Lapor ke Jokowi, Mendag: Harga Telur Ayam Rp31.000 Kemahalan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga telur ayam yang saat ini berkisar di angka Rp31.000 per kilogram kemahalan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Agu 2022, 15:37 WIB
Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal harga telur ayam yang kini sedang melonjak. Zulkifli mengatakan harga telur ayam yang saat ini berkisar di angka Rp31.000 per kilogram kemahalan.

"Tadi saya juga laporkan mengenai telur ayam, telur ayam memang Rp31.000 sekarang, tapi waktu saya duduk (jadi Mendag) kan Rp32.000, sekarang Rp31.000. Sempat turun sampai Rp26.000, Rp25.000," ujar Zulkifli Hasan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).

"Memang harga sedang itu Rp27.000, Rp28.000 tuh untung yang peternaknya, tapi kalau (harga) Rp31.000 kemahalan," sambungnya.

Dia mengaku telah menggelar rapat dengan pengusaha telur Indonesia untuk mengetahui mahalnya harga telur ayam. Zulkifli menuturkan kondisi ini disebabkan bantuan dari Kementerian Sosial yang dirapel tiga bulan yang salah satunya, berisi telur.

"Jadi ada permintaan 5 hari mendadak pasar kurang supplynya, ya biasa supply kalau kurang dikit, kaget, harga naik," ucap dia.

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Kadis KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyatakan, harga telur ayam naik secara signifikan pada minggu ketiga Agustus 2022. Harganya mencapai lebih dari Rp 30.000 per kilogram.

Eliawati menjelaskan, kenaikan harga dimulai sejak 13 Agustus 2022. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pasokan telur ayam ke DKI Jakarta, sampai dengan saat ini tidak mengalami kendala.

Dia mengatakan, adapun penyebab kenaikan harga telur ayam ras tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan terganggunya pasokan dan permintaan. Sehingga, harga telur ayam melonjak naik hingga di atas Rp 30.000 per kilogram.

"Penyebab harga telur melambung hingga di atas Rp 30.000 per kilogram karena selama dua tahun terakhir masa pandemi, harga telur sangat rendah dikarenakan pembatasan aktivitas masyarakat sehingga kebutuhan telur di Horeka (hotel, restoran, kafe) sangat berkurang," kata Eliawati dalam keterangannya, Rabu 24 Agustus 2022.

 


Upaya Pemerintah Stabilkan Harga Telur

Pembeli memilih telur ayam yang dijual di toko kawasan Cirendeu, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022). Harga telur ayam kini masih terbilang tinggi bahkan hampir mencapai Rp 30 ribu per kg. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Zulkfili menyampaikan pihaknya tengah berupaya untuk menstabilkan kembali harga telur ayam. Dia menargetkan harga telur ayam dapat kembali normal dalam dua minggu kedepan.

"Mudah-mudahan paling lambat dua minggu sudah normal, telur ayam udah, walaupun nanti juga kita akan tambah untuk ayam yang petelur itu," jelas Zulkifli.

Salah satu faktor penyebab meningkatnya permintaan telur, kata Zulkifli Hasan, adalah program bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat dengan salah satu bantuannya adalah telur ayam. Karena pengadaan bansos itu, permintaan telur ayam melonjak di berbagai daerah.

“Ini rapel uangnya (uang bansos) tiga bulan agak banyak, jadi ada permintaan selama lima hari mendadak, pasar kurang pasokannya. Biasa kalau pasokan kurang dikit, kaget, harga naik,” ujarnya.

Zulkifli Hasan mengaku sudah bertemu para perwakilan pengusaha telur. Para pelaku usaha meminta agar skema penyaluran bansos dibuat secara periodik agar produksi dapat mencukupi permintaan.

“Sarannya, bisa tidak bansos tiap bulan karena telur itu kan tidak bisa cepat. Jadi kalau bisa tiap bulan, sehingga ketika dibelanjakan tidak ada permintaan yang mendadak banyak,” ujarnya.

Menurut Zulhas, rata-rata harga telur saat ini sebesar Rp31 ribu kilogram. Ia ingin mampu menurunkan harga telur di titik keseimbangan agar tidak terlalu membebani konsumen dan tetap mampu memberikan keuntungan terhadap peternak.

“Telur ayam memang Rp31 ribu sekarang, tapi waktu saya duduk (dilantik menjadi Mendag) Rp32 ribu. Sekarang Rp31 ribu sempat turun sampai Rp26 ribu-Rp25 ribu. Memang harga sedang itu Rp27 ribu-Rp28ribu itu untung peternaknya. Harga Rp31 ribu kemahalan,” kata Zulkifli Hasan.

 


Program Bansos Bikin Harga Telur di Peternak Melonjak 15 Persen

Penjual menunjukkan telur ayam yang dijual di toko kawasan Cirendeu, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022). Harga telur ayam kini masih terbilang tinggi bahkan hampir mencapai Rp 30 ribu per kg. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Program bantuan sosial (bansos) disebut-sebut jadi penyebab naiknya harga telur ayam di pasaran. Suplai telur menjadi sedikit berkurang ketimbang permintaan di waktu normal.

Presiden Peternak Layer Indonesia Ki Musbar Mesdi menyampaikan, bansos mengerek naik harga telur ayam di tingkat peternak sebesar 15 persen. Dari semula Rp 22.000-24.000 per kilogram, menjadi Rp 27.000-29.000 per kilogram.

Dengan kenaikan ini, secara otomatis juga mengerek harga di tingkat konsumen. Maka, masyarakat perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam dari biasanya.

"Sejak tanggal 8 Agustus sampai 23 Agustus ada program Bansos ya, itu yang buat harga ditingkat peternak melonjak 15 persen disaat supply masih kurang," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis 26 Agustus 2022.

Kendati demikian, Musbar mengaku bingung dengan klaim Menteri Sosial Tri Rimaharini yang membantah kenaikan harga telur akibat suplai untuk bansos. Ia masih mencari titik utama yang menjadi penyebab naiknya harga telur ayam.

"Lah terus apa dong yang buat kenaikan harga di tingkat konsumen dari kewajarannya? Ini yang masih dicari penyebabnya," ujar dia.

Menurut catatan Liputan6.com, kenaikan harga telur terjadi tak hanya Agustus ini. Beberapa waktu lalu, juga terpantau ada kenaikan harga di tingkat konsumen akhir menjadi sekitar Rp 29.000 per kilogram.

Musbar menguatkan catatan tersebut. Ia mengungkap kenaikan harga telur ayam terjadi karena adanya peningkatan biaya produksi. Salah satunya karena pengaruh harga pakan.

"BEP Telur di tingkat peternak berada di level Rp 22 ribuan per kg ya, sejak awal 2022, yang membuat BEP naik adalah karena harga pakan ayam naik ya. Kalau kita evaluasi sejak Permendag 07 tahun 2020 dikeluarkan, di posisi April 2022 harga pakan ayam sudah naik di level 24 - 26 persen," terang dia.

Infografis harga telur dan ayam naik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya