Anggaran Kesehatan Perusahaan Bengkak Imbas Pandemi, Startup Ini Beri Solusi

Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran kesehatan untuk para karyawannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2022, 12:15 WIB
Sentra vaksinasi COVID-19 yang terletak di pusat perbelanjaan QBig, BSD City, Tangerang Selatan, hadir dari hasil kolaborasi SehatQ dan Pemerintah Provinsi Banten (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran kesehatan untuk para karyawannya. Di sisi lain, naiknya anggaran ini menjadi biaya tambahan yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan.

Melihat peluang ini, SehatQ menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga yang relatif terjangkau bagi perusahaan. Tujuannya, agar perusahaan dapat memberikan layanan akses kesehatan yang baik dengan biaya yang relatif murah.

Untuk perusahaan yang bekerjasama, SehatQ menyediakan layanan membership B2B yang disebut DigiQare. Lewat DigiQare karyawan perusahaan nantinya dapat menikmati beragam fasilitas seperti konsultasi online gratis dengan dokter umum, konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk pembelian obat di toko SehatQ.

Selain itu, karyawan yang sudah didaftarkan oleh perusahaannya bisa menikmati layanan kesehatan layaknya pasien VIP seperti, tebus resep obat lewat aplikasi dan obat diantar langsung ke alamat karyawan, layanan concierge yang sudah tersedia di beberapa rumah sakit, layanan personal assistant yang eksklusif tersedia bagi pengguna DigiQare, dan berbagai layanan lainnya.

Chief Commercial Officer SehatQ, Andrew Sulistya pun menyatakan target yang ingin dicapai dari layanan B2B ini. “Kami menargetkan produk DigiQare ini dapat berkontribusi 80 persen bagi pemasukan perusahaan pada akhir tahun 2022”, ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

“Kami optimis target ini dapat tercapai karena pada kuartal ketiga tahun ini perkembangan bisnis SehatQ meningkat 190 persen dibandingkan tahun 2021”, tambahnya.

 

 

 

 


Strategi Marketing

Klinik SehatQ kini melayani pengelolaan klinik on-site bagi korporat agar akses kesehatan berkualitas bagi karyawan perusahaan semakin mudah. | pexels.com/@karolina-grabowska

Sebagai upaya memperkenalkan produk DigiQare ke banyak karyawan serta para pemegang kepentingan di perusahaan, SehatQ menggunakan strategi marketing yang menyeluruh.

Salah satunya adalah dengan mengadakan program cek kesehatan gratis di beberapa kawasan perkantoran di Jakarta. Di sini para karyawan bisa mendapatkan pengalaman mencoba telemed melalui gawai pintar yang disediakan.

Selain itu, SehatQ aktif mengadakan kegiatan gathering bagi para pengguna layanan B2B-nya. Beberapa beberapa perwakilan perusahaan yang sudah menggunakan DigiQare SehatQ menganggap layanan tersebut sangat membantu perusahaannya menurunkan rasio klaim asuransi. Pasalnya, saat sakit karyawan bisa langsung konsultasi dokter secara online lewat aplikasi SehatQ tanpa harus datang ke klinik atau rumah sakit.

Penggunaan DigiQare memudahkan perusahaan dengan cakupan wilayah yang luas untuk memberikan akses kesehatan bagi karyawannya.

“Lewat kerjasama dengan SehatQ, kami dapat memberikan akses layanan kesehatan yang mudah, praktis, dan juga berbasis teknologi bagi karyawan kami yang tersebar dari Sabang sampai Merauke”, ujar HRD PT Sinarmas Sentra Cipta, Herman Liwijaya.

Di sisi lain kegiatan ini membantu orang-orang lebih mengenal layanan DigiQare, “Kegiatan gathering ini cukup menarik, di acara ini kita bisa mendapatkan konsultasi kesehatan gratis seperti cek gula darah hingga BMI. Saya berharap di event ke depannya lebih banyak yang ikut," tuturp HR Professional dan Content Creator, Samuel Ray.


Cover Pandemi Covid-19, Perusahaan Asuransi Jiwa Indonesia Naik Kelas

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Gebrakan industri asuransi jiwa di Tanah Air mendapat atensi global karena menjual produk yang mengcover Pandemi Covid-19. Selain nasabah lokal, produk ini pun diminati oleh warga negara tetangga, seperti Singapura.

Fenomena tersebut menegaskan bahwa industri asuransi di Tanah Air sudah naik kelas, setara dan berdaya saing global.

"Kita sempat tertinggal, tetapi berusaha mengejar untuk satu level. Karena jika produk di luar negeri lebih baik, nasabah akan membeli di luar negeri. Maka ada terobosan luar biasa ketika perusahaan kita bisa mengcover pandemi covid-19, sementara di negara lain tidak. Saya sendiri mendapatkan 20 lebih nasabah dari Singapura, untuk cover pandemi. Jadi menurut saya saat ini kita sudah satu level dengan negara tetangga," ujar Country Chair MDRT Indonesia Dedy Setio dikutip Minggu (31/7/2022).

Untuk itu, melalui komunitas MDRT Indonesia, wadah agen profesional bertaraf global, terus mendorong profesionalisme agen asuransi jiwa melalui peningkatan kompetensi, sejalan dengan inovasi produk dari pelaku industri.

"Kompetensi ini penting karena tidak hanya berdampak pada produktivitas tetapi juga kapasitas agen asuransi sebagai financial planner yang handal sehingga setara dengan kemampuan agen asuransi di kawasan Asia, hingga global," jelas Dedy.

Sebab, menurut Dedy, tantangan industri keuangan ke depan semakin kompleks dengan hadirnya teknologi keuangan dan era digitalisasi asuransi.

"Agen asuransi jiwa yang tidak meningkatkan kemampuan akan tertinggal dalam persaingan. Apalagi saat ini kita sedang memasuki masa post pandemic yang diharapkan akan membawa pergerakan bagi industri asuransi jiwa khususnya, dan perekonomian nasional pada umumnya," jelas Dedy.

 


Digitalisasi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Dia menambahkan, terobosan-terobosan baru, era digitalisasi akan terus memperkuat fundamental industri baik dari sisi tata kelola, penguatan sumber daya manusia, peningkatan profesionalisme agen, dll.

Maka dari itu, sebagian besar para pembicara yang kami hadirkan pada MDRT Day Indonesia 2022 ini adalah para agen profesional yang telah menjadi anggota MDRT selama lebih dari 10 tahun.

Juga beberapa pembicara lain yang akan berbagi kesuksesan, dan kiat-kiat untuk bisa terus berkarya, produktif, dan tetap profesional.

"Jadi MDRT Day ini menjadi momen berharga bagi para agen karena dapat menerima pemaparan dari para pembicara berkelas dan sarat pengalaman, yang tentunya dapat terus mendorong produktivitas dan profesionalisme agen asuransi jiwa," imbuhnya.

Untuk diketahui, jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia saat ini mencapai 580 ribu orang, dan yang menjadi MDRT tidak sampai 0,5 persennya. Bahkan di dunia pun jumlah agen asuransi yang menjadi MDRT hanya sekitar 2 persen sampai 3 persen saja.

Karena itulah, Dedy menegaskan bahwa menjadi anggota MDRT menjadi sangat istimewa. Dan ini tentu menjadi branding bagi para anggota MDRT dalam memperoleh nasabah.

"Sebuah studi menyebutkan sebanyak 640 anggota baru MDRT yang terus mempertahankan keanggotaannya, hanya dengan 4 tahun saja menunjukan adanya rata-rata pertumbuhan sebesar 13,5 persen setiap tahunnya," papar Dedy.

Kennedy Sumarlie, Committee Chair of MDRT Day Indonesia 2022 menambahkan, jumlah peserta yang hadir mengikuti kegiatan MDRT Day Indonesia 2022 secara offline sebanyak 200 peserta, dan yang hadir online sebanyak lebih dari 3400 peserta.

"Walaupun MDRT Day Indonesia pertama kali dilaksanakan secara hybrid, tidak mengurangi kualitas sebagai sarana untuk berkumpul, membangun network, dan belajar bersama," katanya.

 

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya