Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang akan menggelar pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Para pemimpin dari seluruh dunia juga telah diundang oleh Jepang.
Menurut laporan VOA Indonesia, Sabtu (27/8/2022), pemerintah Jepang akan mengeluarkan $1,83 juta (sekitar Rp 27 miliar) untuk upacara pemakaman kenegaraan bagi mantan pemimpin Shinzo Abe, kata pemerintah hari Jumat. Keputusan itu diambil meski ada penentangan masyarakat yang marah kian besar karena terungkapnya hubungan partai berkuasa dengan Gereja Unifikasi.
Baca Juga
Advertisement
Abe, perdana menteri yang paling lama menjabat namun banyak menimbulkan perpecahan, ditembak dan tewas pada rapat umum kampanye 8 Juli lalu. Meskipun upacara pemakaman diadakan tidak lama kemudian, Jepang telah memutuskan untuk mengadakan acara pemakaman kenegaraan di arena Nippon Budokan Tokyo pada 27 September.
Pemerintah PM Fumio Kishida, seorang anak didik Abe, memutuskan pemakaman kenegaraan itu akan dibiayai sepenuhnya dengan dana negara.
Namun jajak pendapat umum menunjukkan tentangan terus menerus terhadap gagasan tersebut. Dalam jajak pendapat terbaru yang diterbitkan hari Minggu (21/8), 53% responden menentang pemakaman kenegaraan.
Masyarakat marah oleh pengungkapan hubungan antara partai yang berkuasa dengan Gereja Unifikasi. Mayoritas luas responden dalam jajak pendapat merasa belum dijelaskan sepenuhnya mengenai hubungan tersebut. Hal ini telah menimbulkan masalah besar bagi Kishida dan mengurangi dukungan terhadapnya.
Gereja yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1950-an dan terkenal dengan pernikahan massalnya ini selama bertahun-tahun telah menghadapi pertanyaan mengenai caranya mengumpulkan sumbangan.
(US$ 1: Rp 14.842)
Aturan Pemakaman Kenegaraan
Tersangka pembunuh Abe, yang ditangkap di lokasi beberapa saat setelah penembakan, menyimpan dendam terhadap gereja itu. Ia menuduh gereja itu membuat ibunya bangkrut dan menyalahkan Abe karena mempromosikan gereja tersebut, menurut berbagai berita dan postingan di media sosialnya.
Lelaki itu sedang menjalani evaluasi kejiwaan, lapor media.
“Abe sangat dihormati di Jepang dan di dunia internasional, dan ada banyak pesan belasungkawa (sejak kematiannya),” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.
“Kami percaya, Jepang sebagai negara perlu menanggapi ini sebagai etiket internasional, dan karena itu kami memutuskan bahwa yang terbaik adalah melakukan pemakaman ini sebagai acara resmi yang diselenggarakan pemerintah dan dihadiri tamu internasional,” ujarnya.
Pemakaman terakhir untuk seorang perdana menteri yang didanai sepenuhnya oleh pemerintah adalah untuk Shigeru Yoshida pada tahun 1967. Pemakaman selanjutnya dibiayai oleh negara dan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, di mana Abe adalah anggota yang berpengaruh.
Beberapa pemimpin dan mantan pemimpin dunia diperkirakan akan menghadirinya, dengan berbagai laporan berita yang menyatakan pengaturan sedang dilakukan untuk kehadiran mantan presiden AS Barack Obama.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadirinya, kata Kremlin pada Juli lalu.
Advertisement
Kepala Polisi Jepang Bakal Mundur
Kepala polisi nasional Jepang pada Kamis 25 Agustus 2022 mengatakan dia akan mengundurkan diri, untuk bertanggung jawab atas penembakan fatal mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada pidato kampanye bulan lalu.
Pengumuman Kepala Badan Kepolisian Nasional Itaru Nakamura mengemuka ketika agensinya merilis laporan tentang kegagalan menyelamatkan nyawa Shinzo Abe pada 8 Juli ketika dia terbunuh di Nara, Jepang barat.
Laporan polisi menemukan celahdi perlindungan polisi Abe yang memungkinkan penyerang menembaknya dari belakang.
Sejauh ini Nakamura tidak mengatakan kapan pengunduran dirinya dilakukan secara resmi.
Terduga pria bersenjata, Tetsuya Yamagami, ditangkap di tempat kejadian dan saat ini sedang menjalani evaluasi mental hingga akhir November 2022.
Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia menargetkan Abe karena hubungan mantan pemimpin itu dengan Gereja Unifikasi, yang dia benci.
Sementara itu keluarga Abe memberikan penghormatan kepadanya dalam ritual pribadi Buddhis pada hari Kamis menandai hari ke-49 pembunuhannya.
Shinzo Abe ditembak di Nara, Jepang pada 8 Juli 2022. Tak berapa lama kemudian, dalam hitungan jam ia dinyatakan meninggal dunia.
Pada 12 Juli acara pemakaman Shinzo Abe digelar, kendati demikian upacara resmi kenegaraan belum dilakukan.
Bertemu PM Jepang, Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Shinzo Abe
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengawali kunjungan kerja ke Tokyo dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio. Pertemuan dilakukan di Kantor PM Jepang, Rabu 27 Juli 2022.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di lokasi pertemuan dan langsung disambut PM Kishida yang sudah menunggu di halaman depan kantornya. Kedua pemimpin negara kemudian menuju Lobi Kantor PM untuk melakukan upacara penyambutan resmi.
Setelah Jokowi dan PM Kishida berada di mimbar kehormatan, lagu kebangsaan masing-masing negara diperdengarkan. PM Kishida kemudian mempersilakan Jokowi untuk memeriksa barisan kehormatan dan diikuti oleh perkenalan delegasi masing-masing negara.
Jokowi dan PM Kishida beserta delegasi pun menuju ruang rapat untuk melakukan pertemuan bilateral. Jokowi mengucapkan terima kasih atas penyambutan hangat dalam kunjungannya ke Jepang.
Jokowi juga kembali menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya mantan PM Shinzo Abe. Menurut dia, Shinzo Abe merupakan pemimpin yang membawa hubungan Indonesia-Jepang menjadi kemitraan strategis.
"Atas nama masyarakat Indonesia, sekali lagi saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Beliau adalah pemimpin Jepang yang telah membawa hubungan kedua negara kita menjadi Kemitraan Strategis," kata Jokowi.
Advertisement