Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) stagnan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 26 Agustus 2022. Pada sesi pertama, saham NISP cenderung fluktuatif.
Mengutip data RTI, saham NISP stagnan di posisi Rp 715 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Saham NISP dibuka naik lima poin ke posisi Rp 720 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 720 dan terendah Rp 710 per saham. Total frekuensi perdagangan 574 kali dengan volume perdagangan 88.4443 lot saham. Nilai transaksi Rp 6,3 miliar.
Advertisement
Pergerakan saham NISP yang stagnan ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif. IHSG melemah tipis 0,10 persen ke posisi 7.167. Indeks LQ45 merosot 0,14 persen ke posisi 1.020,06. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada sesi pertama, IHSG menguat ke posisi tertinggi 7.194,08 dan terendah 7.153,22. Sebanyak 230 saham menguat dan 272 saham melemah. 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 901.812 kali dengan volume perdagangan 20,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,8 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,48 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,46 persen dan indeks sektor saham IDXbasic susut 0,40 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,14 persen dan indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,86 persen.
Adapun pada pekan ini, saham NISP bergerak menguat selama dua hari berturut-turut pada 24 dan 25 Agustus 2022. Saham NISP naik 3,7 persen ke posisi Rp 700 per saham dan mendaki 2,14 persen ke posisi Rp 715 per saham. Pada periode 22-25 Agustus 2022, saham NISP bertambah 1,42 persen.
Sepanjang 2022, saham Bank OCBC NISP naik 6,72 persen ke posisi Rp 715 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 730 dan terendah Rp 615 per saham. Total volume perdagangan 1.185.319.416 saham. Nilai transaksi Rp 772,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 79.832 kali.
Bank OCBC NISP Catat Pertumbuhan Laba Bersih 12 Persen pada Semester I 2022
Sebelumnya pada paruh pertama 2022, Bank OCBC NISP berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun naik 12 persen YoY yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 4 persen YoY dan penurunan pada beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 16 persen YoY.
Tidak hanya itu, kinerja keuangan utama Bank turut mencatatkan pertumbuhan positif di Semester I 2022 ini. Aset perseroan berhasil meningkat 11 persen pada semester pertama 2022 yaitu sebesar Rp 223,4 triliun dibandingkan 2021 sebesar 201,1 triliun .
Kemudian dana pihak ketiga naik 14 persen paruh pertama 2022 yaitu Rp 171,5 triliun dari 2021 sebesar Rp 150,4 triliun. Dari sisi kredit-bruto juga mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen tahun ini yaitu Rp 127,1 triliun dari 2021 sebesar Rp 115,5 triliun.
Adapun, Ekuitas perseroan juga tumbuh 5 persen di angka Rp 32,8 triliun tahun ini dari 2021 yang hanya Rp 31,3 persen.
Advertisement
Kinerja Perseroan
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja memaparkan, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, pertumbuhan ekonomi global diprediksi berada pada kisaran 3,0 persen tahun ini dan tahun depan.
Ditambah dengan terus berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, ketidakpastian dan ancaman resesi semakin sulit dihindari. Kondisi Indonesia sendiri menurut Kementerian Keuangan masih cukup positif terlihat dari utang luar negeri pemerintah dan utang korporasi yang menurun.
“Untuk itu, kita perlu tetap optimis sekaligus waspada agar terus dapat menangkap peluang di tengah ancaman resesi,” ujar Parwati dalam siaran pers, dikutip Sabtu (30/7/2022).
Adapun menurut Parwati, Bank OCBC NISP sendiri akan terus mempertahankan kinerja positif dan membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankannya sehingga bersama dapat melaju jauh dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
OCBC NISP Kucurkan Pinjaman Rp 1,49 Triliun kepada Chandra Asri
Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kucurkan pinjaman USD 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.968 per dolar AS) untuk Chandra Asri. Pinjaman itu untuk fasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia Indonesia.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/7/2022), pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISP adalah bagian dari komitmen untuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya.
"Kerja sama strategis ini merupakan langkah awal yang baik untuk kedua belah pihak. Sebagai mitra perbankan, kami berharap dapat memberikan layanan keuangan yang terintegrasi dan komprehensif guna mendukung Chandra Asri untuk tetap menjadi produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Bank OCBC NISP, Martin Widjaja.
Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor menekankan, Chandra Asri sangat antusias untuk memperluas dan meningkatkan hubungan dengan Bank OCBC NISP, institusi keuangan terkemuka yang menyediakan solusi perbankan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan nasabah industri seperti perseroan.
Komitmen bank untuk kemitraan jangka panjang dan pemahaman mendalam tentang model bisnis nasabah mereka adalah bukti komitmen mereka terhadap keberlanjutan, dengan fokus pelanggan yang kuat.
"Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna memenuhi pertumbuhan permintaan peroduk petrokimia di dalam negeri,” ujar dia.
Salah satu strategi Perseroan adalah mengembangkan kompleks CAP2 berskala dunia. Dengan dibangunnya kompleks ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi.
Advertisement