Top 3 Tekno: Informasi Terkini Soal Suntik Mati Siaran TV Analog Terpopuler

Informasi terkini terkait suntik mati siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) di Indonesia menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com.

oleh Iskandar diperbarui 25 Agu 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi tv digital dan tv analog/Shutterstock. 

Liputan6.com, Jakarta - Informasi terkini terkait suntik mati siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) di Indonesia menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (24/8/2022) kemarin.

ASO di Wilayah Jabodetabek akan dilakukan mulai 25 Agustus 2022 dan Jakarta menjadi yang pertama menerapkan migrasi TV digital di tahap II ini.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. ASO Jakarta 25 Agustus 2022, Kemkominfo: Siaran TV Digital Tak Perlu Bayar

Jabodetabek direncanakan untuk melaksanakan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog pada tanggal 25 Agustus 2022.

Meski begitu, Kominfo menyatakan bahwa ASO tidak lagi berdasarkan tahapan yang telah direncanakan sebelumnya dan melakukan multiple ASO. Namun untuk Jakarta, akan melaksanakan ASO pada tanggal 25 Agustus 2022.

"ASO di Jakarta, tadi sudah disampaikan, pada tanggal 25 bulan Agustus ini. Mudah-mudahan ASO di Jakarta betul-betul berjalan dengan lancar," kata Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, pekan lalu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan dengan beralih ke siaran digital, pengguna tidak akan berlangganan seperti menggunakan layanan TV kabel atau streaming.

"Jangan salah, pindah ke digital bukan berarti pindah jadi berlangganan menjadi TV berbayar, bayar langganan bulanan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Ismail.

Dalam Diskusi Publik di Jakarta, Jumat (19/8/2022) pekan lalu, dia menegaskan migrasi ke TV digital adalah perpindahan teknologi. Sehingga, masyarakat akan tetap bisa menikmati siaran secara gratis.

"Jadi tetap nonton TV secara gratis, karena ini masih siaran free-to-air, bukan siaran TV digital menjadi berlangganan, bayar bulanan, dan sebagainya," tegas Ismail.

Untuk berpindah ke siaran digital, pengguna TV dapat menggunakan Set Top Box (STB) untuk menerima siaran digital tersebut, jika perangkat TV-nya belum bisa secara otomatis menerima siaran digital.

Baca selengkapnya di sini 

 


2. Informasi Terkini Soal Suntik Mati TV Analog: Kini Pakai Multiple ASO, Apa Itu?

Ilustrasi TV Analog.

Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) menyatakan tidak lagi menerapkan sistem ASO (Analog Switch Off) dalam tiga tahap. Namun, migrasi ke siaran TV digital dilakukan dengan cara multiple ASO.

"Sejak tanggal 31 April kemarin, itu kami sudah tidak lagi mengenai ASO tiga tahap," tutur Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail dalam diskusi publik yang digelar pekan lalu.

Melalui penerapan sistem ini, menurut Ismail, setiap daerah yang sudah dinyatakan siap melakukan Analog Switch Off (ASO), akan dimatikan. Dengan kata lain, suntik mati TV analog kini tidak lagi terikat pada jadwal seperti rencana awal.

Sebagai contoh, Jabodetabek awalnya direncanakan untuk melaksanakan ASO pada 25 Agustus 2022, tapi dengan penerapan multiple ASO, kemungkinan besar pelaksanaannya tidak lagi sama.

"Namun demikian khusus untuk Jadodetabek, karena kita sekarang fokus pada Jabodetabek dulu, maka ini akan jadi target kita secepatnya," tutur Ismail menjelaskan.

Tepatnya, multiple ASO adalah penerapan penghentian siaran TV analog yang dilakukan secara terus-menerus sampai batas akhir migrasi penyiaran pada tanggal 2 November 2022.

Lebih lanjut Ismail juga menuturkan, Kementerian Kominfo sudah mendapatkan komitmen dari seluruh penyelenggara MUX terkait distribusi STB di Jabodetabek. Pemerintah sudah mulai memesan dan melakukan pembelian STB.

Ia menuturkan, pemerintah telah berencana melakukan distribusi STB TV digital bagi warga tidak mampu.

Baca selengkapnya di sini 

 


3. Poco Mau Boyong Lini HP Baru ke Indonesia, Targetkan Gen Z dan Alpha

Tampilan Poco F4 GT yang baru saja diperkenalkan. (Dok: Poco)

Poco mengumumkan bakal memboyong lini "smartphone cool" baru mereka ke Indonesia, dengan target generasi Z dan Alpha yang dianggap mahir menggunakan gadget dan gemar berselancar di dunia maya.

Poco mengklaim, HP Android seri baru ini bisa mengoptimalkan kepuasan dalam mengakses berbagai platform entertainment dengan layar luas dan menemani aktivitas pengguna agar tetap eksis dalam waktu lebih lama.

"Terinspirasi gaya hidup anak muda Gen Z dan Alpha yang aktif dan dinamis, Poco akan kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan lini smartphone terbarunya dengan berbagai fitur cool yang dapat mendukung gaya hidup anak muda," kata Andi Renreng, Head of Marketing Poco Indonesia.

"Dan tentunya dengan harga ekstrem yang selalu menjadi ciri khas produk Poco," kata Andi dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (24/8/2022).

Poco menyebut, gaya hidup gen Z dan Alpha yang ada di rentang usia produktif antara 15 sampai 24 tahun di 2022 ini, sangat dekat dengan lingkungan yang serba digital.

Riset dari McCrindle Research Centre, Australia tahun 2020 menyebut, generasi Z dinilai mampu mengaplikasikan seluruh kegiatan pada satu waktu seperti kegiatan bermain sosial media, berselancar dengan gadget, hingga mendengarkan musik secara bersamaan.

Seperti dengan generasi Z, generasi Alpha juga disebut sebagai penduduk digital dan menjadi generasi yang melek teknologi, serta dikelilingi oleh teknologi yang mumpuni.

Menurut Poco, keduanya merupakan generasi yang selalu ingin memaksimalkan penggunaan waktu untuk berbagai hal yang penting.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya