Liputan6.com, Jakarta - Poco sebelumnya mengumumkan akan merilis smartphone baru berkapasitas baterai besar. Hal ini ditujukan buat menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Bagi Poco, baterai berkapasitas besar merupakan aspek utama dalam sebuah smartphone.
Advertisement
Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pengguna smartphone. Salah satunya terkait rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia di depan smartphone mencapai 5 jam sehari, untuk mengakses banyak aplikasi.
Namun, ada berbagai mitos baterai smartphone yang beredar di kalangan pengguna. Apa saja dan benarkah kebenaran informasi tersebut?
1. Isi ulang baterai semalaman bikin smartphone rusak
Faktanya, hal ini tidak 100 persen benar karena teknologi pengisian ulang pada smartphone terbaru bisa menghentikan proses pengisian daya ketika sudah penuh.
Misalnya di HP Poco yang sudah dilengkapi Overcharge Protection Circuit, teknologi ini akan menghentikan arus isi ulang saat baterai sudah penuh.
Selain itu di Poco juga ada fitur AdaptiveCharge yang bisa menyesuaikan kebiasaan pengguna ketika pengisian ulang baterai smartphone dilakukan semalaman.
2. Harus Kuras Baterai hingga Habis Sebelum Isi Ulang
Faktanya, menguras baterai hingga habis sebelum isi ulang justru akan menyulitkan pengguna karena tidak fleksibel untuk melakukan isi ulang.
Kini dengan materi kebanyakan baterai smartphone menggunakan lithium-ion, pengisian ulang bisa disesuaikan dengan kapasitas baterai yang dibutuhkan tersebut, karena baterai sudah mampu mendeteksi berapa daya yang dibutuhkan.
3. Isi baterai smartphone baru beberapa jam sebelum dipakai
Dulu, sekitar 10 tahun lalu, isi baterai smartphone yang baru dibeli selama beberapa jam sebelum dipakai banyak direkomendasikan oleh toko-toko ponsel.
Namun hal tersebut kini jadi mitos saja, karena smartphone terbaru saat ini bisa langsung dipakai, meskipun baru dibuka dari kotaknya.
4. Tidak boleh pakai smartphone saat diisi ulang, takut meledak
Anggapan ini meningkat saat marak terjadi kasus kecelakaan smartphone, saat ponsel diisi ulang dayanya. Namun, penggunaan smartphone terbaru bisa dilakukan sambil isi daya.
Meski begitu, memakai smartphone yang sedang diisi daya tidak direkomendasikan karena akan mengurangi kecepatan pengisian ulang baterai. Oleh karenanya, disarankan untuk menonaktifkan penggunaan saat smartphone sedang diisi ulang, agar makin optimal.
5. Pakai charger bukan bawaan akan merusak baterai
Charger bawaan merupakan rekomendasi paling utama bagi sebuah smartphone. Namun, mengisi ulang smartphone juga bisa dilakukan dengan charger yang bukan bawaan dari ponsel tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan tegangan charger-nya, apakah sesuai dengan ponsel yang akan diisi ulang atau tidak.
Advertisement
6. Meletakkan baterai di lemari es atau dijemur agar makin awet
Hal ini adalah mitos belaka, pasalnya meletakkan baterai di lemari es atau dijemur justru berbahaya. Karena kini baterai smartphone berjenis lithium-ion.
Baterai jenis ini malah akan rusak jika berada di tempat yang sangat panas atau dingin.
7. Mematikan GPS, WiFi, Bluetooth akan menghemat baterai secara signifikan
Penggunaan fitur-fitur tersebut memang membutuhkan daya, tetapi kini telah semakin canggih dan otomatis disesuaikan dengan kebutuhan pengguna pada smartphone-smartphone terbaru sehingga tidak menghabiskan daya baterai secara signifikan.
Fitur-fitur tersebut esensial bagi pengguna, misalnya saja GPS. Dengan GPS, pengguna bisa menemukan lokasi dengan lebih mudah.
GPS secara akurat juga mencatat keberadaan lokasi Anda sehingga mempermudah mobilitas bahkan mengetahui keberadaan smartphone Anda ketika tertinggal atau berpindah tangan selama GPS tersebut dinyalakan.
(Tin/Ysl)