangkaian Acara
Ali Charisma akan mempersembahkan tenun ikat Bali yang digayakan secara lebih muda. "Saya mau menyampaikan bahwa yang muda pun bisa pakai kain tenun karena bisa di-styling dengan sedemikian rupa," katanya.
Ia menyambung dalam wawancara dengan Liputan6.com selepas acara, "Saya mengaplikasi dua cara: satu menggunakan budaya sarung, ada yang digayakan sebagai sarung. Sangat mudah dipakai, penggunaannya lebih simpel. Tinggal masuk dan tarik. Ada juga dekoratif jahitan tangan."
"Kedua, melihat tenun sebagai bahan berkarakter tebal, karenanya saya juga membuatnya jadi jaket. Masa depan ada di generasi muda, karena itu sedikit maksa anak muda melirik wastra Indonesia. Makanya bikin siluet-siluet yang agak sedikit aneh," imbuh desainer yang berbasis di Bali itu.
Pada 3 September 2022 akan digelar trunk show dan photo shoot di Kapal Pesiar Chansonnier (Bateux Chansonnier). Bermula dari Pelabuhan Debilly, kapal pesiar tersebut akan menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris. Lalu, 4 September 2022 dilanjutkan dengan kegiatan fashion show, business matching, dan pop-up store di La Galerie Bourbon, Kota Paris, yang akan dihadiri pembeli dan media internasional.
Rombongan desainer Indonesia yang mengikuti Front Row Paris ini akan melakukan fashion tour ke Kota Brusel, Amsterdam, dan Paris untuk mengunjungi museum dan fashion district yang terkait erat dengan sejarah dan perkembangan fesyen dunia. Perhelatan ini didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), dan Viva Cosmetics sebagai official makeup and hair do.
Advertisement