Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sangat optimis bisa mencapai target produksi di 2022. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, Pertamina Hulu Indonesia mampu mencetak produksi di atas target.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim menjelaskan, untuk mencapai target produksi, Pertamina Hulu Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Untuk lapangan minyak dan Gas (migas) Kalimantan, salah satu tantangannya adalah lapangan yang sudah mature dengan rata-rata operasional lebih dari 50 tahun.
Advertisement
Hal tersebut memiliki konsekuensi pada penurunan laju produksi alamiah yang tinggi, masalah air dan pasir, integritas atau keandalan fasilitas produksi, kondisi keekonomian aset, dan biaya operasi & produksi yang tinggi.
Manager Communication, Relations & CID Pertamina Hulu Indonesia Dony Indrawan menambahkan, perusahaan sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadpai tantangan tersebut.
Pertamina Hulu Indonesia memastikan keekonomian aset, sehingga dapat terus memberikan manfaat dan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
“Tantangan operasi dan bisnis disikapi positif oleh Perusahaan dengan mengembangkan beberapa program strategis, yaitu eksplorasi yang agresif, optimasi baseline dan development, sinergi borderless operation, optimasi biaya, optimasi portfolio komersial, dan menjaga kehandalan fasilitas produksi,” jelas Dony dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, capaian produksi gas PHI pada triwulan kedua ini berada di atas target, yakni sebesar 639,09 juta standar kaki kubik gas per hari. Sementara untuk produksi minyak PHI mencapai kisaran 57.180 barel minyak per hari.
Strategi Pengelolaan
Dalam strategi pengelolaan lapangan-lapangan mature di regional 3 Kalimantan, Dony menambahkan bahwa Perusahaan menjalankan beragam proyek strategis, antara lain proyek Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR) di Zona 8, Zona 9 dan Zona 10.
Proyek ini dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti optimasi dan stimulasi, hingga water flood seperti yang dijalankan di Lapangan Handil Zona 8, dan Tanjung untuk Zona 9. Kinerja di triwulan I untuk proyek IOR dan EOR berjalan baik dengan realisasi sebesar 2,60 MBOEPD.
Dalam aspek keselamatan, Dony menjelaskan komitmen dan keyakinan Perusahaan untuk menempatkan keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan.
“Pada tanggal 31 Juli 2022, PHI berhasil mencapai 100 juta jam kerja aman tanpa insiden terhitung sejak November 2020 yang mencakup kegiatan operasi perusahaan di Kantor Pusat PHI, Zona 8, Zona 9, Zona 10, Eksplorasi, dan JOB Simenggaris. Kami ingin memastikan bahwa setiap pekerja dan mitra kerja akan datang bekerja dan pulang kepada keluarganya dengan selamat,” pungkasnya.
Advertisement
Kontribusi
Dengan strategi yang dipaparkan pada kegiatan ini serta kolaborasi yang dijalankan dengan media dan pemangku kepentingan lainya, PHI optimis bahwa Perusahaan dapat mengejar target-target bisnis yang sudah ditetapkan untuk Tahun 2022.
PHI merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang mengelola wilayah kerja dan aset hulu migas Regional 3 Kalimantan. Tahun 2021 lalu, PHI berkontribusi sekitar 14 persen dan 26 persen produksi minyak dan gas Pertamina yang sangat penting dalam menyediakan kebutuhan energi bagi Indonesia.
Keberlanjutan operasi dan bisnis migas PHI akan memberikan dampak positif bagi pemenuhan energi nasional dan menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan masyarakat Indonesia.