MAP Boga Adiperkasa Kantongi Penjualan Rp 1,5 Triliun pada Semester I 2022

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk meraih penjualan Rp 1,55 triliun dan laba Rp 76,31 miliar pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Agu 2022, 13:30 WIB
Pengunjung memesan makanan di restoran Subway di arae Lippo Village Karawaci, Tangerang, Senin (29/11/2021). Jaringan restoran Subway yang dikelola oleh PT Map Boga Adiperkasa Tbk akan beroperasi setiap hari di Citiwalk Elvee dengan konsep F&B outdoor. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), emiten pengelola gerai Subway di Indonesia membukukan pertumbuhan penjualan dan cetak laba pada semester I 2022.

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk meraih penjualan Rp 1,55 triliun pada semester I 2022. Penjualan ini naik 32,4 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun. Beban pokok penjualan Rp 480,87 miliar hingga Juni 2022. Beban pokok penjualan itu naik 24,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 385,60 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, laba kotor bertambah 36,17 persen menjadi Rp 1,07 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 790,40 miliar.

Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 827,04 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 674,32 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 141,06 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 125,03 miliar. Beban keuangan turun menjadi Rp 13,86 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,97 miliar. Perseoran alami kenaikan rugi kurs menjadi Rp 5,07 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,06 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 76,31 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 20,06 miliar.

Perseroan membukukan laba per saham dasar Rp 35 pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 9. Perseroan mencatat ekuitas Rp 1,09 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,01 triliun.

Total liabilitas naik menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,22 triliun. Perseroan membukukan aset Rp 2,32 triliun pada semester I 2022 jika dari periode Desember 2021 sebesar Rp 2,24 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 236,45 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 256,1 miliar.


Kinerja Mitra Adiperkasa pada Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan selama semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip keterangan resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/8/2022), PT Mitra Adiperkasa Tbk naik 37,2 persen menjadi Rp 6,6 triliun pada kuartal II 2022 dari Rp 4,8 triliun. Margin laba kotor naik menjadi 45,6 persen dari 43,5 persen pada tahun sebelumnya.

Laba usaha perseroan bertambah 68,4 persen menjadi Rp 836 miliar dari Rp 496,3 miliar. EBITDA naik 31,2 persen menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1 triliun. Laba bersih naik menjadi Rp 621,9 miliar dari Rp 269,6 miliar.

Pada semester I 2022, pendapatan bersih Mitra Adiperkasa menguat  34,1 persen menjadi Rp 12,2 triliun jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 9,1 triliun. Margin laba kotor naik menjadi 44,4 persen dari 42,7 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Laba usaha naik 93,6 persen menjadi Rp 1,3 triliun dari Rp 684 miliar. EBITDA mencapai Rp 2,4 triliun, alami kenaikan dari Rp 1,8 triliun yang tercatat pada periode sama 2021. Laba bersih melesat 316,3 persen menjadi Rp 1,2 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 288,1 miliar.

 


Kinerja Positif di Seluruh Lini Bisnis Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda, menuturkan, pihaknya membukukan kinerja yang baik secara merata di seluruh lini bisnis perusahaan, yang menunjukkan kekuatan dan kemampuan dari model bisnis Unified Retail.

"Strategi kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, melalui berbagai pilihan berbelanja baik offline maupun online, telah menjadi fondasi perusahaan untuk pertumbuhan masa kini maupun masa mendatang,” ujar dia.

Ratih menekankan, setelah 2 tahun mengalami sejumlah tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, MAPI kini kembali dalam fase pertumbuhan. Mitra Adiperkasa siap untuk memberikan pertumbuhan penjualan dan laba melalui serangkaian investasi yang terencana pada transformasi digital.

“Terlepas dari tujuan pertumbuhan kami, perusahaan menyadari berbagai tantangan supply chain dan tekanan inflasi global yang berkelanjutan, tetapi kami telah membuktikan selama 18 bulan terakhir, bahwa kami memiliki fondasi yang kuat untuk bertahan di tengah guncangan ekonomi lebih lanjut,” kata dia.


Momentum Penjualan

Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Momentum penjualan perusahaan sangat kuat terutama pada segmen Sports, Fashion, Health & Beauty, dan gadget Digital melalui pembukaan 161 gerai fisik pada semester pertama 2022, antara lain Foot Locker, Skechers, Boots, Digimap, dan Lego. Momentum yang kuat juga terdapat pada brand F&B terbaru, Subway.

Momentum penjualan digital tetap stabil meskipun sebagian besar gerai di Indonesia beroperasi hampir secara normal selama kuartal ke-2. Penjualan meningkat 11 persen YoY menjadi Rp576,2 miliar pada kuartal ke-2 dari Rp518,4 miliar pada tahun lalu.

Perusahaan saat ini mengoperasikan 26 kanal online, serta hadir di 11 kanal marketplace. Akselerasi digital yang terus berlanjut seiring dengan penjualan offline yang meningkat secara signifikan, perseroan menilai itu membuktikan strategi pemasaran MAPI yang kuat terutama selama periode Lebaran, saat di mana para pelanggan memiliki beragam pilihan untuk membeli produk MAPI. Pertumbuhan terutama terlihat pada produk pakaian, alas kaki, dan gadget.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya