Front Kader Penyelamat PPP Desak Suharso Mundur dari Posisi Ketum

Massa aksi dari Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) kembali melakukan aksi di depan Gedung DPP PPP. Mereka terus menuntut Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2022, 07:28 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa bersama jajaran menyanyikan mars partainya saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Massa aksi dari Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) kembali melakukan aksi di depan Gedung DPP PPP. Mereka terus menuntut Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Jakarta Selatan, Muchbari, mengatakan permintaan maaf Suharso terkait “amplop kiai” tidaklah tulus, melainkan hanya untuk mencari pembenaran. Muchbari mengaku telah menerima maaf dari Suharso, namun proses hukum dan tuntutan mundur tetap dilanjutkan.

“Dengan permintaan maaf itu justru dia (Suharso) mencari pembenaran dan menyalahkan bahwa videonya diedit. Kami terima permintaan maafnya, tapi proses hukum akan terus berlanjut,” ujar Muchbari di lokasi, Jumat (26/8/2022).

Muchbari juga menanggapi terkait adanya permintaan para majelis agar Suharso Mundur. Menurutnya, Suharso harus segera mengambil langkah tegas agar keadaan tidak semakin buruk.

“Kalau Suharso bilang tidak ada legalitasnya, Suharso menjadi Plt Ketua Umum itu produk majelis syariah. Jangan meremehkan surat majelis syariah, majelis pertimbangan, dan majelis kehormatan,” tegasnya.


Desakan Mundur

Ratusan demonstan hadir di kantor DPP PPP di Menteng pada Senin (18/7/2022). Demonstran yang hadir menuntut agar Suharso Monoarfa mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (Istimewa)

Muchbari mengaku akan terus mendukung majelis dan kader di daerah yang sudah mulai berani angkat bicara terkait kepemimpinan Suharso. Karena menurutnya, telah banyak juga yang ingin Suharso segera mundur dari jabatannya.

“Saya akan mendukung para majelis, teman-teman daerah, para senior partai yang mulai bicara. Karena ini sebenarnya terus terang, di DPP pun sudah tidak mau Suharso menjadi ketua umum, hanya saja mereka takut dipecat sebab masih menjadi anggota DPR RI,” tutupnya.


Minta Maaf

Suharso Monoarfa sendiri telah meminta maaf pernyataan viral yang mengeluhkan adanya keharusan menyediakan amplop usai bertemu dengan para kiai atau ulama di berbagai daerah.

“Saya akui ilustrasi dalam sambutan itu adalah sebuah kekhilafan dan tidak pantas saya ungkapkan,” ujar Suharso, Jumat 19 Agustus 2022.

Namun demikian, Suharso menyesalkan karena ada pihak-pihak yang sengaja mendeskriditkannya dengan memotong video yang viral tersebut. Sebab, dirinya sama sekali tidak menyudutkan para ulama dan kiai.

"Saya menyesalkan ada pihak yang dengan sengaja mencuplik sepotong dari sambutan saya pada acara Politik Identitas Cerdas Berintegritas yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, 15 Agustus 2022 lalu. Cuplikan yang sepotong itu menjadi di luar konteks dan membentuk opini negatif,” katanya.

Suharso menjelaskan yang ia sampaikan tersebut adalah merespons dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron.

Suharso mengungkapkan, mestinya ada cara lain, bukan dengan mengungkapkan ilustrasi yang justru mengundang interpretasi keliru.

“Untuk itu saya mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya,” tuturnya.

Infografis Manuver Koalisi Indonesia Bersatu, Konsolidasi Jelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya