Uniknya Tevere Expo, Sensasi Roma di Jakarta Via Fotografi yang Salah Satunya Bisa Diinjak

Institut kebudayaan Italia menggelar pameran fotografi hasil karya Iginio De Luca yang membawa konsep "Mendatangkan Roma ke Jakarta".

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 26 Agu 2022, 10:49 WIB
Iginio dan hasil karyanya yang ditampilkan di sepanjang jalan Menteng.

Liputan6.com, Jakarta - Tevere Expo, pameran fotografi hasil karya seniman Italia Iginio De Luca digelar di Institut kebudayaan Italia, Menteng, Jakarta Pusat.

Gelaran pameran itu merupakan proyek 'Cantica 21' sebagai kolaborasi antara Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation (MAECI) dan Ministry of Cultural Heritage (MiC). 

Tevere Expo menampikan jepretan-jepretan cantik Iginio De Luca, seorang pengajar instalasi multimedia yang pernah memenangkan salah satu kompetisi publik untuk mendukung penelitian kontemporer, yang fokus untuk memperlihatkan objek-objek yang ada di air, khususnya sungai. 

Pameran ini bertujuan untuk membawa seni Italia ke dunia dengan cara "widespread exhibition" dan melibatkan Museum of Contemporary Arts of the Academy of Fine Arts of Frosinone (MACA).

Iginio De Luca, dalam Tevere Expo berniat untuk membawa sisi lain dari Roma ke seluruh dunia. Ia berniat untuk membuat para penikmat hasil karyanya melihat sisi lain dari Sungai Tiber di Italia sebagai salah satu pengingat bagi hal-hal yang selama ini terlupakan. Ini sejalan dengan hasil karya Iginio yang fokus memperlihatkan barang-barang sederhana yang dekat dengan manusia dan telah terbuang ke sungai.  

"Saya ingin membawa Roma ke seluruh dunia. Membawa sisi dari Roma yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya," kata Iginio De Luca, pada acara pembukaan Tevere Expo, Kamis (25/8/2022).

"Saya ingin berkeliling dunia dan memberikan perspektif lain tentang dunia melalui sungai yang saya susuri. Selain itu, saya juga bisa menerima sesuatu dari banyak orang di setiap tempat yang saya kunjungi," tambahnya.

 

 


Diperbolehkan Menginjak Foto Untuk Merasakan Gambar

Hasil karya Iginio di pameran di Jakarta.

Tevere Expo menampilkan beberapa instalasi gambar hasil karya Igino, dan yang menarik adalah ada gambar yang memang bisa kita injak agar kita bisa merasakan makna gambarnya.

"Gambar di lantai dapat kita injak, dan dari gambar itu kita akan dapat merasakan bahwa ada beberapa elemen dari dalam yang muncul keluar, sama seperti tubuh kita. Dengan ini, kita bisa terkoneksi dengan makna gambar dan ikut berjalan di atas sungai," kata Iginio.

Para pengunjung yang datangpun diperbolehkan untuk menginjak gambar dengan syarat melepaskan alas kaki sebelum menginjak gambar, untuk memaknai dan merasakan objek yang dijepret oleh Iginio di Roma.  

Selain gambar yang ditampilkan di ruangan, Tevere Expo ini juga menampilkan gambar di persimpangan jalan yang mana gambarnya akan diubah setiap seminggu sekali hingga pameran berakhir. Jadi, para pengguna jalan bisa melihat Roma, yang dibawa ke Jakarta.

Sebelum gambar tersebut ditampilkan di Jakarta, Iginio juga sudah menjalankan Tevere Expo dan memasangnya di Billboard-Billboard sekitar jalanan Roma, Italia. Iginio juga memberikan cuplikan proses-proses tersebut dalam Tevere Expo di Jakarta kali ini. 


Chronological Book Sepanjang 7 Meter

Pameran Fotografi karya Iginio De Luca.

Tak hanya dapat melihat hasil karya indah Iginio saja, akan tetapi, kita juga bisa mengintip sedikit bagaimana proses pengambilan gambar dan pemasangan instalasi billboard-billboard di sepanjang jalan Roma yang dilakukan oleh Iginio dan timnya. 

Tersedia "Chronological Book" yang jika dibentangkan panjangnya bisa mencapai tujuh meter dan berisi runtutan proses pengambilan dan penayangan objek hasil karya Iginio di Roma. Melalui Chronological Book ini juga, lagi-lagi, kita dapat melihat lebih jauh sisi kota Roma dan Sungai Tiber. 

Iginio mengikuti arus sungai yang mengalir dan mencari hal-hal yang tersembunyi di sungai seperti limba-limbah atau sampah-sampah yang terperangkap di dalam lumpur, terdampar di bebatuan, dan tumbuh-tumbuhan yang muncul ke sungai. Menurut perspektifnya, hal tersebut menandakan pesan dan harapan.

"Benda-benda tersebut telah hancur, tapi mereka akan kembali siap untuk kemungkinan yang baru. Kemungkinan yang tidak disangka-sangka dan siap untuk hal yang baru," ujar Iginio. 

Jika kita memaknai hal tersebut dengan jelas, kita akan dapat memaknainya dengan baik dan pesan yang ingin Iginio sampaikan adalah untuk menmbuhkan perhatian kita dan keresahan kita terhadap lingkungan sosial saat ini. 

 


Pesan Sosial dari Tevere Expo

Salah satu gambar yang ditampilkan di pameran.

Foto-foto hasil jepretan Iginio yang dipajang di persimpangan jalan, di Billboard, serta disimpan di lantai untuk diinjak tidak lain adalah untuk membuat para penikmat seni fotografi khususnya, dan para masyarakat umumnya, terkoneksi dengan apa yang dimaksud.

Dengan memberikan sisi-sisi sederhana yang jarang orang perlihatkan, Iginio ingin mengembalikan ingatan masyarakat tentang adanya hal yang harus kita resahkan khususnya di lingkungan sekitar kita. 

Selain menjelajahi sungai pinggiraan kota, Iginio juga nampaknya tengah menjelajahi pikiran kita dengan seninya yang jika kita lihat lebih dalam lagi sarat akan estetika dan perlawanan kritis. Ia mencoba menampilkan masalah pinggiran dengan cara yang lebih modern dan tepat waktu. 

Sepeda, pakaian, pecahan barang, hingga barikade yang sudah tidak berbentuk kini menjadi sesuatu yang mempesona dan bisa kita pelajari. Hal tersebut sejalan dengan gagasan Edmund Burke pada pertengahan abad ke-18, yaitu "delightful horror", yang jauh dari keindahan, dan memiliki kecenderungan yang mengerikan atau mengancam. 

Lebih lanjut, pameran ini akan dibuka untuk umum dari tanggal 26 Agustus 2022 hingga tanggal 30 September di Institut Kebudayaan Italia, Menteng, Jakarta Pusat. Untuk mempelajari hal-hal yang tadi, anda tidak perlu membayar dan reservasi apapun. Langsung saja datang ke Institut Kebudayaan Italia, ya.  

Infografis 5 Komitmen Bersama Tangani Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya